
Bola.net - Meski sepakat Marc Marquez layak dihukum usai menabrak Miguel Oliveira dan Jorge Martin di MotoGP Portugal 2023, empat pembalap menyatakan dukungan kepada Repsol Honda, yang mengajukan banding dan menuntut konsistensi dari FIM Stewards Panel dalam menjalankan aturan yang mereka buat sendiri.
FIM Stewards diketahui menjatuhkan dua long lap penalty yang harus dijalani Marquez di main race MotoGP Argentina. Namun, Marquez harus absen karena cedera tangan kanan. Menurut regulasi, hukuman yang harus dijalani seorang rider pada seri berikutnya otomatis sirna jika rider terkait absen dari seri tersebut.
Meski begitu, pada Selasa (28/3/2023), FIM Stewards menggemparkan MotoGP dengan mengubah aturan itu seenaknya sendiri. Mereka menyebut Marquez harus tetap menjalani hukuman di seri yang ia ikuti usai tangannya pulih. Ini lagi-lagi menekankan fakta bahwa FIM tak konsisten menjalankan aturannya sendiri.
Advertisement
Repsol Honda pun tampaknya sudah gerah melihat inkonsistensi FIM Stewards, sehingga yakin bahwa mengajukan banding ke FIM Appeal Stewards bisa menjadi peringatan yang tegas bagi mereka dalam menilai insiden di lintasan-lintasan MotoGP, serta memberikan hukuman yang konsisten sesuai regulasi.
Opini Pecco Bagnaia, Ungkap Pengalaman Pribadi
Tindakan tak konsisten FIM Stewards bukan hal asing bagi para rider MotoGP. Sejak stuktur ini dibentuk pada 2016, mereka kerap banjir protes dari para rider karena hukuman yang dijatuhkan atas insiden serupa kerap berbeda-beda. Bahkan, pelanggar yang menyebabkan insiden buruk kerap hanya dijatuhi hukuman ringan.
"Kami memang harus menuntut gagasan yang lebih jelas soal penalti. Ini sulit dipahami. Contohnya, saat FP1 di Misano tahun lalu. Saya melambat karena saya mengira sudah melihat bendera finis, dan saya dapat hukuman mundur tiga posisi start," kisah Pecco Bagnaia kepada Crash.net, Kamis (30/3/2023).
"Pada kualifikasi, saat saya mencoba meningkatkan lap tercepat saya, empat rider berada di garis balap dan melaju lamban, sehingga saya kehilangan kesempatan. Namun, tak seorang pun bilang apa-apa soal rider-rider ini. Sulit memahami apa yang mereka (FIM) lakukan pada sanksi Marc," lanjut juara dunia bertahan ini.
Maverick Vinales Maklum, Tapi...
Maverick Vinales pun mengakui bahwa ia paham tugas yang diemban FIM Stewards tidaklah ringan. Namun, ia tetap yakin bahwa harus ada aturan pakem mengenai hukuman-hukuman bagi pelanggar, dan menyebut FIM harus menaati aturan yang mereka buat sendiri.
"Menurut saya, kami harus percaya bahwa pilihan dan hukuman adalah benar. Ini memang sangat rumit. Anda bisa melihat suatu hal dengan sudut pandang berbeda-beda," ungkap pembalap Aprilia Racing yang juga juara dunia Moto3 2013 ini.
"Namun, kami harus mengikuti satu aturan, meski sulit untuk mencapai kesimpulan soal aturan itu. Ini dunia balap. Tak ada dua situasi terjadi sama persis. Mungkin kami bisa memperbaikinya (aturan), tetapi stewards punya tugas besar dan rumit," lanjutnya.
Marco Bezzecchi Sebut FIM Harus Dengarkan Safety Commission
Sama seperti Vinales, Marco Bezzecchi juga memaklumi betapa beratnya tugas FIM Stewards, karena dalam dunia balap motor yang sangat berbahaya, ada peluang berbagai jenis insiden terjadi. Namun, ia yakin bahwa aturan harus dijalankan dengan tegas.
