Mengenal Reinier de Ridder, Juara Dunia ONE Championship yang Tak Terkalahkan

Mengenal Reinier de Ridder, Juara Dunia ONE Championship yang Tak Terkalahkan
Petarung asal Belanda, Reinier de Ridder (c) ONE Championship

Bola.net - Sejak bergabung dengan ONE Championship pada awal 2018, petarung asal Belanda, Reinier de Ridder belum pernah menelan kekalahan. Atlet berjuluk The Ductch Knight ini memiliki rekor 15-0.

10 kemenangan di antaranya didapat Reinier de Ridder lewat kuncian. Tiga lagi melalui technical knock out (TKO), dan sisanya via penilaian juri.

Hingga sekarang, Reinier de Ridder masih duduk di singgasana tertinggi divisi middleweight dan light heavyweight. Dua sabuk emas itu direbutnya dari pemilik terdahulu, Aung La N Sang pada 2020 dan 2021.

Pada 25 Februari 2022, The Ductch Knight mempertaruhkan sabuk emas middleweight-nya dengan meladeni Juara Dunia ONE Welterweight, Kiamrian Abbasov. Lawannya itu mencoba naik satu divisi demi menjadi juara di dua kelas yang berbeda.

Namun secara meyakinkan, Reinier de Ridder kembali menunjukkan dominasinya. Ia mengalahkan Kiamrian Abbasov pada detik 57 ronde ketiga.

Pada Maret 2022, Reinier de Ridder menantang legenda BJJ, Andre Galvao dalam sebuah laga submission grappling di ONE X. Hasilnya, ia mampu mengimbangi sang lawan dan laga pun dinyatakan imbang.

Baca halaman berikutnya ya Bolaneters.

1 dari 1 halaman

Kembali Pertaruhkan Sabuknya

Pada 22 Juli 2022, Reinier De Ridder akan kembali mempertaruhkan sabuk emas middleweight-nya dengan melawan Vitaly Bigdash di ONE 159. Lawannya itu sempat merajai takhta middleweight sebelum era The Ductch Knight.

Vitaly Bigdash memegang rekor 12-2. Empat kemenangan di antaranya diraih petarung asal Rusia itu melalui TKO, enam lewat kuncian, dan sisanya via penilaian juri.

Reinier De Ridder pun tampaknya sudah tahu betul dengan kekuatan calon lawannya itu. Begitu pula dengan kelemahannya.

“Bigdash mencari waktu yang tepat untuk memilih serangannya. Banyak serangan dari posisi berdiri yang terkadang memang cerdas. Serangannya cukup kuat dan bersih. Tetapi dia mudah ditebak dan mudah sekali kelelahan,” tutur Reinier De Ridder.

“Dia akan sangat kelelahan setelah akhir ronde pertama dan akan tumbang pada akhir ronde kedua,” imbuhnya.

(Bola.net/Fitri Apriani)