5 Fakta Unik Windy Aisah, Peraih Emas Angkat Besi SEA Games 2019

5 Fakta Unik Windy Aisah, Peraih Emas Angkat Besi SEA Games 2019
Lifter putri Indonesia, Windy Aisah (c) Bola.com/M Iqbal Ichsan

Bola.net - Cabor angkat besi sukses menambah koleksi medali emas Indonesia di SEA Games 2019 pada Senin (2/12/2019). Lifter muda Indonesia, Windy Cantika Aisah, mendulang emas di kelas 49 kg A dengan total angkatan 190 kg, lewat angkatan 86kg snatch, dan 104 kg clean and jerk.

Bertanding di Ninoy Aquino Stadium, Manila, Windy sukses menyapu bersih tiga percobaan pada kategori snatch. Percobaan pertama ia mengangkat bebas 80 kg, kemudian 84 kg pada percobaan kedua dan terakhir 86 kg pada angkatan ketiga.

Sementara dalam kategori clean and jerk, ia mengangkat beban seberat 100 kg pada percobaan pertama dan kedua. Saat angkatan ketiga, Windy mengangkat beban seberat 104 kg.

Torehan emas ini menjadi yang pertama bagi Windy di SEA Games. Ia digadang-gadang menjadi superstar di masa depan. Penasaran dengan Windy Cantika Aisah? Berikut fakta-fakta unik tentang peraih medali SEA Games 2019.

1 dari 5 halaman

Penerus Sri Wahyuni

Setelah Asian Games 2018, PB PABBSI pusing menemukan sosok pengganti Sri Wahyuni, atlet peraih medali perak Olimpiade 2016 dan Asian Games 2018. Lifter andalan Indonesia itu keluar dari pelatnas karena hamil setelah menikah pada Desember 2018.

PB PABBSI sempat menunjuk Acchedya Jaggadhita sebagai pengganti. Namun, karier Acchedya harus terhenti sementara karena kasus doping. Windy pun menjadi harapan sebagai pengganti ideal Sri Wahyuni.

2 dari 5 halaman

Anak Peraih Perunggu Kejuaraan Dunia 1988

Buah jatuh tidak jauh dari pohonnya merupakan peribahasa yang tepat bagi Windy. Ia merupakan putri dari Siti Aisah, peraih medali perunggu Kejuaraan Dunia Angkat Besi 1988 Jakarta.

Windy mengaku jatuh cinta dengan olahraga ini karena faktor sang ibunda. Ia telah menekuni olahraga angkat besi sejak kelas lima SD.

3 dari 5 halaman

Turun di Kejuaraan Asia Usai Gabung Pelatnas

Tidak butuh waktu lama bagi Windy untuk merasakan event Internasional usai masuk pelatnas pada Februari 2019. Sebelumnya, ia masuk skuad Asian Games 2018, tapi tidak diturunkan.

Ia pun bertanding pada Kejuaraan Asia Angkat Besi 2019 di Ningbo, China. Pada kejuaraan tersebut ia berhasil membuat rekor dengan total angkatan 177 kg. Sementara pada Kejuaraan Dunia Junior di Fiji Oktober lalu, Ia berhasil mencetak rekor angkatan 179 kg dan meraih juara.

4 dari 5 halaman

Diproyeksi Ikut Olimpiade 2020

Windy juga masuk dalam proyeksi PB PABBSI untuk ikut berlaga di Olimpiade 2020 di Tokyo. Selain itu, Windy juga diproyeksi untuk bisa meraih emas Asian Games 2022. Windy berusia 17 tahun. Ia saat ini duduk di kelas tiga SMA di Pameungpeuk, Bandung.

5 dari 5 halaman

Emas untuk Ayah

Windy mengaku senang bisa meraih medali emas SEA Games 2019. Windy mempersembahkan medali tersebut untuk sang ayah yang sedang menjalani operasi di Indonesia.

"Terima kasih kepada Allah SWT karena semua berkat-Nya. Medali ini Windy persembahkan buat Bapak yang hari ini kebetulan menjalani operasi. Juga buat Mama, pelatih, dan seluruh masyarakat Indonesia," kata Windy.

Disadur dari: Bolacom/Penulis: Hanif Sri Yulianto/Editor: Yus Mei Sawitri/Dipublikasi: 2 Desember 2019