Gagal Pertahankan Gelar Juara ASG, Kemenpora Tetap Bangga

Gagal Pertahankan Gelar Juara ASG, Kemenpora Tetap Bangga
Asean Schools Games (c) Fitri Apriani
- Kontingen Indonesia gagal mempertahankan gelar juara umum pada ajang Asean Schools Games (ASG) 2016 di Chiang Mai, Thailand. Pada ASG tahun ini, tim merah putih hanya mampu finish pada peringkat ke-2 klasemen akhir.


Meski demikian, Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) mengaku tetap bangga. Hal itu diutarakan oleh Asdep Bidang Pembibitan dan IPTEK Olahraga Kemenpora, Washington Galingging.


"Dengan persiapan yang kurang maksimal, mereka tetap memberikan yang terbaik. Tentu kami sangat bangga dengan hasil tersebut," ujar Washington  di Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Jumat (29/7).


Pada ASG kedelapan ini, Indonesia hanya mampu meraih 30 emas, 34 perak dan 35 perunggu. Kalah dari Thailand yang mendapatkan 56 emas, 36 perak dan 33 perunggu.


Hasil kurang maksimal tersebut tak terlepas dari persiapan yang kurang maksimal. Sebab, tidak ada Pelatihan Nasional (Pelatnas) jangka panjang bagi atlet yang akan tampil pada ASG 2016.


Pelatih tim bulu tangkis, Luluk Hadiyanto mengatakan, sebaiknya setiap PB memiliki pelatnas jangka panjang yang berjenjang untuk atlet pelajar. Sehingga ketika ada event internasional setiap cabor sudah siap untuk menurunkan atlet pelajarnya.


"Jika memang setiap PB memiliki pelatnas pelajar atau junior yang sifatnya jangka panjang, maka rantai regenerasi untuk pembibitan atlet akan berjalan dengan baik," tutur Luluk.


Hal serupa juga diutarakan oleh pelatih tim bola voli putri, Eko Waluyo. Menurutnya, pelatnas pelajar jangka panjang wajib disiapkan karena membentuk tim tidak bisa secara instan.


"Melatih anak-anak pelajar jauh lebih sulit dibanding melatih pemain yang sudah matang, karena kami butuh waktu yang cukup panjang untuk membentuk tim yang baik," pungkas Eko. [initial] (fit/asa)

Berita Terkait