Menpora Zainudin Amali Buka Pelatihan Manajemen Strategi Olahraga Prestasi Dayung dan Wushu

Menpora Zainudin Amali Buka Pelatihan Manajemen Strategi Olahraga Prestasi Dayung dan Wushu
Menpora Zainudin Amali membuka pelatihan manajemen strategi (c) Kemenpora RI

Bola.net - Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Zainudin Amali, membuka Pelatihan Manajemen Strategi Olahraga Prestasi Cabang Olahraga (Cabor) Dayung dan Wushu, beberapa hari lalu di Jakarta. Pelatihan ini digelar pada 25-28 Agustus besok, dan diikuti 50 peserta dari masing-masing cabor pengurus daerah.

Manajemen strategi olahraga prestasi merupakan bagian penting dari perbaikan dan peningkatan tata kelola. Sebagaimana menjadi Prioritas Program 2020-2024 baik di bidang kepemudaan maupun keolahragaan.

"Perbaikan tata kelola merupakan yang pertama dari lima Prioritas Program Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora), sebagaimana arahan Bapak Presiden, Joko Widodo tentang tata kelola internal Kemenpora maupun tata kelola organisasi kepemudaan dan keolahragaan," ujar Menpora, dalam rilis yang diterima Bola.net, Rabu (27/8/2020).

Dalam manajemen strategi perlu dirumuskan secara jelas bagaimana strategi mencapai kemenangan dengan berbagai cara yang terukur dan terencana. Tidak sekedar by accident namun harus by design.

"Sports intelligence mengintip kekuatan lawan-lawan negara lain adalah hal yang penting dan segera dilakukan. Seperti SEA Games Vietnam harus sudah tahu nomor-nomor apa saja yang nanti akan dipertandingkan, jangan sampai yang dipersiapkan justru tak dipertandingkan," kata Menpora.

Baca halaman berikutnya ya Bolaneters.

1 dari 1 halaman

Komentar Pengurus Cabor

Ketua Umum (Ketum) Pengurus Besar Wushu Indonesia (PB WI), Airlangga Hartarto sangat menyambut baik adanya pelatihan ini karena akan menambah pengetahuan para pengurus daerah dalam pengelolaan organisasi guna peningkatan prestasi. Apalagi dilakukan bersama cabor lain.

"Ini saatnya mengkonsolidasikan pengelolaan keolahragaan, karena kita bisa sharing pengalaman dan keberhasilan. Olahraganya bisa berbeda tetapi pengelolaan prestasinya bisa sama, karena manajemen bersifat universal," tuturnya.

"Sumber atlet nasional itu dari daerah, dengan pelatihan ini kemampuan Pengda-Pengda akan semakin baik," imbuh Airlangga.

(Bola.net/Fitri Apriani)