Inilah Lima Gol Terfavorit Gareth Bale

Inilah Lima Gol Terfavorit Gareth Bale
Bale ungkap lima gol favoritnya. (c) Telegraph
Bola.net - Gareth Bale mengawali karier profesionalnya ketika berusia 16 tahun 275 hari. Kala itu ia bermain bagi Southampton, klub yang mengasah bakatnya mulai dari level junior.

Secara keseluruhan, Bale sudah mengemas 10 gol untuk Southampton, 55 gol untuk Tottenham, 28 gol bagi Real Madrid dan 14 gol bagi Wales. Perolehan jumlah gol Bale itu cukup bagus mengingat ia mengawali kariernya sebagai bek kiri.

Bale pun sudah mencetak berbagai macam gol. Solo run, tap in, tendangan jarak jauh, atau tendangan bebas presisi, semua sudah dilakukannya. Yang menarik sejauh ini adalah Bale memiliki kebiasaan mencetak gol pada saat-saat penting dalam pertandingan besar.

Berikut adalah lima gol yang menurut Bale paling berkesan. Bale tidak memberikan urutan tertentu, namun mengatakan bahwa gol-gol tersebut tak akan dilupakannya. (tel/hsw)
1 dari 5 halaman

Final Copa del Rey

" title="Final Copa del Rey" alt="Final Copa del Rey" width="688" height="430"/>

  • Final Copa del Rey
  • Real Madrid 2-1 Barcelona

"Ini adalah pengalaman luar biasa. Semua anak pasti bermimpi mencetak gol di final, dan saya melakukannya melawan Barcelona, rival terberat klub saya. Rasanya seperti tak nyata.

Saat itu saya tak tahu seberapa jauh saya berlari. Marc Bartra mencoba menjatuhkan saya, tapi saya tahu bisa melewatinya dan mencetak gol. Saya putuskan untuk terus berlari. Setelah itu, yang saya ingat hanya bola masuk ke gawang, di depan fans Barcelona. Mereka mengacungkan jari tengah kepada saya dan melempar berbagai benda. Rasanya luar biasa.

Setelah pertandingan, semua orang di ruang ganti memandang ponsel masing-masing. Mereka ternyata melihat video meme gol saya yang dibuat seperti RoadRunner. Saya rasa itu lucu."
2 dari 5 halaman

Derby London

" title="Derby London" alt="Derby London" width="688" height="430"/>

  • Premier League
  • West Ham 2-3 Tottenham

"Gol ini seperti tak mau pergi dari ingatan saya. Sebenarnya gol ini tidak saya anggap sebagai yang terbaik, tapi kepuasan yang saya dapat datang dari tiga poin pertandingan itu. Rasanya brilian. Kami bertarung memperebutkan posisi keempat klasemen dan menjaga jarak dengan para pesaing. Ada beberapa tim yang memang harus dikalahkan.

Bisa mencetak gol kemenangan pada menit terakhir rasanya luar biasa. Dan selebrasi saya bersama Andre Villas-Boas menunjukkan betapa pentingnya gol itu bagi saya."
3 dari 5 halaman

Touch and Fire

" title="Touch and Fire" alt="Touch and Fire" width="688" height="430"/>

  • Premier League
  • Swansea 1-2 Tottenham


"Saya tahu ini aneh, tapi gol favorit saya di Spurs adalah gol ke gawang Swansea ini. Itu adalah tembakan cepat dan saya sudah rutin mengasahnya di sesi latihan. Ketika anda sudah bekerja keras dan kemudian hasilnya sukses, kepuasannya pasti besar.

Orang-orang mengatakan umpan Jan Vertonghen dalam gol ini. Assist itu memang indah. Tapi saya juga memberinya assist sepuluh menit sebelumnya, jadi dia berutang kepada saya..."
4 dari 5 halaman

Comeback Wales

" title="Comeback Wales" alt="Comeback Wales" width="688" height="430"/>

  • Kualifikasi Piala Dunia 2014
  • Wales 2-1 Skotlandia

"Saya suka gol ini, dan kami menjalani comeback fantastis. Itu adalah salah satu tendangan yang bisa saya lakukan dengan sempurna, meski saya kemudian terjatuh. Saya suka mencetak gol bagi negara saya, terutama di depan fans kami.

Saya juga menyukai gol tendangan bebas saya ketika menghadapi Andorra beberapa waktu lalu. Kami ketinggalan karena penalti yang kontroversial. Kami diunggulkan, tapi lapangannya sangat buruk. Pemain mereka tak ada yang menyerang. Rasanya menyenangkan bisa mengalahkan mereka."
5 dari 5 halaman

Final Liga Champions

" title="Final Liga Champions" alt="Final Liga Champions" width="688" height="430"/>

  • Final Liga Champions
  • Real Madrid 4-1 Atletico Madrid

"Saya sebenarnya mendapatkan beberapa kesempatan yang harusnya saya selesaikan dengan baik, jadi saya bersyukur gol ini akhirnya datang. Bola datang cukup tinggi dan saya sudah kelelahan. Saya melompat dan berusaha mengarahkan bola, tanpa power sama sekali. Rasanya saya seperti melayang lama sekali untuk menyambut bola itu. Saya tahu Courtois sudah tidak di tempatnya dan saya hanya perlu mengarahkannya melewati defender lawan.

Setelah saya lihat tayangan ulangnya, saya jadi ingat betapa sakitnya lutut saya akibat selebrasi itu. Saya lalu ingat semua orang menumpuk di atas saya, semua jadi kacau. Rambut saya dijambak-jambak, dan tubuh rekan-rekan saya bertebaran di mana-mana. Tapi saya tak peduli lagi. Setelah saya pikir lagi, yang paling menyakitkan adalah ketika ada orang yang menginjak kaki anda saat selebrasi.

Saya benar-benar terbuai oleh gol itu. Alasan saya datang ke Madrid adalah untuk memenangkan trofi. Saya berhasil mendapatkan yang terbesar, rasanya seperti mimpi menjadi nyata."