
Yang sedang hot menjadi bahan pembicaraan tentu saja bentrok antara aparat dengan penonton di venue polo air, Senin (19/9) kemarin. Saat itu sedang berlangsung pertandingan semifinal polo air antara Jawa Barat (Jabar) menghadapi Sumatera Selatan (Sumsel).
Berpindah ke cabor judo. Senin kemarin terjadi pemandangan menarik karena atlet Jabar menang tanpa harus mengeluarkan keringat satu tetes pun. Ini adalah buntut boikot seluruh peserta cabor judo. Mereka menganggap Jabar diistimewakan oleh wasit dan juri.
Sebagai wakil Tuhan yang ditugaskan untuk mengadili pertandingan, para wasit dan juri ini dianggap bertindak tidak sesuai ketentuan. Serta jauh dari fair play. Boikot dari seluruh peserta menjadi bukti buruknya kualitas pengadil yang disediakan oleh Panitia Besar (PB) PON.
'Dagelan' PON Jabar juga terjadi di cabor berkuda nomor pacuan. Sembilan dari 12 peserta memekikkan protes keras. Lagi-lagi protes ini dipicu karena sikap panitia yang mengistimewakan tuan rumah. Sebagai daerah yang mengeluarkan banyak Rupiah untuk menggelar PON, Jabar menerima wildcard di nomor pacuan.
Jabar sangat diuntungkan karena bisa langsung tanding di final, tanpa harus melewati babak penyisihan terlebih dahulu.
Sembilan daerah yang mengajukan protes adalah, Sulawesi Barat, Jawa Timur, DKI Jakarta, Riau, Sumatera Barat, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Sulawesi Utara, dan Nusa Tenggara Timur. Sedangkan Jabar, Jawa Tengah dan Yogyakarta tidak ikut mendukung surat protes ini.
Anehnya, di tengah bopeng-bopeng di wajah PON, Ketua KONI Pusat, Tono Suratman justru memberikan rapor bagus untuk tuan rumah Jabar. Tono tutup mata tentang kericuhan di cabor polo air. "Tidak ada kericuhan yang berarti," ucapnya enteng.
Tono juga cuek meski banyak daerah yang berteriak tentang buruknya kualitas pengadil di PON. "Semua patuh terhadap keputusan yang diambil. Wasit pun bekerja dengan profesional. Jadi, secara umum semua berjalan dengan baik," sambung Tono.
Pria kelahiran Makassar ini menganggap PB PON sudah bekerja dengan sangat baik. "Kalau terjadi protes akibat wasit dan juri, kami akan panggil setiap pengurus pusat cabang olahraga untuk dilakukan evaluasi," janji Tono.
"Kami sebagai Dewan Pengarah akan terus melakukan evaluasi dari pelaksanaan pertandingan di setiap cabang olahraga di PON ini. Baik dari sisi kinerja wasit juri, hingga soal pengerahan suporter yang memberi semangat kepada setiap kontingen provinsi," tutupnya. (faw/dzi)
Advertisement
Berita Terkait
-
Voli 19 September 2016 20:40
-
Olahraga Lain-Lain 19 September 2016 19:46
-
Olahraga Lain-Lain 19 September 2016 18:06
-
Basket 19 September 2016 18:04
-
Olahraga Lain-Lain 19 September 2016 14:22
LATEST UPDATE
-
Piala Dunia 22 Maret 2025 14:14
-
Piala Dunia 22 Maret 2025 13:45
-
Piala Dunia 22 Maret 2025 13:32
-
Tim Nasional 22 Maret 2025 13:14
-
Tim Nasional 22 Maret 2025 12:45
-
Liga Inggris 22 Maret 2025 12:17
BERITA LAINNYA
-
olahraga lain lain 21 Maret 2025 03:55
-
olahraga lain lain 18 Maret 2025 08:36
-
olahraga lain lain 17 Maret 2025 03:45
-
olahraga lain lain 15 Maret 2025 18:32
-
olahraga lain lain 13 Maret 2025 04:00
-
olahraga lain lain 6 Maret 2025 09:58
HIGHLIGHT
- 5 Pemain Gratisan yang Bisa Direkrut Manchester Un...
- Di Mana Mereka Sekarang? 4 Pemain 17 Tahun yang Pe...
- 7 Eks Pemain Real Madrid yang Bersinar di Tempat L...
- 10 Opsi Striker untuk Man United: Solusi Ruben Amo...
- 5 Pemain yang Pernah Membela PSG dan Liverpool
- 7 Mantan Rekan Setim Cristiano Ronaldo yang Pernah...
- Di Mana Mereka Sekarang? 5 Pemain yang Diminta Pau...