Ini Semua Menandakan Timnas Indonesia Mampu Juara di Piala Dunia

Ini Semua Menandakan Timnas Indonesia Mampu Juara di Piala Dunia
Timnas Indonesia (c) Bola.Net

Bola.net - - Piala Dunia, perhelatan sepakbola akbar akan segera berlangsung di Rusia pada tahun 2018 mendatang. Indonesia belum bisa ikut. Lagi-lagi kita semua hanya akan menjadi penonton yang ikhlas memberi dukungan kepada negara-negara asing yang jauh di sana.

Membayangkan Indonesia bisa tampil Piala Dunia rasanya masih sangat jauh terpendam di belantara angan-angan kita, atau bahkan ada yang sama sekali tak pernah membayangkan hal itu. Apalagi mengharapkan Indonesia bisa jadi juara.

Sebenarnya, bangsa Indonesia tidak perlu merasa terlalu inferior di bidang sepakbola. Kita bahkan sempat mendapat julukan 'Macan Asia'. Indonesia pernah tampil di Piala Dunia pada tahun 1938 di Prancis. Namun saat itu negara kita belum bernama Indonesia karena masih di bawah penjajahan Belanda sehingga timnas kala itu disebut Hindia Belanda.

Lalu pada 1958, Indonesia punya kesempatan mentas di Piala Dunia lagi. Namun Indonesia memilih mundur karena harus menghadapi Israel di babak kualifikasi putaran kedua. Alasan Indonesia tak mau menghadapi negara tersebut karena perkara politik di mana Indonesia tak mau menganggap Israel sebagai negara.

Sejak saat itu, Indonesia tak pernah memiliki peluang yang lebih baik untuk tampil di Piala Dunia. Tiap kali menjalani babak kualifikasi Zona Asia, Indonesia harus gugur dini. Bukan hanya Indonesia yang kesulitan menembus Zona Asia, negara-negara lain di Asia Tenggara pun menghadapi masalah yang hampir sama.

Namun demikian, bukan berarti Indonesia akan selamanya menjadi menjadi penonton. Negara-negara di Asia Tenggara, termasuk Indonesia, telah mengalami kemajuan dalam mengembangkan sepakbola. Pengembangan pemain-pemain muda telah dimulai, seperti yang telah dilakukan Thailand. Di Indonesia sendiri mewajibkan setiap peserta Liga 1 menurunkan pemain di bawah usia 23 tahun untuk mengakomodasi para pemain muda.

Jika Indonesia terus melakukan perbaikan di berbagai lini termasuk peningkatan infrastruktur untuk mengembangkan bakat-bakat muda, tentu saja Indonesia punya peluang besar melenggang ke Piala Dunia di tahun-tahun yang akan datang. Apalagi pada tahun 2026 mendatang, FIFA menambah kuota peserta Piala Dunia menjadi 48 tim. Benua Asia yang mulanya hanya mendapat kuota 4,5 tim bisa meningkat menjadi 8,5 peserta.

Menyongsong Piala Dunia yang akan datang, Indonesia setidaknya telah membuktikan mampu melahirkan pemain-pemain fenomenal di tengah keterbatasan yang ada. Meskipun belum maksimal, berbagai prestasi juga bisa diraih. Dan mungkin gelombang ini yang akan membawa Indonesia berjaya di Piala Dunia pada suatu saat nanti.

Timnas Indonesia U-19 dan Egy Maulana Vikri di Piala AFF U-18

Timnas Indonesia U-19 menjadi salah satu alasan yang bisa menghidupkan asa kita bahwa sepakbola Indonesia bisa lebih baik di masa yang akan datang. Baru-baru ini tim besutan Indra Sjafri tersebut baru saja tampil di Piala AFF U-18 di Myanmar. Meskipun mereka hanya bisa meraih juara tiga, namun tetap ada prestasi-prestasi yang patut dibanggakan.

Dalam turnamen tersebut, Indonesia keluar sebagai juara grup Grup B. Di fase grup tersebut, Indonesia bertemu dengan Myanmar, Vietnam, Brunei Darussalam dan Filipina. Indonesia, hanya sekali kalah di babak penyisihan grup. Indonesia kemudian melaju ke babak semi final bertemu dengan Thailand. Di babak tersebut, Indonesia bisa menahan imbang Thailand dan akhirnya kalah lewat adu penalti. Kemudian di perebutan juara tiga, Indonesia menang atas Myanmar dengan skor 7-1.

Egy Maulana Vikri menjadi pemain bintang dan menggondol sepatu emas dari turnamen itu. Pemain 17 tahun asal Medan tersebut menjadi top skor dengan mengumpulkan delapan gol dari enam pertandingan.

