4 Musim, 4 Juara Berbeda: Akankah Aprilia dan KTM Berkuasa di MotoGP 2023?

4 Musim, 4 Juara Berbeda: Akankah Aprilia dan KTM Berkuasa di MotoGP 2023?
Marc Marquez, Joan Mir, Fabio Quartararo, dan Pecco Bagnaia (c) HRC, Suzuki, Yamaha, Ducati

Bola.net - MotoGP 2023 diprediksi bakal menyajikan persaingan yang sangat menarik. Tren kompetisi dalam beberapa tahun terakhir menunjukkan peta yang acak. Ini terbukti dari fakta bahwa ada empat juara dunia berbeda dari empat pabrikan berbeda pula yang berkuasa dalam empat musim terakhir.

Pada 2023, akan ada 5 pabrikan dan 11 tim yang bakal berlaga di MotoGP, mengingat Suzuki resmi hengkang. Sebanyak 22 pembalap bakal bergelut memperebutkan prestasi terbaik, dan persaingan mereka bakal sengit karena semua rider kini memiliki dukungan teknis yang masif dari pabrikan masing-masing.

Ducati pun menjadi penguasa 2022 dengan menyabet gelar Triple Crown, menyapu bersih gelar dunia pembalap, konstruktor, dan tim untuk pertama kalinya sejak 2007. Namun, kekuatan Ducati ini belum tentu bisa dipertahankan pada 2023 nanti, mengingat para rival takkan tinggal diam.

Pabrikan-pabrikan besar seperti Honda dan Yamaha tentunya bakal bekerja keras untuk mengalahkan mereka. Namun, pabrikan seperti Aprilia dan KTM juga bisa memberi kejutan. Nah, bagaimana kans empat juara dunia MotoGP dalam empat musim terakhir? Lalu, bagaimana kans juara bagi Aprilia dan KTM? Berikut ulasannya.

1 dari 6 halaman

Marc Marquez - Honda

Marc Marquez - Honda

Pembalap Repsol Honda, Marc Marquez (c) Honda Racing Corporation

Marc Marquez diketahui sukses menjuarai MotoGP 2019. Tak pelak lagi bahwa 2019 adalah salah satu musim terbaiknya selama ia berlaga di kelas para raja. Bagaimana tidak? Dari 19 seri yang digelar, ia 18 kali naik podium, yang 12 di antaranya merupakan kemenangan.

Satu-satunya momen di mana ia tak naik podium adalah saat ia melakukan kesalahan ketika memimpin balapan MotoGP Austin dengan keunggulan 3,5 detik atas Valentino Rossi. Ia terjatuh di pertengahan balapan dan gagal finis. Alex Rins pun keluar sebagai pemenang usai menyalip Rossi di lap-lap terakhir.

Sayang, usai dirundung cedera lengan sejak 2020, Marquez seolah sulit tampil di performa terbaiknya. Honda juga kehilangan arah pengembangan motor tanpanya. Namun, usai operasi keempat pada Juni 2022, Marquez kini sudah jauh lebih bugar dan bisa kembali memimpin Honda. Marquez sendiri tak mau sesumbar, tetapi para rival yakin ia dan Honda akan kembali mengancam.

2 dari 6 halaman

Joan Mir - Suzuki

Joan Mir - Suzuki

Pembalap Suzuki Ecstar, Joan Mir (c) AP Photo

Musim 2020 tak pelak lagi penuh dengan anomali. Usai ditunda ke bulan Juli akibat pandemi Covid-19 yang merajalela, MotoGP juga harus mendapati sang bintang, Marc Marquez, absen semusim penuh. Pasalnya, ia terjatuh di Jerez, Spanyol, dan mengalami patah tulang humerus kanan yang tak kunjung pulih.

Absennya Marquez bikin persaingan jadi acak. Awalnya, Fabio Quartararo tampil kompetitif dengan meraih tiga kemenangan. Namun, tiba-tiba ia sulit tampil garang. Joan Mir justru menjadi rider yang paling konsisten, meraih 7 podium dan 1 kemenangan, serta mengunci gelar yang sudah ditunggu Suzuki sejak GP500 200.

Sayangnya, Suzuki sudah hengkang dari MotoGP pada akhir 2022 karena ingin memfokuskan diri pada produksi massal. Keputusan Suzuki ini sudah final dan mereka mengaku sama sekali tak punya niatan untuk kembali ke arena balap apa pun, termasuk MotoGP. Alhasil, gelar Mir tampaknya akan jadi gelar dunia terakhir mereka.

3 dari 6 halaman

Fabio Quartararo - Yamaha

Fabio Quartararo - Yamaha

Pembalap Monster Energy Yamaha, Fabio Quartararo (c) Yamaha MotoGP

Usai gagal meraih gelar dunia dan terpuruk di peringkat 8 pada 2020 bersama Petronas Yamaha SRT, Quartararo membela Monster Energy Yamaha pada 2021. Dengan tim pabrikan dan semangat baru, rider Prancis ini pun bertekad balas dendam atas kegagalannya tersebut.

