Siap-siap Ucapkan Selamat Tinggal pada Montella

Siap-siap Ucapkan Selamat Tinggal pada Montella
Hari Pengadilan Vincenzo Montella (c) AFP

Bola.net - - AC Milan akan menjalani pertandingan yang sangat menentukan akhir pekan ini. Mereka akan menghadapi rival satu kota Inter Milan di San Siro. Pertandingan ini bukan hanya menentukan nasib Milan di akhir musim nanti tapi juga akan menjadi ajang pengadilan bagi Vincenzo Montella sebagai pelatih Rossoneri.

Menghadapi Inter bukan laga yang mudah bagi Milan. Berkaca pada dua pertemuan terakhir musim lalu hasilnya selalu imbang (di bawah asuhan Montella). Apalagi jelang derby edisi pertama musim ini, Milan tengah mengalami masalah mentalitas. Dalam dua pertandingan terakhir di Serie A, Milan selalu menelan kekalahan.

Sekali lagi, menghadapi Inter bukan urusan mudah bagi Milan. Musim ini Milan terbukti tidak mampu membuktikan kegagahannya ketika menghadapi tim-tim besar (masih di bawah asuhan Montella). Memasuki pekan ketujuh, Milan mencatatkan kemenangan empat kali. Kemenangan itu hanya diraih ketika menghadapi tim-tim yang levelnya relatif lebih rendah: Crotone, Cagliari, SPAL, dan Udinese. Menghadapi AS Roma, Lazio, Sampdoria, Milan selalu tertunduk.

Kekalahan menghadapi tim-tim penantang Scudetto seperti Inter Milan mungkin dapat dimaklumi jika Milan tak melakukan pembenahan skuat selama bursa transfer musim panas kemarin. Sebaliknya, petinggi Milan telah menggelontorkan dana besar untuk membeli 11 pemain baru, menghabiskan dana sekitar 200 juta euro.

Kesalahan Montella

Sebagai pelatih dengan skuat mewah, Montella mestinya bisa mendapat hasil yang lebih baik. Tapi Montella kerap membuat fans Milan kecewa dengan keputusannya yang kontroversial. Bahkan mantan pemilik dan presiden Milan, Silvio Berlusconi, tak segan menyebut Montella sebagai pelatih yang tak paham sepakbola.

Pernyataan Berlusconi sepertinya memang memiliki dasar. Adalah keputusan yang aneh ketika Montella tak kunjung memberikan kepercayaan pada Andre Silva yang dibeli seharga 38 juta euro dari Porto pada bursa transfer musim panas kemarin.

Penyerang 21 tahun tersebut seharusnya sudah mendapat kepercayaan sejak hari pertama gabung Milan. Meskipun terbilang masih muda, ia sudah membuktikan ketajamannya di lini depan. Musim 2016/17, ia mampu mengumpulkan 21 gol dari 44 penampilan di semua kompetisi bersama Porto. Ketika bermain bersama timnas Portugal, Silva juga menunjukkan naluri ‘pembunuhnya’ kepada semua lawan. Selama babak kualifikasi Piala Dunia 2018 saja, Silva mampu mengumpulkan sembilan gol dari 10 penampilan. Dan dalam tiga penampilannya yang terakhir, ia selalu mencetak gol di Portugal.

Keputusan Montella mendatangkan dan menjadikan Nikola Kalinic sebagai pilihan utama adalah pertanyaan besar. Alasannya adalah, Silva masih perlu adaptasi di Italia. Asumsi seperti itu tak sepenuhnya benar karena pemain yang bisa tampil bagus di level internasional relatif tak akan mengalami kesulitan adaptasi di liga manapun karena ia sudah sering menjalani banyak pertandingan menghadapi lawan-lawan dari berbagai negara.

Masalah lain Montella di Milan adalah ketidakmampuannya mengembangkan permainan kreatif dengan formasi 3-5-2. Ketika menghadapi Sampdoria, Milan sama sekali tak mampu melakukan tembakan tepat sasaran. Dan ketika lawan AS Roma, Milan hanya tiga kali melakukan percobaan tepat pada sasaran namun tak berbuah gol.

Dukungan Semu pada Montella

Sejauh ini Montella memang masih ‘tampak’ mendapat dukungan dari pihak manajemen Milan. Direktur Olahraga klub, Massimiliano Mirabelli, pernah menyatakan bahwa Montella masih butuh waktu untuk memadukan skuat Milan untuk menjadi satu tim yang utuh. Pernyataan tersebut disampaikan setelah Milan kalah lawan AS Roma di kandang.