Melihat perjalanan Egy ke belakang, ia bukan hanya pemain yang mampu bersinar di AFF U-18 yang levelnya di Asia saja. Pada tahun yang sama, ia juga tampil di ajang Toulon 2017 yang melibatkan negara-negara maju sepakbolanya seperti Inggris, Skotlandia, Pantai Gading, dan Republik Ceska. Dalam turnamen yang berlangsung di Prancis itu, Egy dinobatkan sebagai pemain paling berpengaruh sehingga mendapat penghargaan Jouer Revelation Trophee yang sebelumnya disabet Cristiano Ronaldo dan Zinedine Zidane.

Saking indahnya kala bermain, Egy mendapat sebutan 'Lionel Messi Indonesia'. (Baca: Egy Paling Cocok Bermain di Barca Dibanding Pemain Bintang Dunia Lainnya)

Timnas Indonesia U16 dan Sutan Zico sebagai Aset Penting di Masa Datang

Selain Timnas Indonesia U-19, Timnas Indonesia U-16 juga mengukir prestasi membanggakan. Sutan Zico dan kawan-kawan baru saja memastikan Indonesia U-16 lolos ke Piala Asia 2018 setelah menyapu bersih empat pertandingan di Grup G dengan kemenangan.

Dengan mengumpulkan 12 poin, Indonesia lolos sebagai juara grup. Semua lawan yang dihadapi di babak grup mereka libas, mulai dari Kepulauan Mariana, Timor Leste, Thailand hingga Laos. Hebatnya lagi, dari empat laga tersebut, pasukan Garuda Asia sukses mengumpulkan 25 gol dan hanya kebobolan sekali saja. Dan mereka pun menjadi tim paling subur dalam mencetak gol di bawah Jepang dan Korea Utara.

Zico sendiri tercatat sebagai top skor Kualifikasi Piala Asia U-16 dengan mengumpulkan 10 gol. Tercatat pada (24/9), Zico masih mengungguli para pesaingnya termasuk pemain Jepang, Keita Nakano, yang mengumpulkan tujuh gol dan berikutnya terdapat nama pemain Australia, Tyson Savas, yang mengumpulkan enam gol.

Prestasi Tim Indonesia di Danone Nations Cup 2017

Turun ke level lebih muda lagi, tim Indonesia baru saja meraih prestasi yang membanggakan di ajang Danone Nations Cup 2017. Indonesia yang diwakili oleh SSB Batu Agung dari Kabupaten Balangan, Kalimantan Selatan, sukses lolos ke delapan besar. Namun harapan lolos ke semi final harus kandas setelah kalah dari Meksiko dengan skor 0-2.

Bagaimanapun, Indonesia tetap bisa dikatakan mampu bersaing di kancah internasional menghadapi negara-negara besar di dunia. Di fase grup dalam kompetisi tersebut, Indonesia selalu memetik kemenangan—menghadapi Inggris, Afrika Selatan dan Uni Emirates Arab. Akhirnya Indonesia menjadi juara grup dengan sembilan poin, tidak pernah kebobolan dan mencetak delapan gol dari tiga laga.

Di laga perdana menghadapi Inggris, Indonesia meraih kemenangan telak dengan skor 2-0 lalu ketika bertemu dengan Afrika Selatan UEA, anak-anak Indonesia masing-masing menang dengan skor 3-0.

Di babak 16 besar, Indonesia bertemu dengan Jepang. Indonesia menang dengan skor 2-1. Namun akhirnya langkah Indonesia kandas di tangan Meksiko di perempat final.

Timnas Indonesia Juara di ASEAN Para Games 2017

Semangat adalah modal utama bagi Indonesia menorehkan prestasi. Mengharukan sekaligus membanggakan. Baru-baru ini, Timnas Indonesia keluar sebagai juara cabang sepakbola di pentas ASEAN Para Games 2017 setelah mengalahkan Thailand di babak final dengan skor 3-0. Kemenangan ini menyempurnakan kontingen Indonesia sebagai juara umum.

Mereka yang menyabet prestasi itu adalah para pemain yang menyandang difabel. Namun mereka memiliki semangat juang yang luar biasa sehingga mampu mengharumkan nama bangsa dan negaranya. Semangat seperti ini harus menjadi motivasi bagi seluruh pemain timnas kita.

Demikianlah bakat-bakat besar yang ada di dalam sepakbola Indonesia saat ini. Di berbagai kejuaraan menghadapi negara-negara dari seluruh dunia, Indonesia terbukti mampu bersaing. Artinya, bukan tidak mungkin sepakbola Indonesia terus mengalami kemajuan hingga mampu menjadi juara di Piala Dunia di tahun yang akan datang.

Jika semangat dari pemain telah terbangun, fasilitas memadai, kelayakan hidup para atlet pun menjadi perhatian besar pemerintah, sepertinya kita hanya perlu menunggu waktunya saja—bahwa Indonesia bisa menjadi juara Piala Dunia!