
Bola.net - Legenda MotoGP sekaligus 15 kali juara dunia, Giacomo Agostini, menyatakan tak ada orang yang berhak menyuruh-nyuruh Valentino Rossi untuk pensiun dari MotoGP. Menurutnya, hanya Rossi yang bisa mengevaluasi situasinya saat ini.
Kini Rossi berusia 40 tahun, dan kontraknya dengan Yamaha baru akan habis pada akhir 2020. Ia belum lagi juara sejak 2009, dan tengah paceklik kemenangan sejak Assen, Belanda, pada 2017. Ini berarti ia telah melewati 37 seri tanpa kemenangan.
Ini adalah losing streak terpanjang kedua yang pernah The Doctor alami selama berkarier di MotoGP. Sebelumnya, ia pernah menjalani 44 balapan tanpa kemenangan, yakni sejak akhir 2010 sampai pertengahan 2013.
Advertisement
Agostini, yang pensiun pada 1977 dalam usia 35 tahun, dapat memaklumi kegundahan Rossi. Ia sendiri mengaku menangis selama dua hari usai memutuskan pensiun. Meski sempat 'galau', Agostini yakin dirinya tahu telah mengambil langkah yang tepat.
"Bagaimana saya memahaminya? Yakni saat hasil baik sudah tak lagi bisa diraih. Saya bisa menang lagi, tapi saya tahu sesuatu telah berubah. Entah apakah ini juga terjadi pada Vale," ujar Agostini kepada Corriere della Sera.
Sarankan Mulai Pikirkan Masa Depan
Menurut Agostini, saat ini Rossi masih mampu tampil kompetitif, namun ketika kemenangan makin sulit diraih, tak ada salahnya mulai memikirkan rencana masa depan. "Vale masih mampu tampil baik. Tak ada orang yang berhak menyuruhnya melakukan apa pun," ujarnya.
"Meski begitu, juga tak ada orang yang lebih baik darinya dalam menganalisa situasi yang ia alami sendiri. Saat saya berebut posisi kedua atau ketiga dan tak bisa menang, saya menyadari bahwa masa pensiun sudah tiba," kisahnya.
Atlet Hebat Merasa Hampa Usai Pensiun
Agostini juga mengaku maklum bila Rossi takut menghadapi masa pensiun, di mana tak akan ada lagi pacuan adrenalin, tak ada tantangan dari para rival, dan tak ada rasa kagum dari penggemar seperti biasanya. Pria asal Italia ini menyebut bahwa inilah yang juga dirasakan atlet-atlet hebat dunia.
"Pada awalnya kita semua akan merasakannya. Ini juga terjadi pada Muhammad Ali, Maradona, dan Eddy Merckx. Mereka semua merasakan kekosongan karena semua orang mencintai mereka, dan mereka selalu mendapatkan konfrontasi, tahu bahwa mereka bisa menang lagi," tutup Agostini.
Musim ini, Rossi mengoleksi dua podium, berkat finis kedua di Argentina dan Austin. Menjelang MotoGP Ceko di Brno pada 2-4 Agustus nanti, ia tengah duduk di peringkat keenam pada klasemen pebalap dengan 80 poin, tertinggal 105 poin dari Marc Marquez yang ada di puncak.
Baca Juga:
Advertisement
Berita Terkait
-
Otomotif 22 Juli 2019 08:45
-
Otomotif 21 Juli 2019 13:00
Jarvis: Valentino Rossi Bukan Lagi Masa Depan Yamaha di MotoGP
-
Otomotif 17 Juli 2019 12:10
-
Otomotif 17 Juli 2019 09:00
Ogah Balapan Lagi, Pedrosa Tak Habis Pikir Rossi Belum Pensiun
-
Otomotif 16 Juli 2019 15:00
'Belum Sampai Puncak Karier, Marquez Bisa Lampaui Rekor Rossi'
LATEST UPDATE
-
Tim Nasional 20 Maret 2025 03:58
-
Liga Spanyol 20 Maret 2025 03:15
-
Liga Inggris 19 Maret 2025 23:55
-
Liga Inggris 19 Maret 2025 23:43
-
Liga Inggris 19 Maret 2025 23:03
-
Tim Nasional 19 Maret 2025 22:57
HIGHLIGHT
- 5 Pemain Gratisan yang Bisa Direkrut Manchester Un...
- Di Mana Mereka Sekarang? 4 Pemain 17 Tahun yang Pe...
- 7 Eks Pemain Real Madrid yang Bersinar di Tempat L...
- 10 Opsi Striker untuk Man United: Solusi Ruben Amo...
- 5 Pemain yang Pernah Membela PSG dan Liverpool
- 7 Mantan Rekan Setim Cristiano Ronaldo yang Pernah...
- Di Mana Mereka Sekarang? 5 Pemain yang Diminta Pau...