Namun, pernyataan tersebut tak bisa menjadi acuan. Jika Milan kembali mengalami kekalahan menghadapi Inter, maka posisi Montella bisa berbalik 180 derajat.

Saat ini Milan berada di peringkat tujuh dengan mengumpulkan 12 poin. Dengan Lazio di peringkat empat, Milan sudah berjarak empat poin. Sementara itu, empat tim yang menduduki papan teratas relatif bermain konsisten. Napoli selalu menang sepanjang musim ini sementara Juventus dan Inter Milan hanya sekali imbang selebihnya selalu menang.

Artinya, jika AC Milan mengalami kekalahan lagi pada saat menghadapi Nerazzurri akan memaksa pemilik klub mengambil tindakan tegas untuk menyelamatkan armada harga mahalnya yang tengah terombang-ambing. Salah satu caranya adalah mengganti nahkodanya. Montella harus mundur.

Kekalahan tiga kali beruntun setelah kalah dari Sampdoria dan AS Roma tentu saja akan semakin memperkecil peluang Milan untuk lolos ke Liga Champions. Sementara itu lolos ke Liga Champions musim depan merupakan kewajiban yang tak bisa ditawar. Jika tidak, Milan akan mengalami kerugian dan pembelian pemain besar-besaran pada musim panas kemarin berpotensi berdampak pada pelanggaran Financial Fair Play (FFP).

Lolos ke Liga Champions sebagai target utama Milan musim ini sebenarnya relatif lebih mudah. Pasalnya, Liga Italia mulai musim ini mulai mendapat jatah empat tim yang langsung lolos ke kompetisi Eropa paling bergengsi tersebut.

Pergantian pelatih jika mengalami kekalahan dari Inter juga penting dilakukan Milan untuk menjaga antusiasme fans. Di awal musim ini sempat ada tanda-tanda kebangkitan antusiasme fans Milan untuk memberikan dukungan secara langsung di stadion. Hal itu terbukti terjadinya peningkatan penjualan tiket musiman dibandingkan dengan musim sebelumnya. Ketika Milan menjalani pertandingan menghadapi Craiova di Liga Europa misalnya, 60 ribu tiket yang disediakan ludes terjual. Semua itu tak lepas dari kehadiran pra pemain bintang ke Milan.

Antusiasme seperti itu perlu dijaga. Rentetan hasil mengecewakan bisa segera mematikan animo tifosi Rossoneri yang tengah tumbuh tersebut. Apalagi jika Milan tetap memaksakan mempertahankan Montella, tentu akan menimbulkan efek sistemik, yang pasti akan berdampak pada merosotnya penjualan tiket pertandingan sehingga membuat pendapatan klub menurun.

Carlo Ancelotti Gantikan Montella

Carlo Ancelotti adalah kandidat paling pas untuk menggantikan Montella. Saat ini, pelatih yang pernah meraup kesuksesan bersama Milan pada era 2000-an tersebut tengah kosong setelah meninggalkan Bayern Munchen.

Ancelotti sendiri telah memberi tanda-tanda membuka pintu kembali ke Milan. Ia pernah mengatakan, seandainya bisa, ia ingin melatih Milan secara bergantian dengan Montella—karena sebelumnya Montella menyebut Ancelotti hanya akan jadi asistennya jika kembali ke Milanello.

Ancelotti dulu pernah menolak peluang kembali ke Milan setelah meninggalkan Real Madrid dengan dalih ingin istirahat. Namun di balik itu, Milan saat itu memang tengah mengalami krisis finansial sehingga ia diduga ragu untuk kembali ke San Siro karena tak ingin mengorbankan reputasinya yang sudah bagus. Sekarang, dengan dukungan dana yang cukup dari pemilik baru asal Tiongkok, Ancelotti pasti bisa melihat peluang suksesnya jika kembali ke Milan. (Baca: Menunggu Carlo Ancelotti Pulang ke Milan)

Selain Ancelotti, Milan juga disebut-sebut melirik Antonio Conte. Tapi untuk mewujudkan itu, Milan harus menunggu hingga akhir musim ini. Sebab, Conte tak akan hengkang dari Chelsea di pertengahan musim.

Kesimpulannya, Milan akan melakukan evaluasi besar pada kinerja Montella setelah pertandingan menghadapi Inter nanti. Jika kalah, nasib Montella tak akan jauh dari pemecatan dan Don Carlo adalah pengganti yang tepat.

Sudah siap ucapkan selamat tinggal pada Montella?