
Bola.net - Sebanyak 150 atlet dan 141 ekor kuda mengikuti kualifikasi tahap pertama atau Qualifier #1 cabang olahraga (cabor) equestrian untuk tampil dalam SEA Games 2013, di Myanmar.
Seleksi yang diikuti 20 klub equestrian tersebut, digelar di Detasemen Kavaleri Berkuda (Dankavkud), TNI-AD, Parompong, Lembang, Bandung, Jawa Barat, 9-12 Maret.
Terdapat tiga disiplin yang dipertandingkan, yaitu lompat rintangan (show jumping), tunggang serasi (dressage) dan ketahanan berkuda (endurance) baik individu maupun beregu. Sedangkan klub-klub yang hadir tersebut, berasal dari Madura, Surabaya, Bandung dan sisanya se-Jabodetabek.
Manajer Pemusatan Latihan Nasional (Pelatnas) SEA Games 2013, Prasetyono Sumiskum, mengatakan jika kualifikasi tersebut masih akan berlangsung sebanyak tujuh hingga delapan tahap.
Dengan begitu, benar-benar dapat memperoleh kualitas atlet yang nantinya layak diturunkan dalam SEA Games 2013. Sebab, Prasetyono berharap memperoleh kualitas atlet mendekati prosentase sebesar 68 persen.
"Kalau hanya satu kali kualifikasi, kami khawatir terdapat atlet yang belum mampu mengeluarkan kemampuannya secara menyeluruh. Sehingga, kemampuan mereka tidak muncul dan luput dari pemantau pihak Equestrian Federation of Indonesia (EFI)," ujar Prasetyono yang juga menjabat Ketua Bidang Trilomba EFI tersebut. "Dalam empat hari penyelenggaraan, entry peserta saja mencapai 450. Itu menunjukkan minat yang tinggi dari peserta terhadap EFI," sambungnya.
Ditambahkannya lagi, kualifikasi berikutnya akan dibarengi penyelenggaraan JPEC Show dan APM Classic (April), FEI World Jumping Challenge (Juni), Cinta Indonesia Open (Agustus), Menpora Cup (Agustus), FEI World Dressage Challenge (Oktober) dan Gading Open (November).
"Untuk disiplin dressage dan show jumping akan digelar secara bergantian antara di JPEC Bogor dan APM Boarding School di Tiga Raksa, Tangerang. Sedangkan endurance, hanya memungkinkan digelar di Prompong," terangnya.
Dilanjutkannya, disiplin endurance sudah menyelesaikan babak kualifikasi, Sabtu (9/3). Dari empat atlet yang akan dipilih, baru meloloskan dua, yakni Otto Satyawan dan Yusuf. Sedangkan show jumping dan dressage, penentuan atlet masih dilakukan hingga Selasa (12/3). Nantinya, dua disiplin tersebut akan menjaring masing-masing empat atlet.
"Hasil poin hari ini, akan digabungkan besok, Selasa (12/3). Dari situ, baru dapat diketahui siapa-siapa yang nantinya berhak lolos," timpalnya. "Di tahap akhir kualifikasi, Selasa (12/3), para atlet tidak akan menggunakan kuda pribadi, namun langsung menggunakan kuda yang sudah disediakan pihak penyelenggara (borrowed horse) dengan cara diundi. Tujuannya, membiasakan atlet dengan suasana pertandingan di Myanmar," katanya.
Dalam melaksanakan program kualifikasi tersebut, EFI terus berkonsultasi dengan Satlak Prima. Sebab, EFI akan memberangkatkan perwakilan atlet dan official cabor equestrian ke Myanmar untuk mengikuti test event pada tanggal 14-18 Maret 2013. Kegiatan tersebut, merupakan bagian dari persiapan Myanmar yang akan menjadi tuan rumah SEA Games 2013 Desember mendatang.
Menurut Prasetyono Sumiskum, tiap negara peserta mewakilkan masing-masing dua atlet untuk tiap disiplin yang dipertandingkan, lompat rintangan (show jumping), tunggang serasi (dressage) dan ketahanan berkuda (endurance) baik individu maupun beregu.
