5 Juara WorldSBK Pernah Pindah ke MotoGP, Kapan Giliran Toprak Razgatlioglu?

5 Juara WorldSBK Pernah Pindah ke MotoGP, Kapan Giliran Toprak Razgatlioglu?
Pembalap Pata Yamaha WorldSBK, Toprak Razgatlioglu (c) Yamaha Racing

Bola.net - Toprak Razgatlioglu tak pelak lagi merupakan salah satu talenta 'panas' yang menggemparkan dunia balap motor. Saking uniknya gaya balap dan performa rider asal Turki tersebut di WorldSBK, tak sedikit yang sangat berharap ia mau berlaga di MotoGP, beradu skill dengan para rider sekaliber Marc Marquez dan Fabio Quartararo.

Razgatlioglu sendiri sudah mendapatkan kesempatan menjajal motor MotoGP milik Yamaha, YZR-M1, di Sirkuit MotorLand Aragon, Spanyol, pada Juni lalu, yakni hadiah berkat kesuksesannya menjuarai WorldSBK 2021. Sayangnya, kesempatan El Turco untuk pindah ke MotoGP pada 2023 sirna akibat tak ada tempat di Yamaha.

Pabrikan Garpu Tala tadinya getol ingin meletakkan Razgatlioglu di WithU Yamaha RNF. Namun, skuad Malaysia itu mendadak memutuskan hengkang ke Aprilia tahun depan. Uniknya, Razgatlioglu sendiri tak pernah sreg jika pindah ke MotoGP untuk sekadar membela tim satelit. Ia tegas hanya menginginkan tempat di tim pabrikan.

Rider Yamaha RNF saat ini, Andrea Dovizioso, menyatakan bahwa Razgatlioglu sejatinya tak perlu pusing memilih tim pabrikan atau tim satelit. Pasalnya, asal ia mendapatkan kontrak pabrikan yang berarti dirinya akan mendapatkan motor spek teranyar, maka perbedaan antara tim satelit dan pabrikan tidaklah besar.

Kans pindah ke MotoGP pun akan kembali didapatkan Razgatlioglu pada 2024 mendatang, ketika kontraknya dengan Yamaha WorldSBK akan habis. Sepanjang sejarah, terdapat lima pembalap WorldSBK yang pernah pindah ke MotoGP usai menjadi juara dunia. Siapa saja sih mereka? Berikut ulasannya.

1 dari 5 halaman

Troy Bayliss

Troy Bayliss

Troy Bayliss (c) ASBK

Juara WorldSBK: 2001, 2006, 2008

Memiliki latar belakang superbike yang kuat dari Australia, Troy Bayliss mengawali kariernya di kancah internasional di ajang WorldSBK pada 2000 bersama Ducati dan langsung berlaga di papan atas, mengakhiri musim di peringkat keenam.

Pada 2001, ia pun merebut gelar dunia pertamanya, dan menjadi runner up pada 2002 usai menjalin rivalitas yang sangat sengit dengan Colin Edwards. Berkat prestasinya ini, Bayliss mendapat kesempatan membela tim pabrikan Ducati di MotoGP 2003.

Meski begitu, karier Bayliss di MotoGP tak seapik di WorldSBK. Selama tiga tahun beruntun, ia hanya duduk di peringkat 6, 14, dan 15. Hal ini membuatnya memutuskan kembali ke WorldSBK pada 2006 dan justru sukses meraih dua gelar dunia tambahan.

Namun, Bayliss sempat kembali ke MotoGP di Valencia pada 2006, membela Ducati Team sebagai pengganti Sete Gibernau yang cedera. Ia sukses meraih kemenangan besar, yang sampai saat ini disebut-sebut sebagai salah satu kemenangan paling legendaris dalam sejarah MotoGP.

2 dari 5 halaman

Colin Edwards

Colin Edwards saat membela Forward Yamaha di MotoGP 2015 (c) AFPColin Edwards saat membela Forward Yamaha di MotoGP 2015 (c) AFP

Juara WorldSBK: 2000, 2002

Usai menjuarai AMA National Series 1992, Colin Edwards berlaga di AMA Superbike dan menduduki peringkat 6 dan 5 selama dua tahun beruntun. Ia kemudian dipromosikan ke WorldSBK untuk membela Yamaha pada 1995, dan mengakhiri musim debutnya di peringkat 11.

Gagal juara selama tiga tahun membela Yamaha, Edwards kemudian pindah ke Honda dan merebut gelar dunia pada 2000 dan 2002. Prestasinya ini membuat Aprilia tertarik menggaetnya untuk diturunkan di MotoGP 2003. Namun, ia gagal kompetitif dan kemudian pindah ke Telefonica Movistar Honda (kini Gresini Racing) pada 2004.

Ia mengakhiri musim tersebut di peringkat 5, dan kemudian ditandemkan dengan Valentino Rossi di Gauloises Yamaha (kini Monster Energy Yamaha). Sama seperti Bayliss, pembalap asal Amerika Serikat ini tak pernah meraih gelar dunia. Bahkan, Edwards tak pernah meraih kemenangan.

