Siaran UFC Digratiskan untuk Dukung 5 Petarung Indonesia

Siaran UFC Digratiskan untuk Dukung 5 Petarung Indonesia
Mirwan Suwarso (kiri) (c) Mola

Bola.net - Lima atlet Mixed Material Arts (MMA) Indonesia akan tampil di kualifikasi ROAD TO UFC untuk memperebutkan kontrak dari UFC. Kelimanya yaitu Rama Supandhi, Jeka Saragih, Gugun Gusman, Angga Hans, dan Jeremia Siregar.

Rama dan Jeremia merupakan petarung divisi flyweight. Sementara Jeka dari kelas lightweight, Gugun bantamweight, dan Angga featherweight.

Kelimanya akan menghadapi kandidat terbaik Asia yang juga memperebutkan kontrak dari UFC untuk masing-masing kelas. Partai para petarung Indonesia ini bisa disaksikan mulai 9-10 Juni 2022.

Dalam rangka memberikan dukungan untuk kelimanya, MOLA akan menayangkan pertarungan mereka pada kualifikasi ROAD TO UFC secara LIVE dan tanpa biaya. Sebab, ini merupakan kali pertama UFC mengundang petarung Indonesia.

“Sungguh membanggakan bisa melihat petarung Indonesia di UFC," ujar Perwakilan MOLA, Mirwan Suwarso, dalam rilis yang diterima Bola.net, Kamis (9/6).

"Tentunya kami berharap mereka bisa meraih sukses karena keberhasilan mereka akan meningkatkan minat masyarakat di Tanah Air, bukan hanya menjadi penonton tapi juga menjadi atlet MMA, olah raga dengan perkembangan terpesat di dunia dalam 10 tahun terakhir ini,” katanya menambahkan.

Baca halaman berikutnya ya Bolaneters.

1 dari 1 halaman

Optimistis

Sementara itu, Max Metino selaku Professor Brazilian Jiu-Jitsu Black Belt yang juga pengamat perkembangan MMA di Indonesia mengaku optimistis dengan keikutsertaan Rama, Jeka, Gugun, Angga, dan Jeremia pada kualifikasi ROAD TO UFC.

“Melihat persiapan latihan dari kelima fighters ini, saya melihat peluang besar untuk Indonesia lolos ke babak ke-2,” ucapnya.

Optimisme juga datang dari mantan juara One Pride, Fransino Tirta, yang juga pemegang Blackbelt Brazilian Jiu-jitsu. Sebab, ia menilai kelimanya punya kemampuan ground game yang lebih matang daripada lawan-lawannya.

“Meski lebih senior, lawan Jeka sepertinya hanya terbiasa bertarung dengan style tinju atau striking, sehingga akan kesulitan menghadapi kemampuan grappling Jeka," tuturnya.

"Hal yang sama berlaku juga bagi Angga, sehingga keduanya kemungkinan bisa mengakhiri pertarungan dengan menggunakan submission. Selain itu, lawan Jeka berasal dari negara yang tidak menghasilkan petarung-petarung MMA yang tangguh."

"Para petarung akan bisa mendapatkan kontrak UFC jika bisa memenangkan minimal dua pertarungan. Selain menjadi orang Indonesia pertama yang jadi atlet UFC, pastinya akan menjadi atlet MMA dengan bayaran tertinggi di Tanah Air," imbuh Fransino.

(Bola.net/Fitri Apriani)