KONI Jatim Anak Emaskan Sepakbola

KONI Jatim Anak Emaskan Sepakbola
Erlangga Satriagung (c) Fafa Wahab
- Kegagalan tim sepakbola ke babak utama Pekan Olahraga Nasional (PON) XIX Jawa Barat (Jabar) 2016, nampaknya tak dipandang KONI Jawa Timur (Jatim) sebagai bencana. KONI Jatim seolah menjamin jika posisi sepakbola atau tetap aman di Pemusatan Latihan Daerah (Puslatda).


Tim sepakbola Jatim gagal menembus PON karena kandas di babak kualifikasi. Dengan persiapan yang lebih dari tiga tahun, anak asuh Hanafing nyatanya gagal ke PON. Ini adalah cacat terburuk tim sepakbola Jatim di kancah multi event empat tahunan itu.


Meski nama besar Jatim tercoreng oleh kebobrokan tim sepakbolanya, nyatanya KONI Jatim memiliki cara pandang yang berbeda. "Sepakbola itu dimana-mana selalu jadi cabor yang khusus. Karena itu cabornya masyarakat," kata Erlangga Satriagung, Ketua Umum KONI Jatim.


KONI Jatim juga tak malu mengakui bahwa mereka harus mengistimewakan sepakbola. Erlangga lalu menjabarkan sejumlah alasan mengapa sepakbola harus tetap masuk di Puslatda.


"Memang dia punya keistimewaan. Tidak bisa mengikuti aturan, misalnya aturan KONI. Karena itu milik masyarakat. Kalau itu kemudian kita tidak masukkan, atau kita tidak ikut sertakan, KONI akan dipertanyakan oleh masyarakat," jelasnya.


Selain sepakbola, Jatim juga tak berprestasi emas di cabang anggar dan bulutangkis. "Kita akan lihat kembali. Kalau yang jadi binsus kan yang tidak mendapat medali. Kalau yang dapat medali tetap masuk Puslatda. Nanti kan kita akan evaluasi per cabor," tutupnya. (faw/dzi)