Raja Okto Ketum yang Sah, Pemerintah Minta PB ISSI Hentikan Polemik

Raja Okto Ketum yang Sah, Pemerintah Minta PB ISSI Hentikan Polemik
Gatot S Dewa Broto (c) Bola.net/Fitri Apriani

Bola.net - Pemerintah, melalui Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora), mengingatkan Pengurus Besar Ikatan Sports Sepeda Indonesia (PB ISSI) untuk menghentikan polemik yang sedang mendera organisasi. Kemenpora meminta semua pihak bisa menahan diri.

Sebelumnya, Sekretaris Menpora (Sesmenpora), Gatot S Dewa Broto, mengaku mendengar kalau beberapa Pengprov ISSI menggelar Munaslub yang digelar di Jakarta pada 17-18 Oktober kemarin. Menurutnya, hal tersebut bisa memunculkan masalah baru.

"Kami mendengar ada itu (Munaslub), dan kami sudah klarisifikasi kepada ISSI, beserta Raja Sapta Oktohari," ujar Gatot, dalam rilis yang diterima Bola.net.

"Kenyataannya tidak ada kevakuman kepengurusan PB ISSI seperti yang dikeluhkan mereka (Forum Pengprov) meskipun Okto sudah menyatakan akan lengser Juni lalu. Karena saat tandatangan MoU bantuan dana pelatnas juga dihadiri oleh Oktohari sendiri dan selama ini pelatnas juga di bawah programnya," katanya menambahkan.

Baca halaman berikutnya ya bolaneters.

1 dari 1 halaman

Jangan Manfaatkan Situasi

Gatot meminta siapapun di Forum Pengprov untuk tidak memanfaatkan situasi yang ada saat ini menjadi polemik dan nantinya berpotensi menyulut ontran-ontran baru di cabang olahraga. Menurutnya, saat ini pemerintah sangat fokus kepada prestasi.

Satu demi satu persoalan dualisme di tubuh cabor juga sudah ditangani. Oleh sebab itu, jangan sampai masalah PB ISSI kemudian meluas hingga berdampak buruk ke prestasi, baik itu di level nasional maupun internasional.

"Jangan berulang lah. Mari fokus ke prestasi karena di depan mata sudah ada event internasional yang harus diikuti, jangan pemerintah diganggu dengan isu-isu dualisme cabor lagi," tutur Gatot.

Gatot juga menilai konflik yang sedang terjadi di PB ISSI sangat tidak elok karena negara dan masyarakat tengah menghadapi situasi pandemi COVID-19. Ia berharap PB ISSI bisa segera menyelesaikan permasalahan internalnya dengan segera.

"Jangan begini, tidak eloklah. Disaat semua pihak sedang fokus menghadapi pandemi kok ada yang memanfaatkan dan jadi ramai begini. Kami mohon bila ada masalah silakan dibicarakan secara internal karena untuk menggelar Munaslub pun ada mekanismenya, harus sesuai AD/ART dan prosedural lainnya. Jadi kami minta sekali lagi, Munaslub yang saya anggap itu memanfaatkan kesempatan dalam kesempitan jangan diteruskan. Tradisi intern yang membuat dualisme jangan diteruskan, kasihan atletnya karena nanti jadi korban, sudah banyak contoh dari cabor lain," imbuhnya.

(Bola.net/Fitri Apriani)