
Bola.net - Sebanyak 21 atlet Indonesia yang menjadi kontingen Olimpiade di London, akhirnya resmi dikukuhkan di Museum Nasional, Jl Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Jumat (13/7).
Sayangnya, dari jumlah 21 atlet tersebut, hanya 14 yang hadir. Mereka di antaranya 9 dari atlet bulutangkis, dua dari atletik, satu dari menembak, satu dari panahan, dan satu dari renang. Sedangkan enam atlet angkat besi, tengah berlatih di Korea Selatan. Lalu, atlet anggar, Diah Permatasari juga berhalangan hadir.
Upacara pengukuhan tersebut, dipimpin dua inspektur upacara, Menteri Pemuda Dan Olahraga (Menpora) Andi Alifian Mallarangeng dan Ketua Komite Olimpiade Indonesia (KOI) Rita Subowo. Selain itu, hadir pula sejumlah Ketua Pengurus Besar (PB) cabang olahraga, di antaranya Wakil Kapolri Nanan Sukarna yang kini menjabat Ketua Umum PB Perbakin, Adang Dorodjatun selaku Ketua Umum PB PABBSI, dan Titik Soeharto selaku Ketua Umum PB Perpani.
Usai pengukuhan, dilanjutkan dengan penciuman bendera Merah Putih yang dimulai oleh Ketua Satlak Prima Aslizar Tanjung dan diikuti oleh 14 atlet secara bergantian. Sementara Menpora, Ketua KOI, dan Chef de Mission (CDM) Erick Tohir, memberi ucapan selamat dengan menyalami setiap atlet yang usai mencium bendera.
Seluruh atlet yang akan berangkat pada 22 Juli tersebut, menyatakan siap bertanding untuk mencapai hasil terbaik di Olimpiade. Misalnya saja pebulutangkis putra, Taufik Hidayat menyatakan, siap untuk kalah dan menang. “Kalau ditanya seputar persiapan, rasanya sudah maksimal. Tapi, sebagai atlet saya siap menang dan siap juga untuk kalah. Yang penting, saya akan berjuang semaksimal mungkin,” kata Taufik kepada Bola.net.
Menurut Taufik, sebenarnya dirinya malu menjadi atlet paling tua dalam tim (32 tahun). Tapi, sekaligus juga bangga karena dalam usia yang sudah sangat senior ia masih bisa tampil di Olimpiade. “Malu sekaligus bangga jadi pemain paling senior. Tapi, mungkin saja saya masih bisa main di Olimpiade 2016 atau empat tahun mendatang,” kata Taufik.
Tunggal putra lainnya, Simon Santoso juga menyatakan kesiapannya bertanding di Olimpiade nanti. Menurut dia, persiapan sudah berjalan maksimal dengan program yang dibuat pelatih, dan tidak ada masalah menjelang keberangkatan nanti. “Sebagai atlet, saya siap menghadapi lawan-lawan yang bakal dihadapi. Saya akan berusaha memberikan yang terbaik untuk bangsa, yaitu dengan bermain sebaik mungkin,” tandasnya. (esa/row)
Sayangnya, dari jumlah 21 atlet tersebut, hanya 14 yang hadir. Mereka di antaranya 9 dari atlet bulutangkis, dua dari atletik, satu dari menembak, satu dari panahan, dan satu dari renang. Sedangkan enam atlet angkat besi, tengah berlatih di Korea Selatan. Lalu, atlet anggar, Diah Permatasari juga berhalangan hadir.
Upacara pengukuhan tersebut, dipimpin dua inspektur upacara, Menteri Pemuda Dan Olahraga (Menpora) Andi Alifian Mallarangeng dan Ketua Komite Olimpiade Indonesia (KOI) Rita Subowo. Selain itu, hadir pula sejumlah Ketua Pengurus Besar (PB) cabang olahraga, di antaranya Wakil Kapolri Nanan Sukarna yang kini menjabat Ketua Umum PB Perbakin, Adang Dorodjatun selaku Ketua Umum PB PABBSI, dan Titik Soeharto selaku Ketua Umum PB Perpani.
Usai pengukuhan, dilanjutkan dengan penciuman bendera Merah Putih yang dimulai oleh Ketua Satlak Prima Aslizar Tanjung dan diikuti oleh 14 atlet secara bergantian. Sementara Menpora, Ketua KOI, dan Chef de Mission (CDM) Erick Tohir, memberi ucapan selamat dengan menyalami setiap atlet yang usai mencium bendera.
Seluruh atlet yang akan berangkat pada 22 Juli tersebut, menyatakan siap bertanding untuk mencapai hasil terbaik di Olimpiade. Misalnya saja pebulutangkis putra, Taufik Hidayat menyatakan, siap untuk kalah dan menang. “Kalau ditanya seputar persiapan, rasanya sudah maksimal. Tapi, sebagai atlet saya siap menang dan siap juga untuk kalah. Yang penting, saya akan berjuang semaksimal mungkin,” kata Taufik kepada Bola.net.
Menurut Taufik, sebenarnya dirinya malu menjadi atlet paling tua dalam tim (32 tahun). Tapi, sekaligus juga bangga karena dalam usia yang sudah sangat senior ia masih bisa tampil di Olimpiade. “Malu sekaligus bangga jadi pemain paling senior. Tapi, mungkin saja saya masih bisa main di Olimpiade 2016 atau empat tahun mendatang,” kata Taufik.
Tunggal putra lainnya, Simon Santoso juga menyatakan kesiapannya bertanding di Olimpiade nanti. Menurut dia, persiapan sudah berjalan maksimal dengan program yang dibuat pelatih, dan tidak ada masalah menjelang keberangkatan nanti. “Sebagai atlet, saya siap menghadapi lawan-lawan yang bakal dihadapi. Saya akan berusaha memberikan yang terbaik untuk bangsa, yaitu dengan bermain sebaik mungkin,” tandasnya. (esa/row)
Advertisement
Berita Terkait
-
Basket 13 Juli 2012 18:45
-
Liga Spanyol 13 Juli 2012 16:31
-
Liga Spanyol 13 Juli 2012 12:31
-
Bola Dunia Lainnya 12 Juli 2012 14:46
-
Basket 11 Juli 2012 17:15
LATEST UPDATE
-
Bola Indonesia 22 Maret 2025 07:53
-
Tim Nasional 22 Maret 2025 07:44
-
Tim Nasional 22 Maret 2025 07:42
-
Tim Nasional 22 Maret 2025 07:29
-
Piala Eropa 22 Maret 2025 07:15
-
Tim Nasional 22 Maret 2025 06:43
BERITA LAINNYA
-
olahraga lain lain 21 Maret 2025 03:55
-
olahraga lain lain 18 Maret 2025 08:36
-
olahraga lain lain 17 Maret 2025 03:45
-
olahraga lain lain 15 Maret 2025 18:32
-
olahraga lain lain 13 Maret 2025 04:00
-
olahraga lain lain 6 Maret 2025 09:58
HIGHLIGHT
- 5 Pemain Gratisan yang Bisa Direkrut Manchester Un...
- Di Mana Mereka Sekarang? 4 Pemain 17 Tahun yang Pe...
- 7 Eks Pemain Real Madrid yang Bersinar di Tempat L...
- 10 Opsi Striker untuk Man United: Solusi Ruben Amo...
- 5 Pemain yang Pernah Membela PSG dan Liverpool
- 7 Mantan Rekan Setim Cristiano Ronaldo yang Pernah...
- Di Mana Mereka Sekarang? 5 Pemain yang Diminta Pau...