Mengenal Ryan Gravenberch, Pahlawan Ajax Amsterdam di De Klassieker

Mengenal Ryan Gravenberch, Pahlawan Ajax Amsterdam di De Klassieker
Kegembiraan Ryan Gravenberch usai membobol gawang Feyenoord, Minggu (17/1/2021). (c) AFCAjax

Bola.net - Ajax Amsterdam keluar sebagai pemenang pada duel melawan Feyenoord di lanjutan Eredivisie pekan ke-17. Pada laga yang digelar di Johan Cruijff Arena, Amsterdam, dan disiarkan Mola TV pada Minggu (17/1/2021) kemarin, De Godenzonen menang tipis 1-0.

Ryan Gravenberch menjadi nama pembeda pada De Klassieker, sebutan untuk menggambarkan pertemuan dua tim dengan rivalitas terbesar di Liga Belanda ini. Gol dari pemain yang baru berusia 18 tahun ini memastikan Ajax mantap di puncak klasemen Liga Belanda.

Tak hanya kini sendirian di puncak klasemen Liga Belanda dengan raihan 41 poin dari 17 pertandingan, tapi kemenangan ini juga semakin memantapkan dominasi Ajax atas Feyenoord selama ini.

Dari total 61 pertemuan, Ajax memenangkan 36 pertandingan dengan hanya kalah 8 kali, dan sisa 17 laga berakhir imbang. Selama periode itu, Ajax mampu mencetak 139 gol dan kebobolan 66 gol saja.

Seperti sebelum-sebelumnya, pertemuan Ajax vs Feyenoord akhir pekan kemarin juga berlangsung sengit. Namun gol Ryan Gravenberch pada menit ke-22 memastikan kemenangan untuk tuan rumah.

Tahukah Bolaneters siapa sih Ryan Gravenberch itu? Berikut profil singkat pemuda yang baru berusia 18 tahun tersebut.

1 dari 4 halaman

Produk Asli Akademi Ajax Amsterdam

Sudah sejak lama Ajax Amsterdam dikenal sebagai produsen pesepakbola muda bertalenta. Tak hanya itu, akademi yang juga dikenal dengan sebutan School van De Toekomst atau 'Sekolah untuk Masa Depan' disebut sebagai salah satu akademi sepak bola terbaik di dunia saat ini.

Siapa yang tak mengenal Johan Cruyff, Marco van Basten, Clarence Seedorf, Frenkie De Jong, Matthijs de Ligt, hingga Donny van de Beek. Nama-nama ini adalah beberapa di antara jebolan akademi Ajax yang sudah sukses di sepak bola dunia.

Seakan tak berhenti melahirkan bintang-bintang masa depan, kini nama Ryan Granvenberch bergiliran menyita perhatian.

2 dari 4 halaman

Pecahkan Rekor Clarence Seedorf

Lahir di Amsterdam, 16 Mei 2002, bermain dan menempa ilmu sepak bola bersama tim kota kelahiran tentu merupakan impian. Itulah yang dilakukan Ryan Gravenberch ketika bergabung dengan tim akademi Ajax pada 2010.

Delapan tahun setelah itu, tepatnya pada 7 Juni 2018 dia menerima Abdelhak Nouri Trofee yang merupakan penghargaan untuk pemain muda dengan talenta terkuat di akademi Ajax. Di hari yang sama, dia juga menandatangani kontrak profesional pertamanya bersama klub.

Pada 23 September 2018, Gravenberch mendapatkan kesempatan melakoni debut di tim utama Ajax, yakni ketika Ajax kalah 0-3 melawan PSV Eindhoven. Meskipun kalah, Gravenberch mencatatkan sebuah rekor pada laga itu.

Masuk menggantikan David Neres pada menit ke-83, Gravenberch tercatat sebagai pemain termuda yang melakoni debut dalam sejarah klub. Ketika ia dimainkan kala itu, Gravenberch baru berusia 16 tahun 130 hari. Rekor itu memecahkan rekor sebelumnya yang dicetak Clarence Seedorf pada 1992 silam (16 tahun 242 hari).

3 dari 4 halaman

Kini Menjadi Andalan Ajax Amsterdam

Setelah debutnya itu, Gravenberch memang tak lantas menjadi pemain reguler di tim utama. Dia masih menempa kemampuannya bersama tim Jong Ajax.

Namun di musim selanjutnya, atau musim 2019-2020 pelatih Erik ten Hag memberikan kesempatan yang lebih banyak kepada Gravenberch. Tercatat ia bermain dalam 9 laga Eredivisie dan membuat torehan 2 gol. Catatan yang tak buruk untuk pemain yang baru berusia 17 tahun saat itu.

Dan musim ini peran pemain yang biasa bermain sebagai gelandang tengah ini semakin krusial. Hal ini dibuktikan dengan fakta ia sudah bermain 15 kali dari 17 laga yang dimainkan Ajax dan mencetak dua gol.

Gol terbaru dari pemain jangkung bertinggi 190cm ini adalah ke gawang Feyenoord pada akhir pekan kemarin. Gol pada menit ke-22 tersebut memastikan tiga poin untuk Ajax dan menjaga posisi mereka di puncak klasemen Liga Belanda.

4 dari 4 halaman

Puja-puji untuk Ryan Gravenberch

Talenta besar dari pemain yang mengidolakan Zinedine Zidane ini juga mendapatkan pengakuan dari banyak pihak. Pada Januari 2019 silam, Ronald de Boer mengatakan Gravenberch tak tertandingi untuk pemain seusianya.

"De Ligt mungkin sudah luar biasa pada usianya, tapi kualitas Gravenberch tak memiliki tandingan," ujarnya kala itu.

Pujian yang sama juga disampaikan legenda Manchester United, Rio Ferdinand. "Saya pikir pemain muda di tengah itu, Gravenberch, sangat bagus," puji Ferdinand kepada BT Sport setelah laga Ajax melawan Liverpool pada Oktober 2020 lalu.

"Dia terlihat sangat percaya diri, sangat tenang dalam menguasai bola. Pemain termuda yang bermain untuk Ajax, mengalahkan rekor Clarence Seedorf di usia 16 tahun. Dia tampak sangat tenang dan seperti sudah terbiasa bermain di level ini," tambahnya.

Sangat menarik menanti bagaimana kiprah Ryan Gravenberch selanjutnya. Ikuti terus perkembangan Liga Belanda, terutama untuk kalian penggemar Ajax Amsterdam eksklusif hanya di Mola TV setiap pekannya. Rugi banget bila kalian melewatkannya!

Sumber: Berbagai sumber