
Bola.net - Equestrian Federation Indonesia (EFI) bergerak aktif dalam upaya mempersiapkan atlet berkuda menghadapi berbagai kejuaraan baik nasional dan internasional. Di antaranya, tengah merancang kejuaraan equestrian bertajuk Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Cup pada bulan Agustus 2013 mendatang.
"Agenda tersebut masih dimantapkan. Yang pasti, kami perlu menggelar pertandingan secara berkesinambungan guna menambah jam terbang para atlet. Selain itu, Menpora Cup sudah menjadi agenda tahunan EFI. Siapapun Menpora-nya, Menpora Cup harus bergulir," terang Ketua Bidang Trilomba EFI, Prasetyono Sumiskum usai bertemu Menpora Roy Suryo, di kantor Menpora, Senayan, Jakarta, Selasa (5/3) siang.
Dikatakannya, EFI memerlukan dukungan dari berbagai pihak supaya mempu melakukan hal yang terbaik, dan terus mengukir prestasi berkuda di Indonesia. Dengan begitu, sekaligus dapat mengharumkan nama Indonesia di pentas dunia.
"Nomor-nomor yang nanti dipertandingkan dalam Menpora Cup, tidak hanya senior, melainkan junior. Sebab, atlet junior juga menjadi target pembinaan EFI," sambung pria yang juga menjabat sebagai Manajer Pemusatan Pelatihan Nasional (Pelatnas) Equestrian proyeksi SEA Games 2013 tersebut.
Dalam kesempatan tersebut, Prasetyono tidak hanya bertemu Roy Suryo, melainkan Staf Khusus Menpora Ivana Lie yang ikut mendampingi. Kepada Menpora, Prasetyono melaporkan jika EFI sudah masuk sebagai anggota KONI melalui Munaslub di Bandung beberapa waktu lalu. Ditambahkannya, hal tersebut merupakan penghargaan besar yang bisa membawa nama baik olahraga berkuda Indonesia.
Selain itu, Prasetyono juga menjelaskan beberapa program yang akan dilakukan EFI dalam waktu dekat, antara lain pada bulan Maret akan mengikuti tes event SEA Games di Myanmar dan kualifikasi tahap pertama yang diselenggarakan di Parompong, Lembang, Bandung, Jawa Barat, 9-12 Maret. Beberapa atlet berkuda Indonesia juga ikut diterima Menpora.
"Kehadiran kami, sekaligus melaporkan prestasi di ajang internasional di Bangkok, Thailand pada 23-23 Februari 2013. Kami mengirimkan tiga atlet ke kejuaraan junior (16-21 tahun), Adam Firdaus, Riko Ganda Febryanto dan Marcho Momuat. Adam Firdaus, sukses menjadi juara kedua," katanya.
Lebih jauh dikatakannya, tiga atlet muda tersebut, didampingi Adi Katompo sebagai pelatih. Mereka beradu kemampuan dengan atlet dari sembilan negara peserta. Di ajang yang menjadi kalender resmi FEI (Federasi Equestrian Internasional) tersebut, para peserta menggunakan kuda pinjaman (borrowed horse). Ketika undian, Adam kebagian menunggangi kuda bernama Panomtien. Diceritakannya, Adam dan Panomtien bersaing dengan atlet-atlet lain dari negara Thailand, Australia, Filipina, Malaysia, Jepang, Kamboja, Singapura, Taiwan dan Hong Kong.
Para peserta harus melewati serangkaian rintangan dengan tinggi antara 105-110cm. Catatan waktu Adam 70,84 detik. "Adam tercepat dibanding seluruh pesaingnya," tuturnya.
Namun, kuda Adam Panomtien, menjatuhkan satu rintangan yang berarti empat angka kesalahan. Sedangkan atlet tuan rumah Channikorn Siyano dengan kudanya, Lam-Luk, menyelesaikan rintangan dengan waktu 75,59 detik namun tanpa angka kesalahan. Channikorn pun keluar sebagai juara disusul Adam dan kemudian atlet Thailand lainnya Pimolmas Kitchaisawad di posisi ketiga yang mengoleksi empat angka kesalahan dengan waktu 74,82 detik. (esa/kny)
"Agenda tersebut masih dimantapkan. Yang pasti, kami perlu menggelar pertandingan secara berkesinambungan guna menambah jam terbang para atlet. Selain itu, Menpora Cup sudah menjadi agenda tahunan EFI. Siapapun Menpora-nya, Menpora Cup harus bergulir," terang Ketua Bidang Trilomba EFI, Prasetyono Sumiskum usai bertemu Menpora Roy Suryo, di kantor Menpora, Senayan, Jakarta, Selasa (5/3) siang.
Dikatakannya, EFI memerlukan dukungan dari berbagai pihak supaya mempu melakukan hal yang terbaik, dan terus mengukir prestasi berkuda di Indonesia. Dengan begitu, sekaligus dapat mengharumkan nama Indonesia di pentas dunia.
