
Bola.net - Usai berlaga di ajang Olimpiade, London, 2012, kontingen angkat besi Indonesia akhirnya tiba di Bandara Internasional Soekarno- Hatta, Jakarta, Jumat (4/8) malam.
Lifter Eko Yuli Irawan, peraih satu medali perunggu, muncul di barisan terdepan, kemudian disusul Triyatno yang menyumbangkan satu medali perak.
"Kami siap jika harus terus menjadi andalan Indonesia. Ke depannya, kami akan berlatih lebih keras jika ingin lebih sukses," terang Eko kepada Bola.net.
Namun, hal tersebut diakui Eko tidak begitu saja dapat dilakukan. Pasalnya, membutuhkan persiapan jangka panjang. "Itupun, harus yang benar-benar intensif. Jika menilik pada persiapan negara lainnya, mereka melakukannya bertahun-tahun," tuturnya.
Hal senada diungkapkan pelatih tim nasional Lukman. Menurutnya, kinerja pemangku kebijakan juga harus ditingkatkan. Apalagi, dalam pandangannya, para pemegang kekuasaan di olahraga Indonesia tidak serius dalam membina atlet. Dampaknya, kesejahteraan atlet tidak diperhatikan dan berujung terlantar.
"Karena itu, semua sektor harus dibenahi. Buat grand design untuk Olimpiade, Asian Games serta SEA Games," tutur Lukman.
Mantan lifter Indonesia tersebut melanjutkan, kerap dibuat kesal dengan pola pembinaan yang dilakukan Indonesia. Lukman semakin bingung lantaran hingga kini gaji selama tiga bulan, Mei-Juli, serta akomodasi sejak Januari belum dibayarkan. Dikatakannya, gaji per bulan mencapai Rp 5 juta. Sementara, uang akomodasi sebesar Rp 185 ribu per hari.
"Kami akan tetap menuntutnya karena itu memang hak kami. Selain itu, kami juga inginkan agar pembinaan ditingkatkan lagi. Selama ini di Indonesia hanya ada Kejurnas dan Kejurnas Junior dalam setahun," tambah Lukman.
Di bagian lainnya, kedua atlet tersebut dipastikan kebanjiran bonus. Sebab, terdapat sumber bonus yang sudah dicairkan. Yakni, dari pemerintah sebesar Rp 400 juta untuk peraih perak, Rp 200 juta untuk perunggu dan bonus dari PT KAI selaku bapak angkat PB PABBSI serta dari PB PABBSI sendiri.
Bagi Eko, medali tersebut juga menjadi hadiah bagi anak pertamanya yang diprediksi akan lahir pada pertengahan Agustus nanti.
"Saat ini saya ingin istirahat dulu bersama keluarga. Setelah itu, kembali berlatih. Apalagi, saya juga masih merasakan nyeri akibat cedera kaki kanan saat SEA Games 2011 lalu," tegasnya. (esa/dzi)
Lifter Eko Yuli Irawan, peraih satu medali perunggu, muncul di barisan terdepan, kemudian disusul Triyatno yang menyumbangkan satu medali perak.
"Kami siap jika harus terus menjadi andalan Indonesia. Ke depannya, kami akan berlatih lebih keras jika ingin lebih sukses," terang Eko kepada Bola.net.
Namun, hal tersebut diakui Eko tidak begitu saja dapat dilakukan. Pasalnya, membutuhkan persiapan jangka panjang. "Itupun, harus yang benar-benar intensif. Jika menilik pada persiapan negara lainnya, mereka melakukannya bertahun-tahun," tuturnya.
Hal senada diungkapkan pelatih tim nasional Lukman. Menurutnya, kinerja pemangku kebijakan juga harus ditingkatkan. Apalagi, dalam pandangannya, para pemegang kekuasaan di olahraga Indonesia tidak serius dalam membina atlet. Dampaknya, kesejahteraan atlet tidak diperhatikan dan berujung terlantar.
"Karena itu, semua sektor harus dibenahi. Buat grand design untuk Olimpiade, Asian Games serta SEA Games," tutur Lukman.
Mantan lifter Indonesia tersebut melanjutkan, kerap dibuat kesal dengan pola pembinaan yang dilakukan Indonesia. Lukman semakin bingung lantaran hingga kini gaji selama tiga bulan, Mei-Juli, serta akomodasi sejak Januari belum dibayarkan. Dikatakannya, gaji per bulan mencapai Rp 5 juta. Sementara, uang akomodasi sebesar Rp 185 ribu per hari.
"Kami akan tetap menuntutnya karena itu memang hak kami. Selain itu, kami juga inginkan agar pembinaan ditingkatkan lagi. Selama ini di Indonesia hanya ada Kejurnas dan Kejurnas Junior dalam setahun," tambah Lukman.
Di bagian lainnya, kedua atlet tersebut dipastikan kebanjiran bonus. Sebab, terdapat sumber bonus yang sudah dicairkan. Yakni, dari pemerintah sebesar Rp 400 juta untuk peraih perak, Rp 200 juta untuk perunggu dan bonus dari PT KAI selaku bapak angkat PB PABBSI serta dari PB PABBSI sendiri.
Bagi Eko, medali tersebut juga menjadi hadiah bagi anak pertamanya yang diprediksi akan lahir pada pertengahan Agustus nanti.
"Saat ini saya ingin istirahat dulu bersama keluarga. Setelah itu, kembali berlatih. Apalagi, saya juga masih merasakan nyeri akibat cedera kaki kanan saat SEA Games 2011 lalu," tegasnya. (esa/dzi)
Advertisement
Berita Terkait
-
Bolatainment 2 Agustus 2012 08:53
Raih Medali Olimpiade, Dua Lifter Indonesia 'Dicari' Ibu Hamil
-
Olahraga Lain-Lain 1 Agustus 2012 11:45
-
Olahraga Lain-Lain 1 Agustus 2012 10:50
-
Olahraga Lain-Lain 1 Agustus 2012 10:50
-
Olahraga Lain-Lain 31 Juli 2012 11:08
LATEST UPDATE
-
Tim Nasional 22 Maret 2025 06:43
-
Tim Nasional 22 Maret 2025 06:40
-
Tim Nasional 22 Maret 2025 06:27
-
Tim Nasional 22 Maret 2025 05:57
-
Tim Nasional 22 Maret 2025 05:50
-
Tim Nasional 22 Maret 2025 05:23
BERITA LAINNYA
-
olahraga lain lain 21 Maret 2025 03:55
-
olahraga lain lain 18 Maret 2025 08:36
-
olahraga lain lain 17 Maret 2025 03:45
-
olahraga lain lain 15 Maret 2025 18:32
-
olahraga lain lain 13 Maret 2025 04:00
-
olahraga lain lain 6 Maret 2025 09:58
HIGHLIGHT
- 5 Pemain Gratisan yang Bisa Direkrut Manchester Un...
- Di Mana Mereka Sekarang? 4 Pemain 17 Tahun yang Pe...
- 7 Eks Pemain Real Madrid yang Bersinar di Tempat L...
- 10 Opsi Striker untuk Man United: Solusi Ruben Amo...
- 5 Pemain yang Pernah Membela PSG dan Liverpool
- 7 Mantan Rekan Setim Cristiano Ronaldo yang Pernah...
- Di Mana Mereka Sekarang? 5 Pemain yang Diminta Pau...