Meski begitu, prestasi terbaik Edwards di MotoGP adalah peringkat keempat pada 2005. Secara total, ia mengoleksi 12 podium. Ia pun pensiun pada akhir 2014.

3 dari 5 halaman

Neil Hodgson

Juara WorldSBK: 2003

Neil Hodgson yang kini dikenal sebagai komentator MotoGP untuk BT Sport, mengawali kariernya di kejuaraan dunia pada 1993, yakni di GP125 bersama Honda. Usai gagal tampil kompetitif selama dua musim, ia naik ke kelas GP500 pada 1995 dan malah tampil lebih baik, mengakhiri musim di peringkat 11.

Namun, pembalap asal Inggris ini memutuskan pindah ke WorldSBK pada 1996 untuk membela Ducati. Sayang, ia gagal tampil garang, bahkan ketika ia membela Kawasaki pada 1998. 'Hodgy' lalu beralih ke British Superbike pada 2000 demi menemukan kembali kepercayaan dirinya. Ia pun sukses merebut gelar juara.

Prestasi ini membuat Ducati kembali menggaetnya untuk diturunkan di WorldSBK pada 2001. Ia pun tampil jauh lebih kompetitif. Pada 2002, ia bahkan mengakhiri musim di peringkat ketiga, di belakang Colin Edwards dan Troy Bayliss. Hodgson kemudian tampil menggila pada 2003 dan merebut gelar dunia.

Setahun setelahnya, Ducati pun memindahkan Hodgson ke MotoGP untuk membela Team d'Antin (kini Pramac Racing). Namun, ia tak pernah bisa tampil kompetitif, dan akhirnya banting setir ke AMA Superbike sebelum pensiun pada 2010 di ajang British Superbike.

4 dari 5 halaman

James Toseland

James Toseland saat membela Tech 3 Yamaha di MotoGP 2008. (c) MotoGP.comJames Toseland saat membela Tech 3 Yamaha di MotoGP 2008. (c) MotoGP.com

Juara WorldSBK: 2004, 2007

James Toseland menjalani kariernya di level internasional lewat WorldSSP pada 1998. Namun kiprahnya yang tak apik membuatnya mundur ke British Superbike pada 2000. Meski sekadar mengakhiri musim di peringkat 12, ia mendapatkan kesempatan membela Ducati di WorldSBK pada 2001.

Pada 2004, Toseland pun menjadi juara dunia bersama tim Fila Ducati dalam usia 23 tahun dan 364 hari. Sampai saat ini, Toseland masih tercatat sebagai juara WorldSBK termuda sepanjang sejarah. Meski mengakhiri musim di peringkat keempat pada 2005, pembalap Inggris ini memilih bergabung dengan Ten Kate Honda pada 2006.

Ia tampil lebih kompetitif, menjadi runner up, dan bahkan jadi juara dunia lagi pada 2007. Prestasi ini membuatnya mendapatkan tawaran untuk pindah ke MotoGP bersama Tech 3 Yamaha. Sayangnya, Toseland yang juga merupakan seorang musisi ini gagal tampil kompetitif dan tak pernah sekalipun menapakkan kaki di tangga podium.

5 dari 5 halaman

Ben Spies

Ben Spies

Ben Spies (c) MotoGP.com

Juara WorldSBK: 2009

Ben Spies mulai menjadi topik panas di paddock MotoGP saat dalam perjalanan menuju gelar juara ketiganya di AMA Superbike pada 2008 bersama Suzuki. Rider Amerika Serikat ini pun mendapatkan tiga jatah wildcard di MotoGP dan tampil impresif, finis kedelapan di Laguna Seca dan keenam di Indianapolis.

Spies pun segera digosipkan bakal pindah ke MotoGP bersama Suzuki pada 2009. Namun, secara mengejutkan ia justru lebih memilih beralih ke WorldSBK bersama Sterilgarda Yamaha. Banyak yang meyakini bahwa The Elbowz melakukan kesalahan, namun ia justru sukses merebut gelar dunia pada musim debutnya.

Gelar juara WorldSBK pun melapangkan jalan Spies ke MotoGP pada 2010. Menggantikan Toseland, ia juga membela Tech 3 Yamaha. Ia berhasil meraih dua podium pada musim debutnya, sebelum dipindahkan ke Yamaha Factory Racing untuk menggantikan Valentino Rossi yang hengkang ke Ducati Team.

Pada 2011, Spies mengoleksi tiga podium dan satu kemenangan, serta mengakhiri musim di peringkat 5. Sayang, pada 2012, ia puasa podium dan cedera bahu kanan. Ia lalu pindah ke Pramac Racing pada 2013, namun justru absen panjang karena bahunya tak kunjung pulih. Saat kembali, ia jatuh di Indianapolis dan mendapatkan cedera yang sama persis di bahu kiri. Spies akhirnya pensiun dini dalam usia 29 tahun.