
Samator menjadi klub pertama yang memberikan kado untuk Kota Surabaya. Tepat 15 Mei lalu, klub besutan Ibarsjah Djanu Tjahjono ini keluar sebagai juara Proliga 2016. Dalam pertandingan final yang berlangsung di Istora Senayan, Samator menundukkan Jakarta BNI Taplus tiga game sekaligus.
Ini adalah gelar kelima bagi Samator. Keberhasilan di tahun 2016 membuat Samator menyamai rekor Jakarta BNI Taplus sebagai pengumpul gelar terbanyak di Proliga. Sebagai catatan, Proliga adalah kompetisi kasta tertinggi cabang olahraga (cabor) bola voli di Indonesia.
Kesuksesan Samator ternyata menular ke tim lain. Kali ini mari melintas dari voli menuju bola basket. Tim putri Surabaya Fever didaulat sebagai juara Women's Indonesian Basketball League (WIBL) 2016. Gabriel Sophia dan kawan-kawan mengangkat trofi juara usai menumbangkan Tomang Sakti Merpati Bali di partai final.
Dalam pertandingan final yang menggunakan format best of three, Fever menundukkan Tomang Sakti pada dua pertandingan sekaligus. Kamis (26/5) lalu, mereka mengalahkan Tomang Sakti dengan 58-42. Kemenangan kedua terjadi, Sabtu (28/5) kemarin. Fever menjegal Tomang Sakti dengan 63-51. Ini adalah gelar ketiga Fever di kancah basket putri.
Laiknya prestasi Arsenal ketika menjuarai Liga Inggris musim 2003-2004, Fever merebut titel juara WIBL 2016 dengan rekor unbeaten, alias tak terkalahkan. Saudara muda CLS Knights ini sekaligus mengulang prestasi musim 2014/2015. Saat itu, mereka juga merengkuh gelar juara setelah tak tersentuh satu kekalahan pun di sepanjang laga.
Minggu (29/5) malam, giliran big brother Fever yang menjadi juara. Ya, semalam di Britama Arena, Jakarta, CLS Knights dinyatakan sebagai juara IBL 2016. Terasa sangat spesial karena gelar ini menjadi akhir penantian panjang dari klub basket yang sudah berumur 70 tahun itu. CLS Knights sekaligus memutus dominasi duo Jakarta, Satria Muda dan Aspac.
Dalam partai final yang menggunakan format best of three, CLS Knights sebenarnya sempat tumbang di pertandingan pertama lawan Pelita Jaya dengan 77-70. CLS Knights bangkit di laga kedua, dan menang 59-54. Karena skor sama kuat 1-1, pertandingan ketiga harus digelar untuk menentukan sang juara.
CLS Knights akhirnya menjadi juara setelah mengalahkan Pelita Jaya di final ketiga dengan skor 67-61. Sama seperti Fever, keberhasilan CLS Knights juga dilalui dengan rentetan catatan hebat. Anak asuh Wahyu Widayat Jati hanya tiga kali menelan kekalahan. Dua kali atas Aspac, dan sekali dari PJ.
Bintang CLS Knights, Jamarr Andre Johnson juga dinobatkan sebagai Most Valuable Player (MVP). Prestasi Jamarr sekaligus mematahkan kutukan yang selama ini tumbuh subur di kompetisi basket papan atas Indonesia. Yakni juara tim yang diperkuat pemain MVP, tak akan menjadi juara kompetisi.
Tiga gelar juara sepanjang bulan Mei membuat pesta perayaan ulang tahun Kota Surabaya ke-723 terasa sudah lengkap. Walikota Tri Rismaharini beserta 2.9 juta warga Surabaya patut bangga karena mereka memiliki tiga klub hebat yang bermental juara. Selamat ulang tahun, Surabaya. (faw/dzi)
Advertisement
LATEST UPDATE
-
Otomotif 22 Maret 2025 10:51
-
Otomotif 22 Maret 2025 10:49
-
Otomotif 22 Maret 2025 10:48
-
Tim Nasional 22 Maret 2025 10:47
-
Otomotif 22 Maret 2025 10:40
-
Tim Nasional 22 Maret 2025 10:15
BERITA LAINNYA
-
olahraga lain lain 21 Maret 2025 03:55
-
olahraga lain lain 18 Maret 2025 08:36
-
olahraga lain lain 17 Maret 2025 03:45
-
olahraga lain lain 15 Maret 2025 18:32
-
olahraga lain lain 13 Maret 2025 04:00
-
olahraga lain lain 6 Maret 2025 09:58
HIGHLIGHT
- 5 Pemain Gratisan yang Bisa Direkrut Manchester Un...
- Di Mana Mereka Sekarang? 4 Pemain 17 Tahun yang Pe...
- 7 Eks Pemain Real Madrid yang Bersinar di Tempat L...
- 10 Opsi Striker untuk Man United: Solusi Ruben Amo...
- 5 Pemain yang Pernah Membela PSG dan Liverpool
- 7 Mantan Rekan Setim Cristiano Ronaldo yang Pernah...
- Di Mana Mereka Sekarang? 5 Pemain yang Diminta Pau...