10 Debutan Terbaik MotoGP, dari Nicky Hayden sampai Fabio Quartararo

10 Debutan Terbaik MotoGP, dari Nicky Hayden sampai Fabio Quartararo
Pebalap Petronas Yamaha SRT, Fabio Quartararo (c) SRT

Bola.net - Pada 2019, MotoGP dihebohkan oleh performa gemilang Fabio Quartararo, yang tengah menjalani musim debutnya. Belum pernah juara dunia dan hanya meraih satu kemenangan di kelas yang lebih ringan (Moto2), tak ada yang menyangka rider Petronas Yamaha SRT itu bakal tampil menggebrak.

Quartararo yang menjalani debut MotoGP ketika usianya belum genap 20 tahun, justru sukses mengakhiri musim di peringkat 5 pada klasemen akhir, meraih 7 podium dan 6 pole, serta dua kali bersaing sengit dengan sang juara dunia bertahan, Marc Marquez, sampai lap terakhir.

Meski begitu, sulit membandingkan kehebatan para debutan MotoGP dari berbagai era. Bukan hanya Quartararo yang pernah langsung menggebrak persaingan di kelas tertinggi pada tahun pertamanya berpartisipasi.

Berikut 10 debutan terbaik MotoGP yang dilansir dari Corsedimoto, Selasa (22/4/2020).

1 dari 11 halaman

10. Nicky Hayden (2006)

10. Nicky Hayden (2006)

Nicky Hayden (c) MotoGP

Prestasi musim pertama: Peringkat 5, 130 poin, 2 podium

Pemilihan Nicky Hayden oleh Repsol Honda sebagai pengganti Tohru Ukawa cukup mengejutkan paddock MotoGP kala itu, karena Hayden tak pernah turun di ajang Grand Prix, dan merupakan juara AMA Superbike. Meski begitu, The Kentucky Kid berhasil membuktikan bahwa pilihan Honda tak salah.

2 dari 11 halaman

9. Daijiro Kato (2002)

9. Daijiro Kato (2002)

Daijiro Kato (c) MotoGP.com

Prestasi musim pertama: Peringkat 7, 117 poin, 2 podium, 1 pole

Merupakan juara dunia GP250 2001, Daijiro Kato digadang-gadang menjadi bintang besar MotoGP suatu saat nanti. Ia pun terbukti kompetitif pada tahun pertamanya di kelas tertinggi. Meski sekadar menggunakan NSR 500cc 2-tak, ia mampu melawan motor-motor generasi baru MotoGP 990cc 4-tak.

3 dari 11 halaman

8. Ben Spies (2010)

8. Ben Spies (2010)

Ben Spies (c) AFP

Prestasi musim pertama: Peringkat 6, 176 poin, 2 podium, 1 pole

Usai sukses menggebrak dengan merebut gelar dunia di WorldSBK 2009 pada musim debutnya, Ben Spies menjadi debutan yang paling disorot di MotoGP 2010. Membela Monster Yamaha Tech 3, ia pun membuktikan dirinya punya talenta dan kemampuan menaklukkan rider-rider dunia meski sebelumnya tak pernah turun di ajang Grand Prix.

4 dari 11 halaman

7. Troy Bayliss (2003)

7. Troy Bayliss (2003)

Troy Bayliss (c) ASBK

Prestasi musim pertama: Peringkat 6, 128 poin, 3 podium

Tiga kali juara WorldSBK, Troy Bayliss, menjalani debutnya di MotoGP dalam usia 34 tahun untuk membela Ducati yang juga menjalani debutnya di kejuaraan tersebut. Meski tak lagi muda, ternyata Baylisstic membuktikan dirinya juga bisa melawan para rider Grand Prix.

