
Bola.net - Profil pembalap MotoGP, Aleix Espargaro. Pembalap Aprilia Racing ini resmi mengumumkan keputusan untuk pensiun dari MotoGP pada akhir 2024. Espargaro pun mengakhiri kariernya yang sudah berjalan 20 tahun. Espargaro tak memungkiri bahwa perjalanan kariernya tidaklah biasa.
Dari statusnya sebagai juara nasional Spanyol di CEV125 2004, ia malah mendapati jalan yang berliku menuju kesuksesan di masa depan. Ia bahkan sempat tak punya tim untuk dibela, sehingga kariernya sempat terancam berakhir lebih awal.
Meski prestasinya di Grand Prix tak terlalu mentereng, Espargaro merupakan rider yang populer di MotoGP. Pasalnya, ia dikenal sebagai pekerja keras dan memiliki watak pantang menyerah. Hal inilah yang membuatnya dipercaya beberapa pabrikan MotoGP sebagai pemimpin pengembangan motor mereka.
Advertisement
Karier Espargaro di ajang Grand Prix pun diawali oleh debutnya di GP125 Valencia pada 2004 sebagai pembalap wildcard. Ia kemudian mendapatkan kontrak semusim penuh pada 2005 dari Seedorf Racing, yakni tim balap milik dua eks pesepak bola tersohor, Clarence Seedorf dan Roberto Carlos.
Debut di MotoGP Bareng Pramac Ducati
Aleix Espargaro saat membela Pramac Racing di MotoGP 2010. (c) Dorna Sports/MotoGP.com
Pada 2006, Espargaro membela Wurth Honda BQR, tapi harus naik ke GP250 pada pertengahan musim sebagai pengganti Martin Cardenas. Jalan menuju hasil baik pun kian berliku, puncaknya ketika tim yang seharusnya menaunginya, Italian Campetella Racing, mundur mendadak pada awal GP250 2009.
Espargaro pun tak punya tempat untuk balapan, dan ia hanya menjalani dua balapan di GP250 sebagai rider pengganti di Balatonring Team. Ia bahkan beralih profesi sebagai asisten pribadi sang adik, Pol Espargaro, yang kala itu membela Derbi Racing Team di GP125 untuk memperebutkan gelar dunia.
Pada tengah tahun, Espargaro mendadak dapat tawaran membela Pramac Racing, tim satelit Ducati, dalam beberapa balapan. Ia menggantikan Mika Kallio, yang dipanggil ke Ducati Team sebagai pengganti Casey Stoner yang absen akibat intoleransi laktosa. Ia juga menggantikan Niccolo Canepa yang absen di dua seri terakhir akibat cedera.
Espargaro kemudian diumumkan sebagai pembalap permanen Pramac Racing untuk musim 2010. Ia memang enam kali gagal finis, tapi sekalinya berlaga dengan lancar, ia selalu ikut meramaikan perebutan posisi 10 besar. Sayang, ia mengakhiri musim di peringkat 14, dan kontraknya tak diperpanjang oleh Pramac Racing.
Berkompetisi di Moto2 dan Comeback di MotoGP
Aleix Espargaro saat membela Suzuki Ecstar di MotoGP 2016. (c) Suzuki Racing
Usai terdepak dari Pramac Racing, Espargaro kemudian turun ke Moto2 pada 2011 untuk membela salah satu tim prestisius yang juga milik eks juara dunia Sito Pons, Pons Racing. Finis ketiga di Catalunya, Espargaro akhirnya mendapatkan podium perdananya di ajang Grand Prix. Sayangnya, ia mengakhiri musim di peringkat 12.
Meski tak garang di Moto2, Espargaro dapat kepercayaan besar dari Aspar Team untuk memikul proyek MotoGP di kategori CRT. Mengendarai motor Aprilia CRT (ART) yang bermesin superbike, Espargaro membela skuad tersebut pada 2012 dan 2013. Meski hanya duduk di peringkat 12 dan 11 pada masing-masing musim, ia sukses menjadi 'juara' di kategori itu.
Status juara CRT ini bikin seisi paddock mulai menaruh rasa hormat pada Espargaro. Yamaha dan Forward Racing bahkan mengincarnya untuk musim 2014, dijadikan pemimpin proyek kategori Open yang menggantikan CRT. Meski tak mengendarai motor MotoGP yang 'murni', Espargaro meraih podium di Aragon dan mengakhiri musim di peringkat 7.
Kiprah Espargaro di Forward Yamaha ini membuat Suzuki Ecstar tertarik menggaetnya pada 2015 sebagai pemimpin pengembangan GSX-RR bersama Maverick Vinales. Duet ini mampu membuat motor itu tampil kompetitif. Sayang, kolaborasi ini tak berlanjut pada 2017, karena Suzuki merombak line up ridernya bersama Andrea Iannone dan Alex Rins.
'Il Capitano' Skuad Aprilia Racing
Terdepak dari Suzuki Ecstar, Espargaro mendapatkan tempat di Aprilia Racing Team Gresini pada 2017, yang kala itu juga melakukan perombakan besar usai tak sukses bersama Alvaro Bautista, Marco Melandri, dan Stefan Bradl. Espargaro pun langsung mendapatkan kepercayaan besar untuk memimpin pengembangan RS-GP.
Sebagai bukti betapa krusialnya peran Espargaro, rider Spanyol tersebut uniknya menjadi satu-satunya rider yang tak pernah diganti oleh Aprilia sejak 2017. Justru Espargaro lah yang terus berganti tandem tiap musim, dari Sam Lowes, Scott Redding, Andrea Iannone, Bradley Smith, Lorenzo Savadori, dan kini Maverick Vinales.
