Agostini: Marquez Bagai Mesin, Rossi Sulit Rebut Gelar Ke-10

Agostini: Marquez Bagai Mesin, Rossi Sulit Rebut Gelar Ke-10
Marc Marquez (c) AFP

- Lima belas kali juara dunia, Giacomo Agostini meyakini bahwa rider Repsol Honda, Marc Marquez nyaris pasti merebut gelar dunia MotoGP musim ini. Dengan koleksi lima kemenangan, saat ini Marquez tengah duduk di puncak klasemen dengan koleksi 201 poin, unggul 59 poin dari Valentino Rossi.

Agostini pun ragu margin poin yang cukup lebar ini bakal terkejar oleh para rival Marquez, apalagi musim ini tinggal menyisakan tujuh seri. Pria asal Italia ini juga menambahkan bahwa Marquez juga berpeluang menyusul rekor gelar dunia miliknya di masa mendatang, mengingat rider Spanyol tersebut masih berusia 25 tahun.

"Saya tak bisa membayangkan Marc kehilangan gelar dalam keadaan normal. Spa pun bisa terjadi, tapi saya menolak memikirkannya. Marc sangat spektakuler. Meski unggul jauh, ia juga tak santai-santai saja. Ia bagai mesin yang bisa menempuh kilometer tak terhitung. Ia masih punya banyak waktu, kecuali jika ada rider muda yang bisa mengalahkannya," ujar 'Ago' kepada La Repubblica.

1 dari 2 halaman

Calon Pembekuk Marquez

Jadi siapakah yang diprediksi Ago bakal mematahkan dominasi Marquez di masa depan? Pria berusia 76 tahun ini pun mengaku menaruh harapan besar pada para rider Italia, seperti Franco Morbidelli, Francesco 'Pecco' Bagnaia dan Marco Bezzecchi.

"Saya harap rider Italia. Tapi kami butuh kesabaran. Kami punya banyak rider muda yang sudah mampu tampil kuat. Morbidelli atau Bagnaia contohnya, meski tak ada jaminan mereka akan tampil garang di MotoGP. Saya juga sangat suka Marco Bezzecchi. Ia selalu ada di depan, baik dalam sesi latihan atau sesi balap," ungkapnya.

2 dari 2 halaman

Kans Rossi

Kans Rossi

Valentino Rossi (c) Yamaha Agostini juga meyakini bahwa Rossi, yang kini berusia 39 tahun, punya peluang untuk mengalahkan Marquez di masa depan. Meski begitu ia tak yakin hal ini bakal terwujud bila Movistar Yamaha MotoGP tak punya kemauan cepat untuk membenahi masalah teknis yang mendera YZR-M1 selama setahun belakangan.

"Vale belum habis. Ia adalah 'master' yang hebat dan masih sangat termotivasi. Tapi jujur saja, bakal sangat sulit baginya untuk mengalahkan Marc dan merebut gelar dunia ke-10. Tapi bisa saja Yamaha melakukan langkah besar tahun depan dan Honda justru terpuruk. Siapa tahu? Tapi jika tak ada hal luar biasa terjadi, saya ragu akan ada perubahan," pungkasnya. (lr/dhy)