Hanis Saghara, Putra Kayangan Api Gelorakan Indonesia di Piala AFF U-18

Hanis Saghara, Putra Kayangan Api Gelorakan Indonesia di Piala AFF U-18
Hanis Sagara Putra (c) Instagram

Bola.net - - “Jebret! Yes, yes, yes.... Sebuah gol dari Hanis si Kayangan Api, sumber api, dari Bojonegoro yang mampu untuk menorehkan dirinya di papan skor di waktu yang tepat,” demikian pekik komentator fenomenal Valentino Simanjuntak ketika Hanis Saghara Putra mencetak gol kedelapan Indonesia ke gawang Brunei Darussalam, di Stadion Thuwunna, Myanmar, Rabu (13/9).

Gol tersebut bermula dari tembakan jarak jauh Saddil Ramdani--ketika itu Indonesia masih unggul 7-0-- yang masih bisa dibendung penjaga gawang Brunai, tapi bola kemudian jatuh di kaki Egy Maulana Vikri. Egy lalu menyodorkan bola ke tengah kotak penalti dan disambar dengan sontekan kaki Hanis Saghara. Gawang Brunai bergetar, hati rakyat Indonesia bergelora penuh suka ria.

Di akhir pertandingan, Indonesia mampu mempertahankan keunggulan 8-0. Satu gol dari Hanis Saghara itu begitu penting. Pasalnya, Indonesia selain membutuhkan tiga poin, juga harus menyamai selisih surplus 15 gol untuk mengkudeta peringkat pertama di Grup B dan memastikan lolos ke babak semi final.

Untuk sementara waktu, Indonesia memang memuncaki klasemen grup B dengan mengumpulkan sembilan poin. Penentuan juara grup menunggu hasil pertandingan antara Myanmar dan Vietnam. Namun apapun yang terjadi dalam pertandingan dua kubu tersebut, tak akan mengubah posisi Indonesia, Garuda Muda Nusantara dipastikan lolos ke fase semi final sebagai pemimpin klasemen atau sebagai runner up. Sementara itu, pertandingan antara Myanmar dan Vietnam baru akan digelar setelah pertandingan Indonesia vs Brunai berakhir.

Mengenal Sosok Hanis Saghara

Hanis Saghara Putra adalah putra kelahiran Bojonegoro, sebuah kota kecil di ujung barat Provinsi Jawa Timur--perbatasan dengan Jawa Tengah. Bojonegoro dikenal dengan api abadinya. Adalah Kayangan Api, sebuah fenomena alam di mana api dalam sebuah gundukan tanah di tengah hutan belantara yang tak pernah mati dimakan zaman. Kobaran api yang tak pernah mati itu sepertinya memang cocok untuk menggambarkan gelora semangat yang ada di dalam dada Hanis Saghara.

Hanis Saghara dilahirkan di Sugihwaras pada 08 September 1999. Pemain yang akrab disapa dengan Saghara ini mengawali karir sepak bolanya di sekolah sepakbola di Bojonegoro, Indonesia Muda atau IM. Berkat kegigihan dan semangatnya yang seperti api dalam mengasah talenta sepakbolanya, Sagara kerap terpilih untuk mewakili kabupaten Bojonegoro di berbagai ajang turnamen.

Saghara juga pernah membela klub kebanggaan masyarakat Bojonegoro, Persibo. Ia pernah membawa Persibo meraih gelar juara di ajang Trofeo Kapolres Banyuwangi pada tahun 2016. Gemblengan dari Indonesia Muda dan juga Persibo Bojonegoro sepertinya memang berperan besar dalam perkembangan Hanis Saghara.

Jalan Panjang Hanis Saghara Menuju Timnas Indonesia

Sebelum menjadi penggawa timnas Indonesia U-19, Saghara harus melewati perjalanan panjang. Saghara kudu melewati beberapa tahap seleksi.

