Penutupan Asian Games Urung Digelar di Palembang

Penutupan Asian Games Urung Digelar di Palembang
Asian Games 2018 (c) Fitri Apriani
- Pemerintah Indonesia harus mengubur keinginannya menggelar penutupan Asian Games 2018 di Palembang. Hal itu dikarenakan pihak Dewan Olimpiade Asia (OCA) meminta agar pembukaan maupun penutupan diselenggarakan di Jakarta.


Permintaan OCA tersebut disampaikan saat acara OCA Coordination Committe Meeting di Hotel Fairmont, Senayan, Jakarta, Minggu (31/1). Dalam acara tersebut juga hadir Wakil Presiden OCA Wei Jizhong, Ketua KOI Erick Thohir, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Gubernur Sumsel Alex Noerdin, Deputi Gubernur DKI Bidang Kebudayaan dan Pariwisata Sylviana Murni, dan Kepala Komunikasi Publik Kemenpora Gatot S Dewa Broto.


Gatot yang mewakili Kemenpora mengungkapkan bahwa ada sejumlah alasan mengapa OCA menolak Palembang menggelar penutupan Asian Games. "Kata OCA, pembukaan dan penutupan ada di kontrak, yaitu Jakarta. Selain itu masalah akses, Jakarta dinilai lebih mudah," ujar Gatot kepada wartawan.


"Kalau memaksakan penutupan di Palembang, OCA tidak akan memberikan izin kepada para atlet untuk datang ke sana," tambahnya.


Masalah lain yang diminta OCA adalah pembangunan venue baru, wisma atlet, dan renovasi Kompleks GBK tidak molor. Sebab, venue-venue tersebut akan dipakai untuk ajang Asian Youth Games 2017, sekaligus test event sebelum Asian Games.


"Renovasi dilakukan secara komprehensif, baik untuk GBK maupun wisma atlet di Kemayoran. Pembangunan tidak mewah-mewah, tapi berstandar internasional. OCA juga sudah setuju dan Menteri PUPR berjanji pembangunan dan renovasi bisa selesai dalam satu tahun," jelasnya. [initial]

 (fit/asa)