Tak stabilnya lingkungan kerja Aprilia membuat progres RS-GP berjalan lelet. Hal ini sempat membuat Espargaro jengah dan bertekad pensiun dini. Namun, semua berubah sejak awal 2019, ketika eks Sporting Director Scuderia Ferrari Formula 1, Massimo Rivola, bergabung sebagai CEO Aprilia Racing. Kedatangan Rivola membuat Aprilia lebih fokus, dan Espargaro terus mengalami peningkatan.
Berkat jiwa kepemimpinannya yang tinggi, Espargaro mendapatkan julukan 'Il Capitano' (Sang Kapten) dari Aprilia. Status ini ia tegaskan lewat podiumnya di Silverstone, Inggris, pada 2021, yakni podium perdana Aprilia di era modern MotoGP, serta yang pertama sejak GP500 Inggris 2000 di Donington Park lewat Jeremy McWilliams.
Espargaro lalu menggebrak lewat kemenangannya di MotoGP Argentina pada 2022 usai start dari pole. Itu adalah kemenangan perdana Espargaro di ajang Grand Prix, sekaligus kemenangan perdana Aprilia di kelas GP500/MotoGP. Berikut statistik prestasi Aleix Espargaro.
Statistik Prestasi Aleix Espargaro
Start Grand Prix: 326
Podium Grand Prix: 12
Kemenangan Grand Prix: 3
Podium Sprint: 2
Kemenangan Sprint: 1
2003: 2004: CEV125 Honda RACC - Peringkat 11
2004: GP125 Racc Caja Madrid - Tidak terklasifikasi (hanya ikut 1 balapan)
2004: CEV125 Honda RACC - Juara
2005: GP125 Seedorf RC3 – Tiempo Holidays - Peringkat 16
2006: GP125 Wurth Honda BQR - Tidak terklasifikasi (hanya ikut 6 balapan)
2006: GP250 Wurth Honda BQR - Peringkat 19
2007: GP250 Blusens Aprilia - Peringkat 15
2008: GP250 Lotus Aprilia - Peringkat 12
2009: GP250 Balatonring Team - Peringkat 20
2009: MotoGP Pramac Racing - Peringkat 18
2010: MotoGP Pramac Racing - Peringkat 14
2011: Moto2 Pons HP40 - Peringkat 12
2012: MotoGP Power Electronics Aspar - Peringkat 12
2013: MotoGP Power Electronics Aspar - Peringkat 11
2014: MotoGP NGM Forward Racing - Peringkat 7
2015: MotoGP Team Suzuki Ecstar - Peringkat 11
2016: MotoGP Team Suzuki Ecstar - Peringkat 11
2017: MotoGP Aprilia Racing Team Gresini - Peringkat 15
2018: MotoGP Aprilia Racing Team Gresini - Peringkat 17
2019: MotoGP Aprilia Racing Team Gresini - Peringkat 14
2020: MotoGP Aprilia Racing Team Gresini - Peringkat 17
2021: MotoGP Aprilia Racing Team Gresini - Peringkat 8
2022: MotoGP Aprilia Racing - Peringkat 4
2023: MotoGP Aprilia Racing - Peringkat 6
2024: MotoGP Aprilia Racing - Peringkat 8 (sampai seri Prancis)
Baca Juga:
- Merasa Sudah 'Cukup', Aleix Espargaro Resmi Pensiun dari MotoGP pada Akhir 2024
- CEO Ducati Soal 3 Calon Tandem Pecco Bagnaia: Siapa pun yang Dipilih, Kami Pasti Dikritik
- Sudah Pernah Setim dengan Pecco Bagnaia, Jorge Martin: Dulu Sering Main Bareng, Kini Jadi Rival
- Jorge Martin Ingin Juarai MotoGP 2024 untuk Pramac Sebelum Pindah Tim
- Fadillah Arbi Aditama Jadi Pembalap Wildcard di Moto3 Catalunya 2024, Bela Honda Team Asia
Advertisement
Berita Terkait
-
Otomotif 19 Februari 2024 08:40
Foto: Aprilia Racing Akhirnya Pamerkan Corak Motor RS-GP Jelang MotoGP 2024
-
Otomotif 12 Februari 2024 12:40
'Tak Seperti Rookie, Pedro Acosta Luar Biasa Cepat Belajar di MotoGP!'
LATEST UPDATE
-
Liga Italia 20 Maret 2025 04:58
-
Tim Nasional 20 Maret 2025 03:58
-
Liga Spanyol 20 Maret 2025 03:15
-
Liga Inggris 19 Maret 2025 23:55
-
Liga Inggris 19 Maret 2025 23:43
-
Liga Inggris 19 Maret 2025 23:03
HIGHLIGHT
- 5 Pemain Gratisan yang Bisa Direkrut Manchester Un...
- Di Mana Mereka Sekarang? 4 Pemain 17 Tahun yang Pe...
- 7 Eks Pemain Real Madrid yang Bersinar di Tempat L...
- 10 Opsi Striker untuk Man United: Solusi Ruben Amo...
- 5 Pemain yang Pernah Membela PSG dan Liverpool
- 7 Mantan Rekan Setim Cristiano Ronaldo yang Pernah...
- Di Mana Mereka Sekarang? 5 Pemain yang Diminta Pau...