Rebut 2 Emas di SEA Games 2019, Pencak Silat Indonesia Gagal Penuhi Target

Rebut 2 Emas di SEA Games 2019, Pencak Silat Indonesia Gagal Penuhi Target
Hanifan Yudani Kusumah (kanan) (c) KONI

Bola.net - Dengan raihan dua medali emas di SEA Games 2019, tim pencak silat Indonesia pun gagal memenuhi target tiga medali emas. Dua emas ini diraih oleh Puspa Arum Sari dari nomor seni Individu putri, dan Suci Wulandari pada kelas tanding A (45-50kg).

Tiga perak diraih Jeni Elvis Klause di kelas tanding B putri (50-55kg), Khairudin Mustakim di kelas tanding A putra (45-50kg), dan Hanifan Yudani Kusumah kelas tanding D putra (60-65kg). Dua perunggu diraih Hidayat Limonu di kelas tanding B putra (50-55kg), dan Dino Bima Sulistianto di kelas seni tunggal putra.

"Sebenarnya kami menargetkan tiga medali emas di SEA Games 2019. Makanya, saya kurang puas dengan capaian dua medali emas dan tiga medali perak. Apalagi, potensi meraih tiga sampai empat medali emas sangat terbuka sekali," kata Pelatih Kepala Tim Pencak Silat Indonesia, Indro Haryono, Kamis (5/12/2019).

1 dari 2 halaman

Keluhkan Sistem Penilaian Juri

Indro juga mengeluhkan penilaian yang dilakukan oleh para juri. Menurutnya, pesilat Indonesia sudah tampil maksimal dan memperlihatkan penampilan yang lebih baik dibandingkan negara lain.

"Regu putra Indonesia yang menjadi juara Asian Games 2018 mendapat penilaian yang kurang bagus dan ditempatkan pada peringkat keenam nomor seni," ungkap Indro.

"Kemudian, sebanyak empat pesilat Indonesia yang tampil di final tanding hanya satu yang juara. Padahal, kita bisa lihat sendiri seluruh pesilat Indonesia memenangkan pertandingan final SEA Games tersebut," lanjutnya.

2 dari 2 halaman

Juara Umum Pencak Silat

Meski hanya meraih dua medali emas dan tiga medali perak di SEA Games 2019, kata Indro, tim pencak silat Indonesia masih tercatat sebagai pengumpul medali terbanyak.

"Kami masih bersyukur dengan dua medali emas dan tiga perak tetap menjadi juara umum cabor pencak silat SEA Games 2019," katanya.

Apa yang dialami di Filipina, lanjut Indro, menjadi bahan evaluasi bukan hanya bagi pelatih tetapi juga pengurus PB IPSI. "Kami akan menjadikan ini sebagai bahan evaluasi," tutupnya.

Disadur dari: Bolacom/Penulis: Rizki Hidayat/Editor: Aditya Wicaksono/Dipublikasi: 6 Desember 2019