"Sulit memakemkan aturan pada situasi-situasi macam ini, seperti menyalip, pertarungan, dan senggolan. Ada terlalu banyak situasi yang bisa terjadi. Jadi, memang bakal menyenangkan jika ada gagasan yang jelas," ungkap rider Mooney VR46 Racing Team ini.
"Saya paham bahwa tugas stewards sangat sulit. Namun, kami punya Safety Commission untuk bicara bersama dan menemukan solusi. Kami ingin situasinya lebih jelas dan lebih baik, inilah target kami," ungkapnya.
Jack Miller Sebut Kontroversi Marc Marquez Terlalu Dilebih-lebihkan
Jack Miller juga yakin Marquez harus dihukum, tetapi ia merasa pembicaraan soal hukumannya terlalu dilebih-lebihkan akibat status Marquez sebagai delapan kali juara dunia yang dikenal agresif. Selain itu, Miller juga menegaskan bahwa konsistensi FIM Stewards sejatinya sudah diminta oleh banyak rider sejak lama.
"Sayangnya, dalam olahraga ini, kecelakaan bisa terjadi. Ketika ada insiden, dan Anda yang salah, maka harus ada konsekuensi. Namun, kami butuh konsistensi, itulah yang kami minta. Lihat kecelakaan Taka (di Catalunya) atau Alex dengan saya (di Phillip Island). Itu insiden besar. Namun, karena ini Marc, semua ingin memegang pisau," ujarnya.
"Saya tidak membela Marc, ia melakukan kesalahan, dan ia tahu itu. Namun, terlalu banyak omongan soal ini. Semua orang ingin bilang 'ia menabrakku'. Ini balapan, memang harus ada batasnya, meski sulit untuk menentukannya karena semua berubah-ubah setiap saat," lanjut rider Red Bull KTM Factory Racing
"Stewards berusaha sebaik mungkin, dan kami sebagai atlet, akan berusaha membuat olahraga ini lebih baik dan mencoba menerapkan perhitungan-perhitungan yang konsisten," pungkas Miller.
Sumber: Crashnet
Baca juga:
- Hasil FP2 Formula 1 GP Australia: Hujan, Fernando Alonso Terdepan
- Foto: Maria Pedraza, Bintang 'Money Heist' yang Diduga Pacar Baru Marc Marquez
- Jadwal Lengkap MotoGP Argentina di Sirkuit Termas de Rio Hondo, 31 Maret-2 April 2023
- Kasus Hukuman Marc Marquez Resmi Berlanjut ke Pengadilan Banding MotoGP
- Hasil FP1 Formula 1 GP Australia: Max Verstappen Ungguli Lewis Hamilton
Advertisement
Berita Terkait
-
Otomotif 29 Maret 2023 10:57
RNF Tuntut FIM Hukum Marc Marquez Lebih Berat demi Masa Depan MotoGP
LATEST UPDATE
-
Piala Eropa 20 Maret 2025 05:36
-
Liga Inggris 20 Maret 2025 05:26
-
Amerika Latin 20 Maret 2025 05:13
-
Liga Italia 20 Maret 2025 04:58
-
Tim Nasional 20 Maret 2025 03:58
-
Liga Spanyol 20 Maret 2025 03:15
HIGHLIGHT
- 5 Pemain Gratisan yang Bisa Direkrut Manchester Un...
- Di Mana Mereka Sekarang? 4 Pemain 17 Tahun yang Pe...
- 7 Eks Pemain Real Madrid yang Bersinar di Tempat L...
- 10 Opsi Striker untuk Man United: Solusi Ruben Amo...
- 5 Pemain yang Pernah Membela PSG dan Liverpool
- 7 Mantan Rekan Setim Cristiano Ronaldo yang Pernah...
- Di Mana Mereka Sekarang? 5 Pemain yang Diminta Pau...