
Bola.net - Atlet taekwondo Indonesia kembali menorehkan hasil membanggakan. Tidak tanggung-tanggung, dua medali emas, dua perak dan tiga perunggu berhasil diperoleh dalam ajang ASEAN University Games XVI 2012 di Vientiane, Laos, 13-16 Desember.
Dua emas tersebut masing-masing berhasil diraih taekwondoin putra Ong Stevanus Ariosuseno yang turun pada pertandingan kyorugi kelas under 58kg. Kemudian taekwondoin putri Siska Permatasari, yang berlaga pada kelas under 53kg. Keduanya dengan mudah menaklukan lawan-lawan dari negara lain.
Taekwondoin Ahmad Nabil dan Rosita berhasil mempersembahkan dua medali perak. Nabil turun pada kyorugi putra kelas under 54kg dan Rosita pada kyorugi kelas under 63.
Medali perunggu berturut-turut disumbangkan oleh taekwondoin Teungku Etfrizal, Vonny Dian dan Desiyana Jayanti. Etfrizal berlaga pada pertandingan kyorugi kelas under 80kg, sementara Vonny bertarung pada kyorugi putri kelas under 57kg, dan Desiyana pada kelas over 73kg.
ASEAN University Games atau Pekan Olahraga Mahasiswa (POM) merupakan agenda dua tahunan. Sesuai hasil kesepakatan para Pembina olahraga mahasiswa negara-negara Asean, tujuannya adalah untuk memupuk semangat persaudaraan dan sportivitas di kalangan mahasiswa ASEAN.
Sayangnya, ambisi tuan rumah sempat mencederai semangat sportivitas tersebut. Pada final kelas 54kg, Ahmad Nabil yang bertarung dengan atlet tuan rumah, diganjal habis-habisan. Perolehan angka melalui tendangan ke arah kepala lawan berkali-kali yang seharusnya diperoleh Nabil, tidak dihitung oleh wasit.
Sementara, pelanggaran oleh atlet Laos pada laga final tersebut tidak pernah dikurangi nilainya oleh wasit. Protes dari ofisial tim Indonesia pun tidak digubris. Akhirnya Nabil pun harus puas naik podium pada posisi kedua dengan meraih medali perak.
Aksi Nabil memang sangat mencuri perhatian dan simpati penonton sejak babak awal dan semifinal. Manajer tim taekwondo, Dasantyo Prihadi, sangat menyesalkan kejadian tersebut.
"Kami sangat kecewa dengan hasil pertandingan final kelas under 54kg tersebut. Tidak seharusnya ambisi tuan rumah untuk memperoleh emas akhirnya mencoreng semangat sportivitas," tegasnya.
Meskipun demikian, ia menyatakan puas dengan hasil yang diperoleh para taekwondoin asuhannya. Kualitas atlet taekwondo Indonesia masih mumpuni di pekan olah raga regional tersebut.
"Prestasi anak-anak sudah sangat baik. Mereka sangat serius dan selalu fokus dalam bertanding. Hasil pertandingan ini juga menjadi acuan kami untuk lebih memacu prestasi internasional para atlet kita. Apalagi. SEA Games mendatang di Myanmar sudah di depan mata," terangnya.
Ditambahkannya, prestasi tersebut tidak terlepas dari peran aktif Pengurus Besar Taekwondo Indonesia (PB TI) yang terus memacu pembinaan atlet secara sistematis dengan target program yang terarah.
"Saya sangat mengapresiasi jerih payah seluruh jajaran PB TI. Keberhasilan atlet kita dalam meraih prestasi ini tidak lepas dari kerja keras seluruh pengurus dan pelatih. Semoga, keberhasilan di ASEAN University Games mampu menjadi modal kuat bagi kami untuk terus meningkatkan prestasi dan bisa menjadi sumbangan positif bagi dunia olah raga nasional,” pungkas Ketua Umum PB TI, Marciano Norman. (esa/gia)
Dua emas tersebut masing-masing berhasil diraih taekwondoin putra Ong Stevanus Ariosuseno yang turun pada pertandingan kyorugi kelas under 58kg. Kemudian taekwondoin putri Siska Permatasari, yang berlaga pada kelas under 53kg. Keduanya dengan mudah menaklukan lawan-lawan dari negara lain.
Taekwondoin Ahmad Nabil dan Rosita berhasil mempersembahkan dua medali perak. Nabil turun pada kyorugi putra kelas under 54kg dan Rosita pada kyorugi kelas under 63.