Para atlet dan ofisial tersebut adalah Andry Sutoyo dan Anto Budiarto dengan pelatih Adi Katompo untuk disiplin show jumping. Berikutnya adalah Alvaro Menayang dan Adhita Indra dengan pelatih Larasati Gading untuk disiplin dressage. Kemudian, Otto Satyawan dan Yusuf untuk disiplin endurance. Tim tersebut, akan dipimpin langsung Prasetyono Sumiskum sebagai manager tim.
Diungkapkannya, perwakilan atlet tersebut dipilih berdasarkan sesuai kebutuhan tim nasional yang sebelumnya telah mengikuti test event PraSEA Games. Test event tersebut, akan menjadi sarana tim nasional equestrian mendalami kondisi yang akan dihadapi di Myanmar. Sebab, dalam SEA Games di Myanmar, para atlet tidak membawa kuda sendiri namun borrowed horse. Sehingga, kesempatan tiap atlet dalam mewakili masing-masing negara sama besar.
Sekembalinya dari Myanmar, Tim Nasional akan melakukan penyesuaian kebutuhan Pelatnas agar terpilih atlet-atlet terbaik yang akan mewakili Indonesia. "Karena itulah, kualifikasi wajib kami gelar tujuh atau depan tahap. Meski membutuhkan dana yang sangat besar, namun EFI terus mencoba menjalankan komitmen untuk membina dan memperoleh prestasi di cabor equestrian," tuntasnya. (esa/kny)
Seleksi yang diikuti 20 klub equestrian tersebut, digelar di Detasemen Kavaleri Berkuda (Dankavkud), TNI-AD, Parompong, Lembang, Bandung, Jawa Barat, 9-12 Maret.
Terdapat tiga disiplin yang dipertandingkan, yaitu lompat rintangan (show jumping), tunggang serasi (dressage) dan ketahanan berkuda (endurance) baik individu maupun beregu. Sedangkan klub-klub yang hadir tersebut, berasal dari Madura, Surabaya, Bandung dan sisanya se-Jabodetabek.
Manajer Pemusatan Latihan Nasional (Pelatnas) SEA Games 2013, Prasetyono Sumiskum, mengatakan jika kualifikasi tersebut masih akan berlangsung sebanyak tujuh hingga delapan tahap.
Dengan begitu, benar-benar dapat memperoleh kualitas atlet yang nantinya layak diturunkan dalam SEA Games 2013. Sebab, Prasetyono berharap memperoleh kualitas atlet mendekati prosentase sebesar 68 persen.
"Kalau hanya satu kali kualifikasi, kami khawatir terdapat atlet yang belum mampu mengeluarkan kemampuannya secara menyeluruh. Sehingga, kemampuan mereka tidak muncul dan luput dari pemantau pihak Equestrian Federation of Indonesia (EFI)," ujar Prasetyono yang juga menjabat Ketua Bidang Trilomba EFI tersebut. "Dalam empat hari penyelenggaraan, entry peserta saja mencapai 450. Itu menunjukkan minat yang tinggi dari peserta terhadap EFI," sambungnya.
Ditambahkannya lagi, kualifikasi berikutnya akan dibarengi penyelenggaraan JPEC Show dan APM Classic (April), FEI World Jumping Challenge (Juni), Cinta Indonesia Open (Agustus), Menpora Cup (Agustus), FEI World Dressage Challenge (Oktober) dan Gading Open (November).
"Untuk disiplin dressage dan show jumping akan digelar secara bergantian antara di JPEC Bogor dan APM Boarding School di Tiga Raksa, Tangerang. Sedangkan endurance, hanya memungkinkan digelar di Prompong," terangnya.
Dilanjutkannya, disiplin endurance sudah menyelesaikan babak kualifikasi, Sabtu (9/3). Dari empat atlet yang akan dipilih, baru meloloskan dua, yakni Otto Satyawan dan Yusuf. Sedangkan show jumping dan dressage, penentuan atlet masih dilakukan hingga Selasa (12/3). Nantinya, dua disiplin tersebut akan menjaring masing-masing empat atlet.