Meski YZR-M1 bukan motor paling tangguh, Quartararo tampil cukup dominan. Ia mengoleksi 10 podium, termasuk 5 kemenangan. Pada 2022, ia juga tampil apik meski performa M1 terus merosot dibandingkan motor-motor lain. Mengoleksi 8 podium dan 3 kemenangan, ia mengakhiri musim sebagai runner up.

Walau sempat terkendala dalam menjajal M1 versi terbaru dalam tes pascamusim di Valencia, Quartararo diprediksi bakal mengancam pada 2023. Pasalnya, Yamaha sudah menunjukkan usaha memperbaiki performa mesin mereka, dan sang test rider, Cal Crutchlow mengonfirmasi mesin terbaru mereka jauh lebih garang.

4 dari 6 halaman

Pecco Bagnaia - Ducati

Pecco Bagnaia - Ducati

Pembalap Ducati Lenovo Team, Pecco Bagnaia (c) AP Photo

Usai kalah di tangan Fabio Quartararo dan sekadar jadi runner up pada 2021, Pecco Bagnaia balas dendam pada 2022. Namun, paruh pertama musim tak berjalan mulus, walau ia sempat meraih kemenangan di Jerez dan Mugello. Meski begitu, mood Bagnaia berubah total sejak menang di Assen, ketika Quartararo gagal finis.

Sejak itu, Bagnaia malah tampil luar biasa, selalu naik podium kecuali saat jatuh di Jepang. Ia bahkan meraih empat kemenangan tambahan. Ia pun mengunci gelar dunia di Valencia dan jadi pembalap Ducati kedua dalam sejarah yang mampu menjuarai GP500/MotoGP setelah Casey Stoner.

Melihat performanya yang mentereng sepanjang 2022, Bagnaia dan Ducati tentu akan menjadi sasaran bagi pembalap dan pabrikan lain untuk dikalahkan. Meski diprediksi akan kembali menjadi pabrikan tertangguh, Ducati juga bisa jadi mendapatkan ancaman dari pabrikan lainnya, terutama dari sang kompatriot, Aprilia.

5 dari 6 halaman

Kans Juara Aprilia di MotoGP 2023

Kans Juara Aprilia di MotoGP 2023

Pembalap Aprilia Racing, Aleix Espargaro (c) AP Photo

Fakta bahwa ada empat pembalap dan empat pabrikan berbeda yang menjuarai empat musim terakhir, bakal membuat Aprilia dan KTM memiliki semacam beban mental untuk ikut memberikan kejutan pada 2023. Apalagi mereka belum pernah mengecap gelar kelas para raja.

Aprilia sudah menunjukkan potensi berebut gelar pada 2022 lewat Aleix Espargaro. Dengan 5 podium dan 1 kemenangan, ia ikut memperebutkan status juara sampai akhir musim. Kekuatan Aprilia juga didukung tiga podium dari Maverick Vinales. Kans untuk kembali meramaikan persaingan pada 2023 bakal sangat terbuka.

Aprilia kini juga punya tim satelit lewat CryptoDATA RNF bersama Miguel Oliveira dan Raul Fernandez, yang tentunya bakal menambah kekuatan mereka. Oliveira sendiri terbukti bukan rider ecek-ecek di MotoGP, sementara Fernandez merupakan runner up Moto2 2021 yang menjanjikan. Nah, bagaimana dengan KTM?

6 dari 6 halaman

Kans Juara KTM di MotoGP 2023

Kans Juara KTM di MotoGP 2023

Pembalap Red Bull KTM Factory Racing, Brad Binder dan Jack Miller (c) KTM Images

KTM bisa dibilang masih merupakan pabrikan anyar di MotoGP karena mereka baru bergabung pada 2017. Meski sudah mengantongi 18 podium dan 7 kemenangan, KTM mengakui mereka masih harus banyak belajar di MotoGP karena selama ini mereka dikenal sebagai pabrikan spesialis arena off-road.

Meski begitu, mereka memiliki Brad Binder, yang selama dua musim terakhir menduduki peringkat 6 dan kerap tampil mencolok dalam balapan sampai-sampai dijuluki 'Sunday Rider' meski hasil kualifikasinya kerap suram. Binder yang mengakhiri 2022 dengan podium, bakal punya motivasi tinggi jelang 2023.

KTM juga kini punya senjata baru, yakni Jack Miller, yang lima tahun sebelumnya membela Ducati dan terlibat langsung dalam pengembangan motor mereka. Pol Espargaro, ujung tombak pengembangan RC16 pada 2017-2020 juga kembali lewat Tech 3 GASGAS. Kedua rider ini bakal punya peranan penting dalam mendorong KTM untuk jauh lebih kompetitif lagi.