7 Nomor Balap yang Dipensiunkan dari Arena MotoGP

7 Nomor Balap yang Dipensiunkan dari Arena MotoGP
Nicky Hayden (c) MotoGP.com

Bola.net - Usai mengunci gelar dunia MotoGP 2020 di Valencia pada November lalu, Joan Mir pun banjir pertanyaan soal nomor balap mana yang akan ia pakai pada 2021 mendatang: tetap pakai nomor #36 yang merupakan nomor balapnya selama ini, atau justru pakai nomor #1?

Mir belum ambil keputusan, namun urung meninggalkan #36 yang sudah memberinya banyak keberuntungan, termasuk gelar dunia Moto3 2017. Di lain sisi, ia merasa terhormat dapat kesempatan pakai #1, yakni nomor yang hanya boleh dipakai sang juara bertahan.

Selain nomor #1, ada beberapa nomor balap yang juga tak boleh dipakai sembarang orang, karena nomor-nomor ini telah dipensiunkan dengan tujuan menghormati para pembalap yang sudah pensiun atau meninggal dunia.

Dalam sejarah Grand Prix, ada tujuh nomor balap yang kini dilarang untuk dipakai rider lain. Berapa saja sih nomor yang sudah dipensiunkan itu? Simak ulasannya berikut ini ya, Bolaneters!

1 dari 8 halaman

#34 - Kevin Schwantz

Kevin Schwantz telah menggunakan nomor balap #34 sejak GP500 1987. Setahun sebelumnya, ia pakai nomor #32. Usai menjadi juara dunia GP500 1993, Schwantz pun memakai nomor #1 pada 1994. Pada 1995, Schwantz kembali memakai nomor #34, namun memutuskan pensiun usai menjalani tiga seri pertama. Setelahnya, sebagai penghormatan, nomor balap #34 pun dipensiunkan dari kelas GP500/MotoGP.

2 dari 8 halaman

#74 - Daijiro Kato

Daijiro Kato yang merupakan juara dunia GP250 2001 digadang-gadang menjadi bintang besar MotoGP suatu saat nanti. Sayangnya, pembalap asal Jepang ini meninggal dunia usai mengalami kecelakaan hebat di Suzuka dalam MotoGP Jepang 2003 yang mengakibatkan cedera kepala yang parah. Pada 2004, nomor balapnya pun dipensiunkan dari kelas MotoGP. Nomor balap Kato masih disediakan untuk pembalap wildcard di GP125/Moto3, namun tak ada lagi rider yang memakainya di sejak 2013.

3 dari 8 halaman

#48 - Shoya Tomizawa

Sama seperti Kato, Shoya Tomizawa digadang-gadang bisa jadi bintang Jepang yang menjanjikan di MotoGP kelak, apalagi setelah ia sukses merebut kemenangan di Moto2 2010. Sayangnya, pada tahun yang sama, ia meninggal dunia usai mengalami kecelakaan hebat di Misano. Dua pekan setelah kepergiannya, Dorna Sports pun memensiunkan nomor #48 dari Moto2 sebagai penghormatan.

View this post on Instagram

A post shared by shoya tomi (@tomiz48)

4 dari 8 halaman

#65 - Loris Capirossi

Loris Capirossi dikenal sebagai salah satu pembalap terbaik MotoGP yang sayangnya tak pernah jadi juara di kelas tersebut. Kiprahnya pun sangat dihormati oleh banyak orang, termasuk berkat kesuksesannya meraih tiga gelar di kelas balap yang lebih ringan. Saat ia pensiun pada akhir 2011, Dorna Sports pun memberikan penghormatan dengan memensiunkan nomor balapnya dari kelas MotoGP.

5 dari 8 halaman

#58 - Marco Simoncelli

Sejak kecil, Marco Simoncelli telah identik dengan nomor balap #58. Sayangnya, ia meninggal dunia dalam usia 24 usai mengalami kecelakaan hebat di Sepang dalam MotoGP Malaysia 2011. Saat ia resmi dinobatkan sebagai MotoGP Legend pada 2016, nomor balapnya ikut dipensiunkan dari seluruh kelas Grand Prix.

6 dari 8 halaman

#69 - Nicky Hayden

Seperti halnya Kato dan Simoncelli, kematian juara dunia MotoGP 2006, Nicky Hayden, sangat mengejutkan. Ia meninggal dunia pada Mei 2017 akibat kecelakaan lalu lintas saat latihan sepeda di Rimini, Italia, tepat disebelah Misano World Circuit Marco Simoncelli. Pada 2019, ia pun dinobatkan sebagai MotoGP Legend, dan nomor balapnya juga ikut dipensiunkan dari kelas MotoGP.

7 dari 8 halaman

#39 - Luis Salom

Paddock GP Catalunya 2016 seketika muram usai Luis Salom dinyatakan meninggal dunia dalam usia 24 tahun usai mengalami kecelakaan hebat dan menabrak dinding pembatas di Tikungan 13 pada sesi latihan kedua (FP2) Moto2. Dalam gelaran MotoGP Awards pada akhir musim, Dorna Sports pun mengumumkan nomor balap Salom dipensiunkan dari kelas Moto2 sebagai tribut untuk rider asal Spanyol tersebut.