"Hasil poin hari ini, akan digabungkan besok, Selasa (12/3). Dari situ, baru dapat diketahui siapa-siapa yang nantinya berhak lolos," timpalnya. "Di tahap akhir kualifikasi, Selasa (12/3), para atlet tidak akan menggunakan kuda pribadi, namun langsung menggunakan kuda yang sudah disediakan pihak penyelenggara (borrowed horse) dengan cara diundi. Tujuannya, membiasakan atlet dengan suasana pertandingan di Myanmar," katanya.
Dalam melaksanakan program kualifikasi tersebut, EFI terus berkonsultasi dengan Satlak Prima. Sebab, EFI akan memberangkatkan perwakilan atlet dan official cabor equestrian ke Myanmar untuk mengikuti test event pada tanggal 14-18 Maret 2013. Kegiatan tersebut, merupakan bagian dari persiapan Myanmar yang akan menjadi tuan rumah SEA Games 2013 Desember mendatang.
Menurut Prasetyono Sumiskum, tiap negara peserta mewakilkan masing-masing dua atlet untuk tiap disiplin yang dipertandingkan, lompat rintangan (show jumping), tunggang serasi (dressage) dan ketahanan berkuda (endurance) baik individu maupun beregu.
Para atlet dan ofisial tersebut adalah Andry Sutoyo dan Anto Budiarto dengan pelatih Adi Katompo untuk disiplin show jumping. Berikutnya adalah Alvaro Menayang dan Adhita Indra dengan pelatih Larasati Gading untuk disiplin dressage. Kemudian, Otto Satyawan dan Yusuf untuk disiplin endurance. Tim tersebut, akan dipimpin langsung Prasetyono Sumiskum sebagai manager tim.
Diungkapkannya, perwakilan atlet tersebut dipilih berdasarkan sesuai kebutuhan tim nasional yang sebelumnya telah mengikuti test event PraSEA Games. Test event tersebut, akan menjadi sarana tim nasional equestrian mendalami kondisi yang akan dihadapi di Myanmar. Sebab, dalam SEA Games di Myanmar, para atlet tidak membawa kuda sendiri namun borrowed horse. Sehingga, kesempatan tiap atlet dalam mewakili masing-masing negara sama besar.
Sekembalinya dari Myanmar, Tim Nasional akan melakukan penyesuaian kebutuhan Pelatnas agar terpilih atlet-atlet terbaik yang akan mewakili Indonesia. "Karena itulah, kualifikasi wajib kami gelar tujuh atau depan tahap. Meski membutuhkan dana yang sangat besar, namun EFI terus mencoba menjalankan komitmen untuk membina dan memperoleh prestasi di cabor equestrian," tuntasnya. (esa/kny)
Advertisement
Berita Terkait
-
Bola Indonesia 7 Maret 2013 23:05
-
Olahraga Lain-Lain 5 Maret 2013 19:45
-
Olahraga Lain-Lain 24 Februari 2013 21:44
-
Olahraga Lain-Lain 19 Februari 2013 03:27
-
Olahraga Lain-Lain 18 Februari 2013 01:31
LATEST UPDATE
-
Tim Nasional 24 Maret 2025 02:07
-
Tim Nasional 24 Maret 2025 01:44
-
Tim Nasional 24 Maret 2025 01:35
-
Piala Eropa 24 Maret 2025 01:15
-
Tim Nasional 24 Maret 2025 00:49
-
Tim Nasional 24 Maret 2025 00:39
BERITA LAINNYA
-
olahraga lain lain 21 Maret 2025 03:55
-
olahraga lain lain 18 Maret 2025 08:36
-
olahraga lain lain 17 Maret 2025 03:45
-
olahraga lain lain 15 Maret 2025 18:32
-
olahraga lain lain 13 Maret 2025 04:00
-
olahraga lain lain 6 Maret 2025 09:58
HIGHLIGHT
- 5 Pemain Gratisan yang Bisa Direkrut Manchester Un...
- Di Mana Mereka Sekarang? 4 Pemain 17 Tahun yang Pe...
- 7 Eks Pemain Real Madrid yang Bersinar di Tempat L...
- 10 Opsi Striker untuk Man United: Solusi Ruben Amo...
- 5 Pemain yang Pernah Membela PSG dan Liverpool
- 7 Mantan Rekan Setim Cristiano Ronaldo yang Pernah...
- Di Mana Mereka Sekarang? 5 Pemain yang Diminta Pau...