"Nomor-nomor yang nanti dipertandingkan dalam Menpora Cup, tidak hanya senior, melainkan junior. Sebab, atlet junior juga menjadi target pembinaan EFI," sambung pria yang juga menjabat sebagai Manajer Pemusatan Pelatihan Nasional (Pelatnas) Equestrian proyeksi SEA Games 2013 tersebut.
Dalam kesempatan tersebut, Prasetyono tidak hanya bertemu Roy Suryo, melainkan Staf Khusus Menpora Ivana Lie yang ikut mendampingi. Kepada Menpora, Prasetyono melaporkan jika EFI sudah masuk sebagai anggota KONI melalui Munaslub di Bandung beberapa waktu lalu. Ditambahkannya, hal tersebut merupakan penghargaan besar yang bisa membawa nama baik olahraga berkuda Indonesia.
Selain itu, Prasetyono juga menjelaskan beberapa program yang akan dilakukan EFI dalam waktu dekat, antara lain pada bulan Maret akan mengikuti tes event SEA Games di Myanmar dan kualifikasi tahap pertama yang diselenggarakan di Parompong, Lembang, Bandung, Jawa Barat, 9-12 Maret. Beberapa atlet berkuda Indonesia juga ikut diterima Menpora.
"Kehadiran kami, sekaligus melaporkan prestasi di ajang internasional di Bangkok, Thailand pada 23-23 Februari 2013. Kami mengirimkan tiga atlet ke kejuaraan junior (16-21 tahun), Adam Firdaus, Riko Ganda Febryanto dan Marcho Momuat. Adam Firdaus, sukses menjadi juara kedua," katanya.
Lebih jauh dikatakannya, tiga atlet muda tersebut, didampingi Adi Katompo sebagai pelatih. Mereka beradu kemampuan dengan atlet dari sembilan negara peserta. Di ajang yang menjadi kalender resmi FEI (Federasi Equestrian Internasional) tersebut, para peserta menggunakan kuda pinjaman (borrowed horse). Ketika undian, Adam kebagian menunggangi kuda bernama Panomtien. Diceritakannya, Adam dan Panomtien bersaing dengan atlet-atlet lain dari negara Thailand, Australia, Filipina, Malaysia, Jepang, Kamboja, Singapura, Taiwan dan Hong Kong.
Para peserta harus melewati serangkaian rintangan dengan tinggi antara 105-110cm. Catatan waktu Adam 70,84 detik. "Adam tercepat dibanding seluruh pesaingnya," tuturnya.
Namun, kuda Adam Panomtien, menjatuhkan satu rintangan yang berarti empat angka kesalahan. Sedangkan atlet tuan rumah Channikorn Siyano dengan kudanya, Lam-Luk, menyelesaikan rintangan dengan waktu 75,59 detik namun tanpa angka kesalahan. Channikorn pun keluar sebagai juara disusul Adam dan kemudian atlet Thailand lainnya Pimolmas Kitchaisawad di posisi ketiga yang mengoleksi empat angka kesalahan dengan waktu 74,82 detik. (esa/kny)
Advertisement
Berita Terkait
-
Olahraga Lain-Lain 3 Maret 2013 03:45
-
Olahraga Lain-Lain 3 Maret 2013 02:00
-
Olahraga Lain-Lain 3 Maret 2013 02:00
LATEST UPDATE
-
Liga Spanyol 26 Maret 2025 08:15
-
Liga Italia 26 Maret 2025 08:00
-
Liga Spanyol 26 Maret 2025 07:58
-
Liga Italia 26 Maret 2025 07:43
-
Tim Nasional 26 Maret 2025 06:55
-
Tim Nasional 26 Maret 2025 06:49
BERITA LAINNYA
-
olahraga lain lain 21 Maret 2025 03:55
-
olahraga lain lain 18 Maret 2025 08:36
-
olahraga lain lain 17 Maret 2025 03:45
-
olahraga lain lain 15 Maret 2025 18:32
-
olahraga lain lain 13 Maret 2025 04:00
-
olahraga lain lain 6 Maret 2025 09:58
HIGHLIGHT
- 5 Pemain Gratis yang Bisa Diboyong Arsenal di Musi...
- 3 Pemain yang Bisa Dikorbankan MU untuk Dapatkan J...
- AC Milan Incar Pelatih Italia, Ini 7 Kandidatnya
- 8 Manajer yang Belum Pernah Dikalahkan Mikel Artet...
- 7 Manajer yang Berhasil Bangkit dari Keterpurukan
- 5 Mantan Bomber Tajam MU yang Jadi Pelatih, Adakah...
- Paul Pogba Comeback: 5 Klub yang Bisa Jadi Pelabuh...