Paksa Kylian Mbappe Keluar, PSG Dikecam Asosiasi Pesepakbola Profesional Prancis

Paksa Kylian Mbappe Keluar, PSG Dikecam Asosiasi Pesepakbola Profesional Prancis
Penyerang PSG, Kylian Mbappe, pada laga leg pertama 16 Besar Liga Champions 2022/2023 (c) AP Photo/Christophe Ena

Bola.net - Tindakan Paris Saint-Germain yang memaksa Kylian Mbappe keluar di musim panas 2023 mendapat kecaman dari Union Nationale des Footballeurs Professionels (UNFP) atau Asosiasi Pesepakbola Profesional Prancis.

Situasi Mbappe saat ini memang sedang carut marut. Pemain berusia 24 tahun itu dihadapkan pada opsi yang sebenarnya tidak disukainya: perpanjang kontrak atau dijual.

Mbappe diketahui ingin menghabiskan kontraknya di PSG yang akan berakhir pada 2024. Sang pemain tidak berencana memperpanjang kontrak di Parc de Princes.

Bagi PSG, keputusan itu merugikan klub. Pasalnya, PSG tidak mau kehilangan Mbappe secara gratis. Kalaupun Mbappe tidak mau perpanjang kontrak, maka PSG akan menjualnya segera.

1 dari 3 halaman

Tidak Disertakan ke Tur Pramusim

Keseriusan PSG menjual Mbappe mulai tampak belakangan ini. Mbappe tidak disertakan ke dalam skuad tur pramusim.

PSG sendiri akan terbang ke Jepang untuk melakoni sejumlah laga pramusim di sana. Sementara Mbappe ditinggal di Prancis.

Tidak lama setelah itu, muncul laporan yang menyebutkan bahwa Mbappe secara resmi ditaruh di daftar jual musim panas 2023.

2 dari 3 halaman

Kecaman dari UNFP

Tindakan yang dilakukan PSG dikecam oleh UNFP. Menurutnya, Mbappe seharusnya diperlakukan setara seperti pekerja profesional dan pesepakbola profesional pada umumnya.

“Seluruh pemain harusnya menikmati kondisi kerja yang sama dengan tenaga kerja profesional lainnya,” buka pernyataan resmi UNFP.

3 dari 3 halaman

Melawan Hukum

Pembelaan dari UNFP itu sendiri berdasarkan hukum yang berlaku di Prancis. Oleh sebab itu, tindakan melawan hukum dari PSG ini bisa saja dibawa ke ranah hukum oleh UNFP.

“UNFP merasa perlu mengingatkan para manajer bahwa memberi tekanan pada karyawan untuk memaksa mereka keluar atau menerima apa yang diinginkan majikan merupakan pelecehan moral, yang dikutuk dengan tegas oleh hukum Prancis,” ujar UNFP.

“Jadi, ya, UNFP berhak mengambil tindakan perdata dan pidana terhadap klub manapun yang berperilaku seperti ini,” tandas pernyataan resmi tersebut.

Sumber: Official