
Namun, ada sejumlah persyaratan yang wajib dilakukan atlet jika berniat bergabung. Misalnya, diterangkan Manajer Pelatnas Equestrian SEA Games 2013 Prasetiono Sumiskum, atlet harus mengisi formulir kesediaannya.
Hal tersebut wajib dilakukan sebagai bentuk antisipasi EFI agar tidak ada atlet yang memutuskan angkat koper di tengah Pelatnas yang digelar di APM Equestrian Center, Tigaraksa, Tangerang, Banten.
Sebab, hal tersebut sangat merugikan secara waktu, biaya, dan energi. Untuk itu, diakuinya, dalam melakukan pemilihan atlet tidak hanya dari segi teknik saja, tetapi juga kemampuan dan character building sesuai arahan Satlak Prima.
"Ada pula konsekuensi logis yang harus diterima atlet jika bersedia bergabung di Pelatnas. Yakni, mereka tidak mendapat uang saku. Sebab, terbatasnya dana yang diberikan Satlak," terang Prasetiono Sumiskum.
"Namun nilai positifnya, sang atlet mendapatkan pengalaman berharga karena menjadi bagian Pelatnas. Mereka juga mendapatkan kesempatan uji coba yang terarah," sambungnya.
Untuk membiasakan para atlet dengan situsi pertandingan di Myanmar, EFI juga akan memberlakukan sistem borrow horse (tidak menggunakan kuda pribadi melainkan dipinjamkan) selama pelaksanaan kualifikasi.
"Atlet boleh membawa lebih dari satu kuda, namun saat kejuaraan dipastikan tidak akan menggunakan kuda pribadi karena akan diundi.
Tujuannya, untuk mempertajam feeling atlet," imbuhnya.
"Pada saat pertanding di SEA Games, atlet dipastikan mengalami kesulitan dalam mengenal karakter kuda. Pasalnya, uji coba menggunakan kuda baru bisa dilakukan pada 30 menit sebelum pertandingan digelar," paparnya.
Ditambahkannya, EFI akan mengirimkan enam atlet untuk mengikuti test event di Myanmar, 14-16 Maret. Keenam atlet tersebut akan berlaga di tiga nomor, yaitu dressage, show jumping, dan endurance.
"Mereka adalah atlet yang menurut penilaian pelatih dan Komite Pemilihan Atlet (KPA) paling tepat untuk menilai kuda-kuda di SEA Games 2013 nanti, karena kuda dan tempat pelaksanaan test event tersebut nantinya digunakan sebagai venue berkuda. Mereka diharapkan bisa memberikan gambaran yang tepat untuk membuat program selanjutnya," terang Prasetiono Sumiskum yang juga Ketua Bidang Trilomba EFI.
Menurut Tyon- begitu sapaanya- setelah kembali dari Myanmar, EFI akan langsung membuat program sesuai dengan situasi di sana.
"Selain atlet, kami juga mengirim pelatih show jumping dan dressage ke Myanmar. Pada SEA Games 2011 lalu, atlet Myanmar berlatih di Indonesia selama tiga bulan. Hasilnya, mereka bisa meraih medali perunggu. Mereka merasa tingkat kemajuan atlet Myanmar selama berlatih di Indonesia sangat baik," jelasnya.
"Dengan adanya pelatih Indonesia yang dikirim ke Myanmar, tentunya membawa keuntungan. Sebab, para pelatih dapat memberikan laporan terkait karakter kuda yang nanti digunakan dalam SEA Games," tuntasnya. (esa/gia)
Advertisement
Berita Terkait
-
Olahraga Lain-Lain 16 Februari 2013 21:28
-
Tim Nasional 8 Februari 2013 21:18
-
Tim Nasional 8 Februari 2013 20:15
-
Tim Nasional 7 Februari 2013 21:07
-
Tim Nasional 7 Februari 2013 20:00
LATEST UPDATE
-
Piala Eropa 23 Maret 2025 05:02
-
Piala Dunia 23 Maret 2025 04:56
-
Liga Spanyol 23 Maret 2025 04:32
-
Piala Eropa 23 Maret 2025 04:15
-
Piala Dunia 23 Maret 2025 03:45
-
Liga Spanyol 23 Maret 2025 03:32
BERITA LAINNYA
-
olahraga lain lain 21 Maret 2025 03:55
-
olahraga lain lain 18 Maret 2025 08:36
-
olahraga lain lain 17 Maret 2025 03:45
-
olahraga lain lain 15 Maret 2025 18:32
-
olahraga lain lain 13 Maret 2025 04:00
-
olahraga lain lain 6 Maret 2025 09:58
HIGHLIGHT
- 5 Pemain Gratisan yang Bisa Direkrut Manchester Un...
- Di Mana Mereka Sekarang? 4 Pemain 17 Tahun yang Pe...
- 7 Eks Pemain Real Madrid yang Bersinar di Tempat L...
- 10 Opsi Striker untuk Man United: Solusi Ruben Amo...
- 5 Pemain yang Pernah Membela PSG dan Liverpool
- 7 Mantan Rekan Setim Cristiano Ronaldo yang Pernah...
- Di Mana Mereka Sekarang? 5 Pemain yang Diminta Pau...