Bolanet Unseen: Kalau Menang Ditembak Sniper

Bolanet Unseen: Kalau Menang Ditembak Sniper
Jurnalis Malang Raya FC bermain di Lapangan Detasemen B Pelopor Polda Jatim di Ampeldento, Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang, Rabu (21/8/2019). (c) Dely Himura (c) Dely Himura

Bola.net - Hai... Bolaneters. Cukup lama tidak menyapa dengan konten Bolanet Unseen. Harap maklum ya, kami masih sibuk menyiapkan konten pramusim dan menyegarkan pikirkan untuk menyambut musim 2019/2020 ini.

Masih ada yang ingat dengan tim sepak bola paling tangguh Jurnalis Malang Raya Football Club (JMR FC)? Tidak ingat kan. Nah, ini link berita tim yang tidak pernah mengakui setiap kekalahan ini.

Dalam dua pekan terakhir, JMR FC menjalani dua pertandingan uji coba. Pertama, JMR FC ikut meramaikan turnamen 'Satu Nusa Satu Bangsa' bersama tim Wasit Kota Malang, PSSI A dan PSSI B.

Tapi, lupakan saja pertandingan itu. Tidak ada momen penting yang perlu dibahas, kecuali para pemain yang JMR FC yang berebut wawancara Gusti Randa dan meminta foto bersama Ratu Tisha. Main bola ya main bola, gak usah sambil kerja. Hahahahaha..

Para pemain JMR FC berebut foto dengan Ratu Tisha (c) Ipunk SodrekPara pemain JMR FC berebut foto dengan Ratu Tisha (c) Ipunk Sodrek

Nah, pertandingan kedua jauh lebih penting untuk saya ceritakan. Saya, As'ad Arifin, berkesempatan untuk mewakili Bola.net memperkuat tim JMR FC pada pertandingan melawan Satuan Brimob Polda Jatim.

Bayangkan, lawannya adalah Brimob. Pemainnya mungkin lebih sering memegang tembak daripada bola. Ngeri-ngeri sedap lah..

Pertandingan dimainkan di Lapangan Detasemen B Pelopor Polda Jatim di Ampeldento, Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang, Rabu (21/8/2019). Sudah lawan Brimob, bermainnya di kandang lawan pula.

Skuat inti JMR FC yang terdiri dari 12 pemain karena kita salah menghitung. (c) Dely HimuraSkuat inti JMR FC yang terdiri dari 12 pemain karena kita salah menghitung. (c) Dely Himura

"Awas, kita jangan sampai menang lho ya. Kita harus pulang dengan selamat. Ini bermain sedang diawasi oleh sniper. Kalau menang langsung ditembak," kata bek tengah andalan JMF FC, Agastya Fajar.

Hmmm lebay! Sudah pasti tidak.

Tidak-tidak. Kita bermain dengan cukup enjoy. Meskipun napas harus tersengal-sengal. Bagaimana tidak, lawannya masih muda dan badannya kekar semua. Padahal, laga impian kami adalah melawan pemain seniornya.

Derita tim JMR FC sudah terlihat sejak babak pertama. Namun, duet bek tengah Agastya Fajar dan Saif 'Ron-Ron' Hajarani cukup tangguh. JMR FC hanya tertinggal satu gol saja pada babak pertama.

Jangan tertipu pada foto. Sebenarnya bola itu lewat, gagal ditendang. (c) Dely HimuraJangan tertipu pada foto. Sebenarnya bola itu lewat, gagal ditendang. (c) Dely Himura

Nah, di babak kedua ini, tim JMR FC sempat mendapat harapan saat mampu mencetak gol. Ehh... tapi wasitnya rawon. Wasit membela tuan rumah. Beberapa pelanggaran dibiarkan saja. Jadilah JMR FC makin merana di babak kedua.

[Padahal wasitnya saya sendiri]

Skor akhir JMR FC kalah 3-1 atas Satuan Brimob Polda Jatim.

Laga kemudian ditutup dengan makan bakso bersama. Kami ucapkan terima kasih atas jamuan bakso. "Enak lurr baksonya...," teriak Yona Arianto yang brewoknya mirip Sylvano Comvalius.

Dan, akhirnya JMR FC untuk pertama kalinya merasakan kekalahan di laga uji coba. Tertarik melakukan uji coba dengan JMR FC? Hubungi