Alasan Ducati Garang dan Suzuki Jeblok di MotoGP 2017

Alasan Ducati Garang dan Suzuki Jeblok di MotoGP 2017
Andrea Dovizioso (c) AFP

Bola.net - - Bos Monster Yamaha Tech 3 sekaligus Presiden IRTA, Herve Poncharal baru-baru ini menjelaskan mengapa Ducati terus mengalami perkembangan positif, sementara Suzuki yang tahun lalu tampil kompetitif justru tenggelam di MotoGP musim ini. Kepada Crash.net, Poncharal yakin strategi pemilihan pembalap adalah pengaruh utama.

Tahun ini, Ducati sukses mengoleksi enam podium dari Andrea Dovizioso, Jorge Lorenzo dan Danilo Petrucci. Bahkan Dovizioso sukses merebut dua kemenangan dan menjadi salah satu kandidat juara. Di sisi lain, Suzuki yang tahun lalu mengoleksi empat podium termasuk satu kemenangan lewat Maverick Vinales, justru terpuruk bersama Andrea Iannone dan Alex Rins.

"Tahun ini kekecewaan besar dan tanda tanya besar datang dari Suzuki. Kenapa? Apakah karena motornya lebih buruk dari tahun lalu, atau karena ridernya tak bisa mengendarainya? Saya takkan berkata yang mana, karena seseorang akan membunuh saya!" ujar Poncharal, yang timnya telah mengoleksi dua podium lewat Johann Zarco dan Jonas Folger di atas Yamaha.

Andrea Iannone (c) SuzukiAndrea Iannone (c) Suzuki

Pria Prancis ini pun mengingatkan bahwa semua pabrikan tak melakukan perubahan besar-besaran di area teknis musim ini. "Jadi saya tak berpikir Suzuki kurang kompetitif dibanding tahun lalu. Saya rasa Maverick memang rider istimewa. Soal Aleix Espargaro, lihat saja apa yang ia lakukan di Aprilia. Jadi tahun lalu Suzuki punya dua rider yang sangat baik, termotivasi dan cepat," ungkap Poncharal.

Poncharal juga menyatakan bahwa Ducati mengambil langkah tepat dengan mempertahankan Dovizioso. Pengalamannya selama lima tahun di atas Desmosedici pun membantu perkembangan Lorenzo. Sementara keputusan Suzuki mendepak Espargaro yang telah menjadi tombak utama GSX-RR ia anggap sebagai kesalahan.

"Alex seorang rookie. Andrea lama di Ducati, dan ia syok tak bisa beradaptasi. Lihat Jorge, ceritanya juga sama. Bedanya, Ducati mempertahankan Dovi, sementara Suzuki mengganti dua ridernya. Jika Anda menandemkan Jorge dengan rider baru lain di Ducati, mungkin situasinya akan sama dengan Suzuki. Orang mengira Jorge bakal lebih kuat, seperti mereka berharap Andrea lebih baik di Suzuki," pungkas Poncharal.