4 Kandidat Pengganti Andrea Dovizioso di Ducati Team 2021

4 Kandidat Pengganti Andrea Dovizioso di Ducati Team 2021
Pembalap Ducati Team, Andrea Dovizioso (c) Ducati

Bola.net - Bukan rahasia lagi Andrea Dovizioso menggemparkan paddock MotoGP Austria di Red Bull Ring, Sabtu (15/8/2020) lewat pengumuman sang manajer pribadi, Simone Battistella, bahwa rider 34 tahun itu menolak untuk melanjutkan kerja sama dengan Ducati Team pada 2021.

Negosiasi kedua pihak diketahui berjalan alot sejak awal tahun ini, namun mereka kompak memilih bungkam soal alasan yang melatarbelakangi perpisahan ini. Namun, satu hal yang sudah pasti, yakni bahwa keputusan hengkang sepenuhnya merupakan inisiatif Dovizioso sendiri.

Ducati Team, yang pada Juni lalu telah memastikan salah satu tempatnya bakal diisi Jack Miller, kini benar-benar kelabakan mencari sosok pengganti Dovizioso, yang jelas-jelas punya pengalaman segudang, benar-benar memahami Desmosedici, dan telah menjadi ujung tombak mereka sejak 2013.

Mengingat Dovizioso telah tegas menyatakan ogah kembali andaipun mereka sukses merebut gelar dunia tahun ini bersama-sama, Ducati harus mencari rider lain untuk mengisi kekosongan yang ia tinggalkan. Terdapat empat nama yang kini berembus di paddock MotoGP. Berikut ulasannya.

1 dari 5 halaman

Francesco Bagnaia

Francesco Bagnaia

Pembalap Pramac Racing, Francesco Bagnaia (c) Pramac Racing

Masih muda dan berkebangsaan Italia. Francesco 'Pecco' Bagnaia pun bisa membawa banyak keuntungan untuk Ducati Team di masa depan. Usianya yang saat ini masih 23 tahun, bisa dijadikan proyek jangka panjang. Fakta bahwa ia berasal dari Italia juga tentu bikin bangga Ducati.

Usia muda Bagnaia juga diperkirakan bisa memajukan Ducati tak hanya dari sisi teknis, melainkan juga hasil di trek, karena ia bisa bertandem kembali dengan Miller, yang juga masih berusia 25 tahun. Sebaya, keduanya bisa saling dorong dan bertarung sengit demi membuktikan siapa yang layak jadi nomor satu di Tim Merah.

2 dari 5 halaman

Johann Zarco

Johann Zarco

Pembalap Hublot Reale Avintia Racing, Johann Zarco (c) Reale Avintia

Johann Zarco boleh jadi terpuruk saat membela KTM sepanjang 2019. Namun fakta bahwa ia kompetitif saat membela Monster Yamaha Tech pada 2017 dan 2018, serta performanya di empat seri perdana musim ini di atas motor Ducati Desmosedici GP19 yang setahun lebih tua, membuktikan bahwa ia masih punya 'materi' tim pabrikan.

Zarco pun membuktikan bahwa ia masih bisa tampil kompetitif di atas motor yang cocok dengan gaya balapnya, lewat hasil finis ketiga di MotoGP Brno, Ceko, saat ia bertarung sengit dengan rider sesama Prancis, Fabio Quartararo.

3 dari 5 halaman

Jorge Lorenzo

Jorge Lorenzo

Jorge Lorenzo (c) AFP

Jorge Lorenzo memang berpisah secara tidak baik-baik dengan Ducati pada 2018, usai mendapat kritik dari sang CEO, Claudio Domenicali. Namun, fakta dirinya meraih tiga kemenangan sepanjang tahun tersebut, membuktikan bahwa ia bisa tampil kompetitif jika Desmosedici disesuaikan dengan gaya balapnya.

Selain itu, meski sudah memutuskan pensiun akibat cedera punggung pada akhir 2019, Lorenzo merasa masih punya 'bisnis tak terselesaikan' di MotoGP. Kini sudah pulih benar, ia merasa bisa kembali tampil kompetitif. Tak lupa, lima kali juara dunia ini juga punya hubungan yang sangat erat dengan General Manager Ducati Corse, Gigi Dall'Igna.

4 dari 5 halaman

Scott Redding

Scott Redding

Pembalap Aruba.it Racing Ducati, Scott Redding (c) Ducati

Sama seperti Lorenzo, Scott Redding berpisah secara tidak baik-baik juga dengan Ducati pada akhir 2017. Kala itu, Redding membela Pramac Racing dan merasa tak dapat dukungan teknis mumpuni. Usai membela Aprilia pada 2018, Redding berkompetisi di British Superbike 2019 dan langsung juara di atas superbike Ducati Panigale V4R.

Prestasi itu membuatnya diturunkan di WorldSBK 2020 bersama Aruba.it Racing Ducati, dan sangat sengit memperebutkan gelar dunia dengan Jonathan Rea. Redding, yang kini berusia 27 tahun, mengaku bersedia kembali ke MotoGP, asal mendapatkan dukungan terbaik dari tim pabrikan.