Kualitas Wasit Asing Perpanjang Bobroknya PON Jabar

Kualitas Wasit Asing Perpanjang Bobroknya PON Jabar
Anggar di PON XIX 2016 (c) Istimewa
- Kehadiran wasit internasional ternyata tak mampu mendongkrak mutu Pekan Olahraga Nasional (PON) XIX Jawa Barat (Jabar) 2016. Buktinya, wasit asing ternyata terindikasi memenangkan tuan rumah, dengan segala cara.


Sinyal ini tertangkap dari cabang olahraga (cabor) anggar. Atlet Jawa Timur (Jatim) yang pernah mewakili Indonesia di Olimpiade London 2012, Diah Permatasari dipaksa kalah oleh wakil tuan rumah, Alida Mega Putri Salim dengan skor 10-15. Mental Dian hancur habis-habisan di pertandingan ini.


Sebab ,ketika skor seri, wasit asing asal Thailand selalu memberikan poin untuk wakil Jabar. Setelah pertandingan usai, Diah langsung nangis tersedu-sedu. Air matanya belum mengering meski sudah dihibur oleh rekan-rekannya.


Merasa anak buahnya dicurangi, manajer anggar Jatim, M. Rudiansyah berang. "Semua orang yang nonton dan lihat pasti tahu. Ketika musuh tuan rumah, bukan hanya pemain yang terlibat, tapi semua orang terlibat. Berat kalau musuh tuan rumah," kata Rudi kepada awak media, Minggu (25/9) sore.


Rudi mengungkapkan, sebelum lomba sempat terjadi keributan antara PB IKASI dan PB PON masalah wasit. "Kemarin masih ribut. Tuan rumah dan PB IKASI sama-sama menyodorkan nama-nama wasit. Kehadiran wasit asing harapannya netral, tapi ternyata seperti itu," keluh Rudi.


Hans Nayoan, technical delegate cabor anggar membenarkan jika ada human error yang dilakukan wasit. Hans mengungkapkan, penunjukan wasit berasal dari PB PON, bukan PB IKASI. "Wasitnya dari PB PON. Tapi kita minta surat perjanjian bahwa harus ikut aturan," ucap Hans sembari pergi meninggalkan awak media.


Pernyataan Hans tentu sangat mengejutkan. Statement tersebut tidak sesuai dengan Wakil Ketua I KONI Pusat Suwarno, yang menjelaskan bahwa penunjukan wasit dan juri menjadi wewenang Pengurus Besar (PB) dan Pengurus Pusat (PP) cabor yang dilombakan.


"Kepanitiaan bidang pertandingan itu technical delegate. Representasi dari cabang-cabang olahraga pusat. Wasit dan juri ditata oleh PB dan PP masing-masing," jelas Suwarno kepada awak media, Jumat (23/9) siang. (faw/pra)