
Bola.net - - Kekalahan Real Madrid menghadapi Real Betis kemarin seolah menjadi tamparan keras bagi sang juara bertahan. Namun demikian, Real Madrid tak perlu berkecil hati dan pesimis di awal-awal musim ini.
Sebuah awal kadang memang menentukan akhir. Di lima pertandingan awal La Liga musim ini, Real Madrid memang baru mampu mengumpulkan delapan poin dan berada di peringkat delapan untuk sementara. Jumlah poin yang dikumpulkan ini merupakan yang paling sedikit jika dibandingkan dengan perolehan poin pada musim 2016/2017, 2011/2012, 2007/2008—tiga musim terakhir di mana ketika klub ibukota Spanyol tersebut meraih gelar juara La Liga.
Ketika Real Madrid menjadi juara pada musim 2016/2017 kemarin, Real Madrid mampu mengumpulkan 13 poin dengan rangkaian empat kali kemenangan beruntun di empat laga perdana dan imbang di pekan kelima. Mundur lagi ke belakang, pada musim 2011/2012, Real Madrid mengumpulkan 10 poin dari lima pertandingan pertama dengan hasil tiga pertandingan pertama selalu menang lalu kalah pada pekan berikutnya dan imbang di pekan kelima. Di musim 2007/2008, Real Madrid menang empat kali dan imbang sekali di lima pertandingan perdana.
Namun terkadang performa apik di awal musim juga tak bisa menjadi jaminan. Pada musim 2009/2010, Real Madrid pernah selalu menang di lima pertandingan pertama. Laju di awal pada musim tersebut merupakan laju terbaik di antara musim-musim juara seperti di atas. Tapi buktinya, mereka tak meraih gelar juara pada musim tersebut. Demikian halnya dengan yang selalu menang di lima laga perdana di La Liga pada musim 2013/2014 yang tak bisa juara di akhir musim, di mana kala itu gelar juara jatuh ke tangan Atletico Madrid. Dari sini dapat disimpulkan bahwa pendapatan poin di pekan kelima bukan berarti apa-apa untuk menentukan gelar.
Wajar jika atmosfer di Real Madrid saat ini mungkin sedang murung. Sebab, dengan kekalahan menghadapi Real Betis pada pekan lima kemarin merupakan akhir dari laju indah Real Madrid sepanjang 17 bulan terakhir dalam 73 pertandingan, sejak 26 April 2016. Menurut catatan Opta, gagal mencetak gol ke gawang Real Betis merupakan yang pertama kalinya bagi Real Madrid gagal mencetak gol ke gawang lawan selama periode tersebut. Dan hasil tak mendapatkan kemenangan di kandang tiga kali secara beruntun merupakan langkah terburuk Real Madrid sejak musim 1995/1996.
Mungkin kekalahan Real Madrid kemarin ini bisa menjadi bahan tertawaan bagi tim-tim rival, khususnya Barcelona yang melihat Madrid sebagai pesaing terberat setiap musim dalam merebutkan gelar. Sejauh ini, Real Madrid baru bisa mengumpulkan sembilan gol di kompetisi liga. Jumlah tersebut sama dengan gol yang telah dikumpulkan Lionel Messi. Melihat perbandingan tersebut ini bisa membuat fans Barca tertawa terbahak-bahak.
Selain itu, Cristiano Ronaldo yang merupakan pemain kunci bagi Los Blancos juga belum bisa banyak membantu. Pemain asal Portugal tersebut baru saja comeback di kompetisi La Liga kala menghadapi Real Betis. Ia pun belum sekalipun mencetak gol di kompetisi tersebut. Sebelumnya ia selalu absen karena menjalani hukuman lima kali larangan bertanding. Di pihak lain, Paulinho yang sempat diragukan kualitasnya di Barcelona, sudah mencetak dua gol di La Liga sejauh ini.
Real Madrid tak perlu panik atau sakit hati. Tapi, Real Madrid juga tak boleh tenang-tenang saja. Evaluasi secara keseluruhan harus segera dilakukan.
Pasukan Los Blancos sejatinya tak bermain buruk di tiga laga kandang kompetisi La Liga musim ini, menghadapi Valencia, Levante dan yang terakhir Real Betis. Mereka selalu mendominasi jalannya pertandingan. Mereka selalu menggempur barisan pertahanan lawan.