Medali perunggu berturut-turut disumbangkan oleh taekwondoin Teungku Etfrizal, Vonny Dian dan Desiyana Jayanti. Etfrizal berlaga pada pertandingan kyorugi kelas under 80kg, sementara Vonny bertarung pada kyorugi putri kelas under 57kg, dan Desiyana pada kelas over 73kg.
ASEAN University Games atau Pekan Olahraga Mahasiswa (POM) merupakan agenda dua tahunan. Sesuai hasil kesepakatan para Pembina olahraga mahasiswa negara-negara Asean, tujuannya adalah untuk memupuk semangat persaudaraan dan sportivitas di kalangan mahasiswa ASEAN.
Sayangnya, ambisi tuan rumah sempat mencederai semangat sportivitas tersebut. Pada final kelas 54kg, Ahmad Nabil yang bertarung dengan atlet tuan rumah, diganjal habis-habisan. Perolehan angka melalui tendangan ke arah kepala lawan berkali-kali yang seharusnya diperoleh Nabil, tidak dihitung oleh wasit.
Sementara, pelanggaran oleh atlet Laos pada laga final tersebut tidak pernah dikurangi nilainya oleh wasit. Protes dari ofisial tim Indonesia pun tidak digubris. Akhirnya Nabil pun harus puas naik podium pada posisi kedua dengan meraih medali perak.
Aksi Nabil memang sangat mencuri perhatian dan simpati penonton sejak babak awal dan semifinal. Manajer tim taekwondo, Dasantyo Prihadi, sangat menyesalkan kejadian tersebut.
"Kami sangat kecewa dengan hasil pertandingan final kelas under 54kg tersebut. Tidak seharusnya ambisi tuan rumah untuk memperoleh emas akhirnya mencoreng semangat sportivitas," tegasnya.
Meskipun demikian, ia menyatakan puas dengan hasil yang diperoleh para taekwondoin asuhannya. Kualitas atlet taekwondo Indonesia masih mumpuni di pekan olah raga regional tersebut.
"Prestasi anak-anak sudah sangat baik. Mereka sangat serius dan selalu fokus dalam bertanding. Hasil pertandingan ini juga menjadi acuan kami untuk lebih memacu prestasi internasional para atlet kita. Apalagi. SEA Games mendatang di Myanmar sudah di depan mata," terangnya.
Ditambahkannya, prestasi tersebut tidak terlepas dari peran aktif Pengurus Besar Taekwondo Indonesia (PB TI) yang terus memacu pembinaan atlet secara sistematis dengan target program yang terarah.
"Saya sangat mengapresiasi jerih payah seluruh jajaran PB TI. Keberhasilan atlet kita dalam meraih prestasi ini tidak lepas dari kerja keras seluruh pengurus dan pelatih. Semoga, keberhasilan di ASEAN University Games mampu menjadi modal kuat bagi kami untuk terus meningkatkan prestasi dan bisa menjadi sumbangan positif bagi dunia olah raga nasional,” pungkas Ketua Umum PB TI, Marciano Norman. (esa/gia)
Advertisement
Berita Terkait
-
Olahraga Lain-Lain 14 Desember 2012 17:45
-
Olahraga Lain-Lain 14 Desember 2012 05:56
-
Olahraga Lain-Lain 12 Desember 2012 20:00
-
Olahraga Lain-Lain 12 Desember 2012 18:45
-
Olahraga Lain-Lain 11 Desember 2012 15:30
LATEST UPDATE
-
Tim Nasional 23 Maret 2025 20:59
-
Bulu Tangkis 23 Maret 2025 20:29
-
Bulu Tangkis 23 Maret 2025 20:16
-
Tim Nasional 23 Maret 2025 19:58
-
Tim Nasional 23 Maret 2025 19:43
-
Tim Nasional 23 Maret 2025 19:33
BERITA LAINNYA
-
olahraga lain lain 21 Maret 2025 03:55
-
olahraga lain lain 18 Maret 2025 08:36
-
olahraga lain lain 17 Maret 2025 03:45
-
olahraga lain lain 15 Maret 2025 18:32
-
olahraga lain lain 13 Maret 2025 04:00
-
olahraga lain lain 6 Maret 2025 09:58
HIGHLIGHT
- 5 Pemain Gratisan yang Bisa Direkrut Manchester Un...
- Di Mana Mereka Sekarang? 4 Pemain 17 Tahun yang Pe...
- 7 Eks Pemain Real Madrid yang Bersinar di Tempat L...
- 10 Opsi Striker untuk Man United: Solusi Ruben Amo...
- 5 Pemain yang Pernah Membela PSG dan Liverpool
- 7 Mantan Rekan Setim Cristiano Ronaldo yang Pernah...
- Di Mana Mereka Sekarang? 5 Pemain yang Diminta Pau...