4 Penyebab Honda Jeblok di MotoGP 2022: Sektor Jepang-Eropa Tak Kompak, Marc Marquez Cedera Melulu

4 Penyebab Honda Jeblok di MotoGP 2022: Sektor Jepang-Eropa Tak Kompak, Marc Marquez Cedera Melulu
Pembalap Repsol Honda, Marc Marquez. (c) AP Photo

Bola.net - Tak bisa dimungkiri tiga musim terakhir merupakan periode terburuk Honda Racing Corporation (HRC) di MotoGP. Jangankan meramaikan perebutan gelar dunia, naik podium saja mereka sangat sulit. Lalu, apa sih penyebab jebloknya performa pabrikan yang justru tercatat sebagai yang paling sukses di Grand Prix ini?

Pada 2020, Honda mengalami puasa kemenangan untuk pertama kalinya sejak GP500 1981, dan mereka sempat dicemaskan sama sekali tak meraih podium. Namun, wajah mereka akhirnya diselamatkan oleh Alex Marquez, yang kala itu berstatus debutan di Repsol Honda tetapi mampu naik podium di Le Mans dan Aragon.

Honda baru menang lagi setelah Marc Marquez menang di Sachsenring pada 2021, dilanjutkan dengan kemenangan di Austin dan Emilia Romagna. Namun, musim ini, Honda kembali loyo. Setelah Pol Espargaro naik podium di Qatar, mereka sangat sulit masuk posisi 10 besar, sebelum Marc Marquez naik podium di Australia.

Bagi pabrikan yang menyabet 21 gelar dunia dalam sejarah GP500/MotoGP, tentu prestasi Honda dalam tiga musim terakhir tergolong memalukan. Apa saja sih penyebab utama dari jebloknya performa mereka? Berikut ulasannya. Simak yuk, Bolaneters!

1 dari 5 halaman

Rentetan Cedera Marc Marquez

Rentetan Cedera Marc Marquez

Pembalap Repsol Honda, Marc Marquez (c) HRC, Instagram/MarcMarquez93

Seperti yang diketahui, Marquez mengalami cedera patah tulang humerus kanan sejak kecelakaan hebat di Jerez, Spanyol, pada Juli 2020. Cedera itu tak pernah benar-benar pulih 100% meski dioperasi tiga kali. Belum lagi ia harus menderita cedera diplopia alias penglihatan ganda yang kerap merundung.

Cedera-cedera ini bikin Honda kehilangan referensi dalam mengembangkan motor selama tiga tahun. Bahkan pada awal musim ini, diplopia Marquez kambuh lagi usai terjatuh keras di Mandalika sehingga absen dua balapan. Pada Juni, ia juga harus absen lagi karena harus menjalani operasi keempat pada lengan kanannya.

Operasi yang digelar di Amerika Serikat itu memaksa Marquez absen enam seri, membuat Honda jadi kekurangan data untuk mengembangkan RC213V untuk 2023. Padahal, Marquez merupakan ujung tombak mereka dalam pengembangan motor tersebut, mengingat ia sukses menyabet enam gelar dunia dengannya.

2 dari 5 halaman

Departemen Balap di Jepang dan Eropa Tidak Kompak

Departemen Balap di Jepang dan Eropa Tidak Kompak

Pembalap LCR Honda Idemitsu, Takaaki Nakagami (c) LCR Honda

Marc Marquez menyatakan bahwa sulitnya RC213V dikendarai bukanlah masalah terbesar Honda. Menurutnya, jebloknya performa mereka justru diakibatkan tak kompaknya koordinasi antara departemen balap yang bekerja di Jepang dan yang bekerja di sirkuit, alias yang ada di Eropa.

Ia menyebut informasi dan data yang diraih tim Honda di sirkuit tak diserap betul-betul oleh tim Honda yang ada di Jepang. "Masalah kami besar, tak kecil. Masalah kami bukan kurang di sana-sini saja, melainkan menyeluruh. Jadi, masalah kami bukan motor, melainkan proyeknya, yakni di area koordinasi," ujarnya lewat MotoGP.com.

"Kami harus mengubah konsep dan cara koordinasi tim. Honda harus memahami cara mengatur segalanya lebih baik. Pasalnya, kini balapan makin banyak dan tes makin sedikit. Cara kerja Honda di pabrikan makin krusial ketimbang di sirkuit. Namun, tim yang ada di sirkuit juga harus bekerja sama dengan pabrikan," lanjut Marquez.

3 dari 5 halaman

Hobi Gonta-Ganti Pembalap

Hobi Gonta-Ganti Pembalap

Pembalap LCR Honda Castrol, Alex Marquez (c) LCR Honda

Marquez juga memperingatkan Honda bahwa merombak susunan pembalap pada 2023 takkan otomatis bikin bangkit dari performa jeblok. Seperti yang diketahui, Joan Mir akan jadi pengganti Pol Espargaro di Repsol Honda dan Alex Rins menggantikan Alex Marquez di LCR Honda. Takaaki Nakagami juga nyaris digantikan Ai Ogura.