5 dari 11 halaman

6. Johann Zarco (2017)

6. Johann Zarco (2017)

Johann Zarco (c) AFP

Prestasi musim pertama: Peringkat 6, 174 poin, 3 podium

Sebagai juara dunia Moto2 2015 dan 2016, Johann Zarco menjalani debutnya di MotoGP dengan performa yang sangat kuat meski membela tim satelit Monster Yamaha Tech 3. Ia memulai musim 2017 dengan memimpin balapan di Qatar, sebelum terjatuh di Tikungan 2. Ia pun konsisten bertarung di papan atas, dan mengakhiri musim di peringkat 6.

6 dari 11 halaman

5. Fabio Quartararo (2019)

5. Fabio Quartararo (2019)

Pebalap Petronas Yamaha SRT, Fabio Quartararo (c) SRT

Prestasi musim pertama: Peringkat 5, 192 poin, 7 podium, 6 pole

Nyaris seperti Zarco, Fabio Quartararo menjalani musim debutnya di MotoGP dengan tim satelit Petronas Yamaha SRT dengan motor ala kadarnya. Meski begitu, ia mampu bertarung di papan atas, sengit melawan Marc Marquez, dan akhirnya meraih 7 podium dan 6 pole, duduk di peringkat 5, dan merebut gelar debutan dan rider tim independen terbaik.

7 dari 11 halaman

4. Jorge Lorenzo (2008)

4. Jorge Lorenzo (2008)

Jorge Lorenzo (c) AS Motor

Prestasi musim pertama: Peringkat 4, 190 poin, 1 kemenangan, 6 podium, 4 pole

Kedatangan Jorge Lorenzo ke MotoGP pada 2008 sangat dinanti-nanti banyak pihak, karena ia merupakan dua kali juara dunia GP250 dan sejak awal telah dianggap berbahaya oleh tandemnya di Yamaha, Valentino Rossi. Meski mengalami banyak kecelakaan hebat, Lorenzo terbukti langsung tampil kompetitif dengan meraih 6 podium, termasuk satu kemenangan.

8 dari 11 halaman

3. Dani Pedrosa (2006)

3. Dani Pedrosa (2006)

Dani Pedrosa (c) HRC

Prestasi musim pertama: Peringkat 4, 215 poin, 2 kemenangan, 8 podium, 4 pole

Usai menjadi juara dunia GP125 2003 serta GP250 2004 dan 2005, Dani Pedrosa diduga bakal langsung tampil kuat di MotoGP, apalagi ia membela tim paling prestisius, Repsol Honda. Ia pun duduk di peringkat 4 pada klasemen akhir, dengan koleksi 8 podium, termasuk 2 kemenangan.

9 dari 11 halaman

2. Valentino Rossi (2000)

2. Valentino Rossi (2000)

Valentino Rossi saat membela Nastro Azzurro Honda pada 2000. (c) MotoGP.com

Prestasi musim pertama: Peringkat 2, 209 poin, 2 kemenangan, 10 podium

Usai merebut gelar dunia GP125 dan GP250 pada tahun keduanya di masing-masing kelas, Valentino Rossi naik ke kelas GP500 pada 2000 dengan tim Nastro Azzurro Honda dan didukung perangkat pabrikan. Meski beberapa kali gagal finis, ia terbukti langsung tampil kompetitif, sengit memperebutkan gelar dunia dengan Kenny Roberts jr, walau akhirnya harus puas jadi runner up.

10 dari 11 halaman

1. Marc Marquez (2013)

1. Marc Marquez (2013)

Pebalap Repsol Honda, Marc Marquez (c) HRC

Prestasi musim pertama: Juara dunia, 334 poin, 6 kemenangan, 16 podium, 9 pole

Usai merebut gelar dunia GP125 2010 dan Moto2 2012, Marc Marquez naik ke MotoGP pada 2013 bersama Repsol Honda. Banyak orang menduga ia bakal langsung kompetitif, namun sedikit yang menduga ia langsung sukses merebut gelar dunia pada tahun pertamanya. Ia pun sukses jadi juara dunia termuda dalam sejarah GP500/MotoGP dengan usia 20 tahun, mengalahkan rekor Freddie Spencer pada 1983 silam.