Musim Kedua dan Kemungkinan Juara Mourinho di MU Menurut Metafisika

Musim Kedua dan Kemungkinan Juara Mourinho di MU Menurut Metafisika
Jose Mourinho (c) bolal.net

Bola.net - - Jose Mourinho lahir di Portugal, tanah yang melahirkan para insan sepakbola hebat hingga sekarang. Mourinho sendiri setidaknya telah menyabet 25 gelar juara di berbagai kompetisi selama berkecimpung di dunia sepakbola.

Tulisan ini sepertinya tak akan menarik jika membahas kiprah Mourinho sebagai pemain. Sebab selama menjadi pemain, Mourinho tak pernah meraih gelar apapun. Justru yang menarik adalah mengamati kiprahnya selama menjadi pelatih.

Mourinho lahir pada 26 Januari 1963. Ia memiliki Shio Kelinci menurut hitungan penanggalan Cina. Kelinci adalah hewan keempat dalam ‘zodiak’ Cina. Mereka yang memiliki shio hewan mungil berwarna putih tersebut kerap diidentifikasi sebagai orang cerdas dan ramah terhadap orang lain.

Kecerdasan Mourinho sudah terbukti, setidaknya dalam meramu strategi tim. Maka ia pun selalu sukses di setiap klub yang ia tangani. Dan uniknya, pada musim kedua, pelatih yang mendapat gelar Doctor Honoris Causa dari Lisbon Technical University itu selalu mempersembahkan gelar untuk klub di mana ia bekerja sejak 2002.

Nama Mourinho mulai populer ketika melatih klub Portugal, Porto. Pada 2003 dan 2004, Mourinho mengantarkan timnya tersebut menyabet gelar liga Portugal. Ia juga mengantarkan Porto sebagai juara Liga Champions pada musim keduanya di sana, pada 2004.

Lalu ketika pindah ke kesuksesan Mourinho tak berbeda jauh. Secara beruntun ia menjuarai Premier League pada tahun 2005 dan 2006. Kesuksesan di musim kedua berlanjut ketika melatih Inter Milan, Real Madrid, dan saat kembali menangani Chelsea jilid kedua.

Saat ini, Mourinho menjadi bos di Manchester United. Musim 2017/2018 ini adalah musim keduanya di Old Trafford. Maka kemungkinan besar Mourinho juga akan membawa MU menjadi juara Premier League musim ini, jika melihat tradisi Mourinho sebelumnya.

Keberuntungan Mourinho di Tahun 2017

Menurut penanggalan Cina, tahun 2017 yang bertepatan dengan Shio Ayam Api, tahun ini belum menjadi tahun yang penuh keberuntungan bagi Mourinho. Namun demikian, ia masih punya sedikit kemungkinan untuk meraih kesuksesan.

Percaya atau tidak, pada tahun 2017 ini yang menjadi akhir musim 2016/2017, Mourinho belum mampu memberikan gelar Premier League untuk MU. Mourinho gagal mengantarkan MU sebagai juara meskipun memiliki salah satu pemain termahal dunia , Paul Pogba, yang dibeli pada musim panas 2016 dari Juventus seharga 89 juta pounds.

Namun, dengan kerja keras, Mourinho tetap mampu merasakan gelar. Dengan kecerdikannya, ketika ia tahu sulit mendapatkan gelar di kompetisi liga, ia pun menyerah di tengah musim dan fokus di kompetisi lainnya. Akhirnya MU bisa menjuarai Liga Europa setelah menang atas Ajax di partai final dan menjuarai EFL Cup. Di Premier League, MU berpuas di peringkat empat. Tapi MU tetap lolos ke Liga Champions lewat gelar juara, maka target Mourinho pun terpenuhi.

Lalu sepanjang tahun 2017 ini merupakan waktu yang baik untuk Mourinho melakukan persiapan. Namun perlu diingat bahwa tahun ini penuh tantangan dan risiko bagi orang bershio Kelinci. Oleh sebab itu, Mourinho harus hati-hati dalam mengambil keputusan besar.

Pada bursa transfer musim panas kemarin Mourinho melakukan pembelian pemain baru yang tidak murah. MU membeli Romelu Lukaku dengan harga yang kabarnya mencapai di antara 70 juta pounds, Nemanja Matic dibeli dari Chelsea dengan harga 40 juta pounds dan Victor Lindelof didatangkan dari Benfica.

Jika keputusan tersebut diambil berdasarkan suara hati dan pemikiran matang, langkah tersebut bisa menjadi langkah tepat untuk meraih kesuksesan. Kehadiran para pemain tersebut bisa membawa MU meraih kesuksesan di masa-masa yang akan datang.

Lukaku sudah terbukti sebagai menjadi pembelian bagus. Pemain asal Belgia tersebut telah membuktikan ketajamannya sebagai penyerang MU di berbagai kompetisi. Sejauh ini, Lukaku telah mengumpulkan enam gol dari enam penampilan. Nemanja Matic juga pembelian bagus. Ia dipercaya menjadi komandan lapangan tengah dan melaksanakan amanatnya dengan baik sejauh ini.

Keberuntungan Mourinho di Tahun 2018

Kemudian pada tahun 2018 mendatang adalah tahun yang sangat baik bagi Mourinho, terlebih lagi bagi MU. Tahun depan adalah tahun Anjing Bumi, yang dimulai dari tanggal 16 Februari 2018. Terhitung dari tanggal tersebut, merupakan waktu yang tepat bagi Mourinho mengencangkan sabuknya menatap masa depan cerah bersama MU. Syaratnya, Mourinho harus tetap menjaga kerendahan hati meskipun setelah kemenangan beruntun. Ia harus menjaga integritasnya sebagai pelatih dan mencurahkan segala pikirannya untuk membawa MU sebagai juara.

Shio Anjing yang akan menjadi penanda tahun 2018 nanti juga wujud karakter yang pas jika dilekatkan pada MU. Anjing adalah hewan yang kerap terlihat seperti tertidur. Namun sebenarnya ia selalu waspada terhadap segala ancaman yang ada di sekitarnya. Ia bisa segera bangkit dan menggonggong.

Sementara itu Manchester United seperti klub yang tertidur pulas hampir selama empat tahun ini. Sejak tahun 2013, mereka tak pernah menjadi juara di Premier League. Namun demikian, jangan meremehkan MU. Mereka bisa bangkit di bawah asuhan Mourinho dengan segala kehokiannya.

Maka untuk musim 2017/2018, jangan pernah meremehkan kekuatan MU. Mereka seperti anjing yang sepertinya tengah tertidur tapi sebenarnya mereka tetap terjaga.

Warna merah yang identik dengan Manchester United juga merupakan warna yang akan banyak mendapat keberuntungan pada tahun 2018. Warna merah adalah salah satu warna hoki, selain warna hijau dan ungu. Warna yang tidak baik bagi MU adalah biru, putih dan emas. Hati-hati jika menghadapi klub dengan warna tersebut.

Terakhir dari segi karier, Mourinho akan mengalami kemajuan pesat. Pendapatannya di bidang finansial akan naik pesat. Petinggi klub diprediksi akan menyadari kehebatan Mourinho. Ia akan mendapat perpanjangan kontrak.

Pemberian kontrak biasanya diberikan pada pelatih setelah meraih prestasi. Dan mungkin, Mourinho akan mendapat kontrak barunya tahun depan setelah mengantarkan MU sebagai juara Premier League, di musim keduanya.