Adapun ketika menghadapi Real Betis, pasukan Zidane mampu melakukan 21 tembakan, sayangnya hanya delapan yang mengarah tepat ke arah gawang. Ronaldo sendiri melakukan 12 tembakan. Namun sayangnya memang tak ada yang berbuah gol. Produktivitas gol pun macet. Untuk penguasaan bola, Real Madrid juga sangat dominan. Hampir separuh presentasi penguasaan, tuan rumah menang. Lalu di akhir-akhir pertandingan, gawang Real Madrid harus kebobolan.
Melihat statistik di atas menandakan bahwa lini serang perlu menjadi perhatian Zidane untuk pertandingan selanjutnya. Melepas Alvaro Morata, James Rodriguez, dan Mariano Diaz pada bursa transfer kemarin mungkin bisa dikatakan sebagai keputusan yang tidak tepat. Sebab dengan kepergian para pemain tersebut, kini membuat Zidane tak punya alternatif pemain lain jika terjadi kebuntuan di depan gawang.
Pada bulan Januari mendatang, Zidane perlu mempertimbangkan untuk mendatangkan pemain baru untuk lini serang. Selama bursa transfer musim panas kemarin, Real Madrid tak banyak melakukan aktivitas transfer bahkan lebih banyak melepas pemainnya.
Zidane tak boleh terbuai dengan kehebatan komposisi skuat musim sebelumnya yang bisa menjuarai La Liga dan Liga Champions. Meskipun pada musim sebelumnya Real Madrid tampak stabil, namun melakukan perbaikan skuat tetap perlu menjadi pertimbangan. Performa buruk di awal-awal ini mungkin akibat dari sikap puas tersebut.
Bagaimanapun, apapun yang terjadi, Real Madrid bisa bangkit kapan saja. Pada musim 2015/2016 telah menjadi bukti bagaimana bahwa Zidane sukses membangkitkan Real Madrid. Pada musim tersebut, mereka sempat tertinggal cukup jauh dari Barcelona dalam mengejar gelar La Liga sementara klub tengah mengalami transisi pergantian pelatih.
Di tangan Zidane, hingga akhir-akhir musim, Real Madrid terus mendulang poin meskipun pada akhirnya gagal menyalip Barca—hanya berjarak satu poin dari Barca di akhir musim. Namun di lain kompetisi, Real Madrid sukses menjuarai Liga Champions.
Demikian juga dengan Ronaldo. Tak sekali pemain asal Portugal ini dihadang masalah yang membuatnya terpuruk sehingga tak banyak bicara di atas lapangan. Namun ia selalu bisa menjawab dengan caranya. Tak perlu meragukan kemampuan dan pengaruh peraih Ballon d’Or empat kali ini untuk Real Madrid.
Ayo semangat, Real Madrid, kalian bisa!
Baca Juga:
- Egy Paling Cocok Bermain di Barca Dibanding Pemain Bintang Dunia Lainnya
- Tak Harmonis di PSG, Neymar Pasti Rindu Kehidupannya di Barca
- Timnas Indonesia U-19 Mending Juara Tiga daripada Selalu Kalah di Final Piala AFF
- Musim Kedua dan Kemungkinan Juara Mourinho di MU Menurut Metafisika
- Lucunya Pihak yang Memandang Paulinho Sebelah Mata
- Hanis Saghara, Putra Kayangan Api Gelorakan Indonesia di Piala AFF U-18
- Mari Sejenak Menertawakan Kegagalan Revolusi AC Milan
Advertisement
Berita Terkait
-
Liga Spanyol 21 September 2017 19:19
Siapa Terbaik Antara Messi Atau Ronaldo, Ini Pilihan Mathieu
-
Liga Spanyol 21 September 2017 14:45
-
Liga Spanyol 21 September 2017 14:30
-
Liga Spanyol 21 September 2017 14:15
-
Liga Spanyol 21 September 2017 13:43
LATEST UPDATE
-
Tim Nasional 21 Maret 2025 08:01
-
Tim Nasional 21 Maret 2025 07:40
-
Tim Nasional 21 Maret 2025 07:38
-
Tim Nasional 21 Maret 2025 07:35
-
Piala Dunia 21 Maret 2025 07:32
-
Tim Nasional 21 Maret 2025 07:27
HIGHLIGHT
- 5 Pemain Gratisan yang Bisa Direkrut Manchester Un...
- Di Mana Mereka Sekarang? 4 Pemain 17 Tahun yang Pe...
- 7 Eks Pemain Real Madrid yang Bersinar di Tempat L...
- 10 Opsi Striker untuk Man United: Solusi Ruben Amo...
- 5 Pemain yang Pernah Membela PSG dan Liverpool
- 7 Mantan Rekan Setim Cristiano Ronaldo yang Pernah...
- Di Mana Mereka Sekarang? 5 Pemain yang Diminta Pau...