Mengasihani Ajax Amstedam: Kena Aksi Boikot Pemain, Dipaksa Transfer, Eh tapi Untung Besar!

Mengasihani Ajax Amstedam: Kena Aksi Boikot Pemain, Dipaksa Transfer, Eh tapi Untung Besar!
Logo Ajax Amsterdam (c) AP Photo

Bola.net - Ajax Amsterdam semakin menegaskan status mereka sebagai pabrik pemain-pemain muda berkualitas. Klub Belanda ini biasa mengembangkan pemain muda berbakat, lalu menjualnya dengan harga tinggi.

Praktik tersebut sudah dilakukan Ajax selama belasan tahun, tidak terkecuali musim ini. Transfer Antony ke Manchester United jadi contoh nyata yang cukup konkret.

Nahasnya, bursa transfer modern ini bisa dibilang tidak sehat. Dalam sebagian kasus, Ajax terpaksa melepas pemain yang sebenarnya tidak masuk daftar jual, meski tentu mereka meraup untung.

Situasi tersebut memburuk dengan proses kepindahan Antony ke MU. Saat ini, Ajax seolah-olah mudah dipaksa dan ditekan oleh pemain.

1 dari 3 halaman

Ajax ditekan pemain

Transfer Antony ke MU tidak berjalan mudah. Ajax sempat mendorong mundur MU dengan memasang harga tinggi, tapi Setan Merah terus bersikeras hingga akhirnya berhasil mencapai kesepakatan.

Nahasnya, saga transfer ini sempat menodai hubungan Antony dengan Ajax. Demi memaksakan tranfer ke MU, Antony sempat melakukan mogok latihan untuk mendesak klub.

Nahas bagi Ajax, cara Antony ini ditiru oleh pemain-pemain lain, yaitu Mohammed Kudus dan Edson Alvarez. Menjelang deadline day September 2022, dua pemain itu dihubungkan dengan klub-klub Premier League.

Kabarnya Kudus dibidik Everton, Alvarez dibidik Chelsea. Ajax ogah menjual, tapi kedua pemain itu mendesak klub dengan melakukan mogok latihan, meniru cara Antony.

2 dari 3 halaman

Eksodus skuad

Penolakan Ajax menjual Kudus dan Alvarez sebenarnya cukup masuk akal. Musim panas ini Ajax sudah kehilangan banyak pilar penting, terjadi eksodus skuad.

Pelatih Erik ten Hag hengkang ke MU, lalu nama-nama top lainnya pun menyusul. Sebut saja Lisandro Martinez, Antony, Tagliafico, Onana, Haller, Mazraoui, bahkan Gravenberch.

Ajax harus kehilangan banyak pemain di saat yang sama, tentu situasinya sulit. Situasi ini berarti kemunduran bagi perkembangan Ajax, harus membentuk tim kembali mulai dari nol.

3 dari 3 halaman

Untung besar

Di sisi lain, aktivitas transfer tersebut tentu membuat Ajax untuk besar. Sebagai contoh, mereka menjual Antony dengan harga 100 juta euro ke MU. Angka tersebut cukup untuk menutup biaya operasional Ajax semusim ke depan.

Transfer Antony bukan satu-satunya yang menguntungkan. Bahkan, Ajax sudah biasa menjual pemain dengan harga selangit. Pemain-pemain tersebut dikembangkan sejak muda, jadi Ajax untung besar.

Artinya, meski harus berulang kali mengalami kemunduran skuad, paling tidak Ajax bisa menatap musim dengan kantong tebal.

Sumber: Bola, ESPN FC, Whoscored