Awalnya, Saghara dipilih oleh Askab PSSI Bojonegoro untuk menjalani seleksi timnas U-19 yang dilaksanakan di Surabaya. Pada seleksi tahap pertama, Saghara harus bersaing dengan ratusan pemain dari berbagai kota dan kabupaten di Jawa Timur, Bali NTB dan NTT. Setelah melewati proses seleksi yang ketat, Saghara akhirnya terpilih sebagai perwakilan Jawa Timur bersama dengan beberapa pemain lain untuk mengikuti seleksi tahap berikutnya, yaitu pada level nasional.

Di tahap seleksi nasional, setidaknya terdapat 60 pemain yang mengikuti seleksi. Dari 60 kandidat pemain timnas Indonesia U-19, tim selektor menciutkan menjadi sekitar 35 nama.

Setelah itu, seleksi tahap akhir dipimpin langsung oleh Indra Sjafri yang akan memilih sekitar 25 nama untuk menjadi skuat final timnas Indonesia U-19. Pada akhirnya, nama Hanis Saghara menjadi salah satu dari 25 nama yang terpilih untuk mengisi skuat timnas Indonesia proyeksi AFF U-18.

Hanis Saghara Bersinar di Turnamen Toulon 2017 di Prancis

Setelah terpilih, Saghara langsung melakukan latihan intensif bersama dengan seluruh skuat timnas U-19 jelang turnamen Toulon 2017 di Prancis. Indra Sjafri pernah mengagendakan beberapa laga uji coba di antaranya menghadapi klub Liga 1 Indonesia. Hal ini dilakukan untuk mencari formasi terbaik dan nama pemain utama.

Selama pemusatan latihan dan juga laga uji coba, Indra Sjafri terkesan dengan penampilan yang ditunjukkan Hanis Saghara. Melihat hasil pemantauan serta perkembangan selama pemusatan latihan, Hanis akhirnya terpilih sebagai pemain inti di timnas U-19 untuk menjalani turnamen Toulon 2017.

Pada turnamen Toulon, Indonesia tergabung di grup C bersama dengan Brazil, Skotlandia dan Republik Ceko. Sepanjang turnamen, Hanis Saghara selalu jadi pilihan pertama Indra Sjafri untuk posisi penyerang. Saghara menjadi satu-satunya pencetak gol di turnamen tersebut untuk Indonesia. Gol Saghara tersebut diciptakan saat Indonesia bertemu dengan Skotlandia di pertandingan terakhir grup. Sayangnya, gol Saghara itu tak bisa menyelamatkan Indonesia dari kekalahan.

Garuda Muda Nusantara hanya bisa menjadi juru kunci klasemen turnamen Toulon setelah mengalami tiga kekalahan beruntun.

Bagaimanapun, meskipun pulang dengan tangan kosong, setidaknya Hanis telah menimba ilmu dan mendulang banyak pengalaman di kancah internasional. Kegagalan timnya di turnamen Toulon itu juga bisa menjadi penyemangat Hanis untuk turnamen-turnamen berikutnya.

"Untuk rakyat Indonesia saya dan tim minta maaf atas kekalahan semua di turnamen ini [Toulon]. Tapi saya dan tim sudah menampilkan yang terbaik buat negara Indonesia. Target kami di Piala AFF dan Kualifikasi Piala Asia nanti kami harus memperoleh hasil yang terbaik," sesal dan harapan Hanis setelah gagal di turnamen Toulon.

Hanis Saghara Membuktikan Diri di Piala AFF U-18

Pernyataan Hanis bukan omong kosong belaka. Hanis berjuang keras selama turnamen AFF U-18 di Myanmar. Di dua laga pertama dalam turnamen ini, Indonesia selalu menang menghadapi Myanmar dan Filipina. Sempat kalah dari Vietnam, tim Indonesia kita bangkit saat bertemu dengan Brunei di laga terakhir. Kemenangan 8-0 di pertandingan terakhir, membuat Indonesia memastikan diri lolos ke babak semi final.

“Saghara adalah pemain muda yang sangat bagus dan punya potensi besar. Dia harus bangga bisa mencetak satu-satunya gol Indonesia di ajang Toulon Cup Prancis. Jika dia mau bekerja keras, terus sabar dan tidak cepat sombong, Saghara akan menjadi salah seorang penyerang terbaik di persepakbolaan Indonesia,” puji Indra Sjafri pada Saghara pada satu ketika.