"Saat tandem baru saya tiba nanti, target saya adalah mengalahkannya. Saya tak peduli ia debutan atau seorang juara dunia seperti Joan. Namun, saya ingin tandem saya sebagai orang yang ada di sebelah garasi saya. Saya ingin kedua motor tim kami bisa menang, seperti pada 2013, ketika saya datang ke MotoGP," ujar Marquez via DAZN.

"Saat panik, Anda ambil keputusan dalam momen yang menegangkan, mencari solusi cepat yang nantinya bisa Anda sesali. Bagusnya, tak seorang pun di tim kami tutup mata. Namun, saya bilang pada mereka, 'Jangan berpikir bahwa mengubah susunan pembalap bakal mengatasi masalah," lanjut pembalap berusia 29 tahun ini.

4 dari 5 halaman

Kerja Honda Lelet, Malas-Malasan 'Pamer Otot'

Kerja Honda Lelet, Malas-Malasan 'Pamer Otot'

Pembalap Repsol Honda, Pol Espargaro (c) Honda Racing Corporation

Pol Espargaro menyatakan bahwa belakangan ini Honda makin loyo dalam memberikan bantuan teknis kepada para pembalapnya. Ia bahkan mengaku heran karena tak mendapatkan reaksi berarti dari Honda ketika seluruh pembalapnya jelas-jelas harus susah payah untuk sekadar masuk di posisi 10 besar.

"Masalahnya, saya tak tahu cara Honda berpikir. Entah apakah yang terjadi di sini bakal sampai ke Jepang. Dilihat sekilas, tampaknya tidak akan, karena kami juga tak dapat perangkat penting untuk memperbaiki motor ini," ungkap Espargaro kepada Motorsport.com seperti yang dikutip GPOne.

"Yang bikin saya jengkel, Honda tak mengekspresikan diri, tak ada reaksi. Saya tak lihat mereka sangat cemas. Hal terburuk yang bisa dilakukan pabrikan adalah tak memperlihatkan otot-otot mereka. Lima tahun lalu, sulit membayangkan pabrikan-pabrikan Jepang rontok sementara pabrikan Italia 'terbang'," lanjutnya.

5 dari 5 halaman

Klasemen Sementara MotoGP 2022

Klasemen Sementara MotoGP 2022

Pembalap Repsol Honda, Marc Marquez (c) Honda Racing Corporation
  1. #63 Francesco Bagnaia - Ducati Lenovo Team - Ducati - 258
  2. #20 Fabio Quartararo - Monster Energy Yamaha MotoGP - Yamaha - 235
  3. #41 Aleix Espargaro - Aprilia Racing - Aprilia - 212
  4. #23 Enea Bastianini - Gresini Racing MotoGP - Ducati - 211
  5. #43 Jack Miller - Ducati Lenovo Team - Ducati - 189
  6. #33 Brad Binder - Red Bull KTM Factory Racing - KTM - 168
  7. #5 Johann Zarco - Prima Pramac Racing - Ducati - 166
  8. #42 Alex Rins - Team SUZUKI ECSTAR - Suzuki - 148
  9. #88 Miguel Oliveira - Red Bull KTM Factory Racing - KTM - 138
  10. #89 Jorge Martin - Prima Pramac Racing - Ducati - 136
  11. #12 Maverick Viñales - Aprilia Racing - Aprilia - 122
  12. #93 Marc Marquez - Repsol Honda Team - Honda - 113
  13. #10 Luca Marini - Mooney VR46 Racing Team - Ducati - 111
  14. #72 Marco Bezzecchi - Mooney VR46 Racing Team - Ducati - 106
  15. #36 Joan Mir - Team SUZUKI ECSTAR - Suzuki - 77
  16. #44 Pol Espargaro - Repsol Honda Team - Honda - 56
  17. #73 Alex Marquez - LCR Honda CASTROL - Honda - 50
  18. #30 Takaaki Nakagami - LCR Honda IDEMITSU - Honda - 46
  19. #21 Franco Morbidelli - Monster Energy Yamaha MotoGP - Yamaha - 36
  20. #49 Fabio Di Giannantonio - Gresini Racing MotoGP - Ducati - 23
  21. #4 Andrea Dovizioso - WithU Yamaha RNF MotoGP™ Team - Yamaha - 15
  22. #40 Darryn Binder - WithU Yamaha RNF MotoGP Team - Yamaha - 12
  23. #87 Remy Gardner - Tech3 KTM Factory Racing - KTM - 10
  24. #25 Raul Fernandez - Tech3 KTM Factory Racing - KTM - 10
  25. #35 Cal Crutchlow - WithU Yamaha RNF MotoGP Team - Yamaha - 10
  26. #6 Stefan Bradl - Repsol Honda Team - Honda - 2
  27. #51 Michele Pirro - Aruba.it Racing - Ducati - 0
  28. #32 Lorenzo Savadori - Aprilia Racing - Aprilia - 0
  29. #45 Tetsuta Nagashima - LCR Honda IDEMITSU - Honda - 0
  30. #9 Danilo Petrucci - Team SUZUKI ECSTAR - Suzuki - 0
  31. #92 Kazuki Watanabe - Team SUZUKI ECSTAR - Suzuki - 0