
Bola.net - - Marko Simic dan Mario Mandzukic adalah dua pemain yang sama-sama berasal dari Kroasia. Dua pemain ini sama-sama pernah tergabung dengan salah satu klub di Kroasia, NK Zagreb, dalam masa yang sama. Tapi kemudian arah jalan yang ditempuh yang membedakan antaranya keduanya.
Usia antara kedua pemain tersebut pun tak berbeda jauh. Saat ini, Simic berusia 30 tahun sementara Mandzukic berusia 31 tahun. Sekarang, Simic bermain di Persija Jakarta dan Mandzukic bermain di Juventus.
Perjalanan Karier Mandzukic
Mario Mandzukic
Ketika bergabung dengan NK Zagreb pada tahun 2005, Mandzukic sudah terkenal dengan penyerang yang memiliki bakat besar. Namun ia tak langsung mendapat kepercayaan bermain di tim utama. Di usianya 19 tahun, ia mendapatkan kesempatan bermain bersama tim utama sebanyak 11 kali dan mampu mencetak tiga gol pada musim 2006/2017.
Mandzukic kemungkinan besar kenal dengan Mandzukic karena berada dalam satu tim, sama-sama tergabung dalam tim NK Zagreb U-19.
Namun di akhir musim, Mandzukic pindah ke Dinamo Zagreb. Kedua pemain tersebut tentu saja berpisah.
Di Dinamo Zagreb, Mandzukic menemukan batu loncatan terbesarnya. Bermain selama tiga tahun di Dinamo, Mandzukic begitu bersinar. Selama itu, Mandzukic mencatatkan 112 penampilan dengan mencetak 53 gol dan memberikan 36 assist.
Pada musim pertamanya di Dinamo, Mandzukic langsung mengantarkan Dinamo menjadi juara di liga utama Kroasia. Tiga musim berturut-turut Mandzukic meraih gelar liga bersama Dinamo Zagreb. Ia pernah dinobatkan sebagai pemain liga terbaik dan top skor pada musim 2008/2009.
Pada tahun 2010, Mandzukic pindah ke Wolfsburg dengan biaya transfer senilai 7 juta euro.
Bermain di klub Jerman tersebut bukan hal yang mudah bagi Mandzukic. Ia baru bisa mencetak gol debutnya ketika Bundesliga memasuki pekan ke-15. Saat itu Wolfsburg tengah menghadapi Nuremberg. Namun setelah itu, aliran gol Mandzukic cukup lancar sehingga Bayern Munchen tertarik membelinya dengan harga 14 juta uero pada tahun 2012.
Bersama dengan klub raksasa Jeman tersebut, Mandzukic langsung membuat gebrakan. Di tiga penampilan perdananya di Bundesliga, ia selalu mencetak gol. Tapi tak bertahan lama di Munchen.
Atletico Madrid yang saat itu kehilangan Diego Costa sebagai ujung tombak, rela menebus Mario Mandzukic dengan harga mahal mencapai 30 juta euro pada musim panas 2014. Tapi ia hanya bertahan satu musim bersama klub Spanyol tersebut. Juventus kemudian datang meminang pada tahun 2015 dengan mahar 20 juta euro dan ia masih bertahan di Juve hingga saat ini.
Di Juventus, Mandzukic telah mencatatkan 115 penampilan dengan mengumpulkan 31 gol serta memberikan 17 assist. Dua gelar Serie A telah dirasakan Mandzukic, dan dua kali mengantarkan Juve lolos ke final Liga Champions.
Perjalanan Karier Marko Simic
Advertisement
Marko Simic
Simic dan Mandzukic pernah berada dalam satu klub yaitu di NK Zagreb paling tidak selama dua tahun. Pada bulan Juli 2007, kedua pemain sama-sama meninggalkan NK Zagreb. Hanya arahnya yang berbeda, Mandzukic menuju ke Dinamo Zagreb dan masih bermain di Kroasia sementara Simic pilih gabung klub Rusia, FK Khimki.
Simic bersinar di klub Rusia tersebut. Simic lalu memutuskan kembali bermain di Kroasia pada tahun 2009, bergabung dengan NK Lokomotiva.
Tapi karier Simic tak seindah Mandzukic. Ketika itu, Mandzukic menjadi pemain penting di Dinamo Zagreb dan mengantarkan timnya menjadi juara. Sementara itu, Simic tak kunjung mendapat kepercayaan di klub di mana ia bergabung sehingga ia sering ganti-ganti klub dengan status pinjaman.
Pada tahun 2015, ketika Mandzukic bergabung dengan Juventus, Simic juga ikut mencoba keberuntungan di Italia. Namun ia tidak bergabung klub besar di negeri pizza tersebut, melainkan gabung dengan klub Serie C, Perdenone.
Meski gabung dengan klub rendahan di Eropa, Simic tak kunjung sukses di benua biru tersebut. Lalu Simic mengadu nasib untuk pertama kalinya di kawasan Asia bergabung dengan klub Vietnam, Ginh Duong. Pernah membela dua klub lainnya di Vietnam, lalu Simic pindah ke Malaysia bergabung dengan Negeri Sembilan FA lalu ke Melaka United.
Di Asia pun karier Simic tak begitu bagus. Simic kemudian bergabung dengan Persija Jakarta pada bursa transfer 2018 ini. Ia mendapatkan kontrak selama dua musim ke depan.
Di Persija, Simic memiliki tanda-tanda mencapai puncak kariernya. Tak butuh waktu lama bagi Simic untuk membuat gebrakan bersama Macan Kemayoran. Pada turnamen pramusim Piala Presiden 2018 kemarin, ia ditetapkan sebagai top skor setelah mengumpulkan 11 gol serta menjadi pemain terbaik.
Simic kini menjadi idola baru bagi kalangan pendukung Persija. Simic sendiri mengaku bangga bisa gabung dengan klub kebanggaan warga Jakarta tersebut. Simic merasakan pengalaman berbeda yang tak pernah ia rasakan sebelumnya. Terlebih lagi, ia begitu kagum dengan dukungan luar biasa dari para The Jakmania.
”Ini (Persija) klub terbaik sepanjang karir saya di sepakbola,” Simic mengakui itu.
Advertisement
Berita Terkait
-
Liga Italia 22 Februari 2018 10:25
Akrab Dengan Cedera, De Sciglio Kembali Menepi Dari Skuat Juve
-
Liga Italia 22 Februari 2018 07:17
-
Liga Spanyol 22 Februari 2018 06:19
-
Liga Italia 21 Februari 2018 21:24
-
Liga Italia 21 Februari 2018 20:57
LATEST UPDATE
-
Tim Nasional 20 Maret 2025 23:54
-
Liga Inggris 20 Maret 2025 23:49
-
Liga Champions 20 Maret 2025 23:44
-
Liga Inggris 20 Maret 2025 23:40
-
Tim Nasional 20 Maret 2025 23:00
-
Asia 20 Maret 2025 22:49
HIGHLIGHT
- 5 Pemain Gratisan yang Bisa Direkrut Manchester Un...
- Di Mana Mereka Sekarang? 4 Pemain 17 Tahun yang Pe...
- 7 Eks Pemain Real Madrid yang Bersinar di Tempat L...
- 10 Opsi Striker untuk Man United: Solusi Ruben Amo...
- 5 Pemain yang Pernah Membela PSG dan Liverpool
- 7 Mantan Rekan Setim Cristiano Ronaldo yang Pernah...
- Di Mana Mereka Sekarang? 5 Pemain yang Diminta Pau...