Khawatirkan Doping, Menpora Imbau Atlet Paralayang di Asian Games 2018

Khawatirkan Doping, Menpora Imbau Atlet Paralayang di Asian Games 2018
Menpora Imam Nahrawi. (c) Fitri Apriani

Bola.net - - Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Imam Nahrawi, meninjau pelatnas cabor paralayang di Gunung Mas, Puncak, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Kamis (26/7/2018). Pria asal Bangkalan, Jawa Timur ini meminta kepada atlet untuk menghindari obat yang mengandung doping.

Dalam kunjungannya, Imam sempat mendengarkan keluhan dari pelatih paralayang, Gendon Subandono. Menteri berusia 45 tahun ini mengimbau kepada atlet dan pelatih untuk lebih berhati-hati mengonsumsi obat dan makanan.

"Peringatan kepada semua pelatih dan atlet bagaimana obat yang diminum itu harus bener-benar steril dari doping. Itu menjadi catatan, dan yang paling penting saya tugaskan tadi ketua lembaga anti doping untuk memantau, tidak cukup hanya menerima laporan tapi harus datang menyaksikan langsung seperti yang kami lakukan," ujar Imam.

Menpora Imam Nahrawi meninjau Pelatnas Paralayang di Gunung Mas, Puncak, Bogor, Jawa Barat, Kamis (26/7).Menpora Imam Nahrawi meninjau Pelatnas Paralayang di Gunung Mas, Puncak, Bogor, Jawa Barat, Kamis (26/7).

"Tadi juga ada keluhan hasil MRI (Magnetic resonance imaging) selama ini belum dibaca oleh dokter. Tentu saya minta harus maksimal, besok pagi atau malam ini harus segera ada laporan dan ada tindak lanjut karena cedera itu tidak bisa dibiarkan, hasil MRI juga menjadi rujukan untuk kami."

"Kemudian ada keluhan masalah konsumsi obat dan suplemen, apa ada unsur-unsur doping di dalamnya. Pengetahuan ini penting untuk diketahui seluruh cabang olahraga, karena itu lembaga doping harus mengawal seluruh atlet, apa yang mereka mau minum," kata pria yang akrab dipanggil Cak Imam ini.

Paralayang menjadi salah satu cabor yang diandalkan mendulang emas di Asian Games yang akan digelar pada 18 Agustus-2 September mendatang. Itu dilihat dari prestasi yang diraih belakangan, yaitu paralayang Indonesia menempati rangking pertama dunia versi World Air Sport Federatikn (FAI) dalam kategori ketepatan mendarat per 1 Juli lalu.