Lord Bendtner Memang Agak Lain: Eks Arsenal Ini Punya Klausul Dilarang Mabuk dalam Kontraknya

Lord Bendtner Memang Agak Lain: Eks Arsenal Ini Punya Klausul Dilarang Mabuk dalam Kontraknya
Nicklas Bendtner (c) AFP

Bola.net - Lord Nicklas Bendtner memang agak lain. Eks pemain Arsenal ini pernah memiliki klausul anti mabuk di dalam kontrak kerjanya.

Pesepakbola asal Denmark ini melanglang buana di Eropa selama sekitar 15 tahun. Ia mengawali kariernya di klub Premier League, Arsenal.

Sayangnya ia kurang bersinar di sana meski mendapat cukup banyak kesempatan bermain. Bendtner kemudian pernah merapat ke Juventus, Wolfsburg, Rosenborg, dan akhirnya ke FC Copenhagen.

Di Copenhagen ia cuma numpang singgah saja selama beberapa bulan. Pada Agustus 2020, Bendtner lantas gabung Tarnby FF, klub divisi keempat sepak bola Denmark.

1 dari 5 halaman

Lord Bendtner Pensiun

Lord Bendtner Pensiun

Nicklas Bendtner (c) Instagram

Nicklas Bendtner hanya bermain semusim saja di Tarnby FF. Pada Juni 2021, ia memutuskan untuk gantung sepatu.

"Sepanjang hidupmu, kamu bermain sepak bola, dan dari hari ke hari itu berakhir," ucapnya pada program di Discovery +, Bendtner og Philine, via Sportbible.

"Tidak dapat melakukan beberapa hal yang saya suka karena corona. Saya pikir saya perlu memiliki lebih banyak waktu untuk memproses bahwa semuanya sudah berakhir sekarang," sambung Bendtner.

2 dari 5 halaman

Klausul Legendaris Lord Bendtner

Klausul Legendaris Lord Bendtner

Nicklas Bendtner (c) AFP

Perjalanan karier Nicklas Bendtner di dunia sepak bola bisa dikatakan tak biasa. Ada banyak kisah menarik yang bisa diulik dari pria 36 tahun tersebut.

Salah satunya adalah sebuah klausul unik dalam kontraknya ketika ia bermain di Copenhagen. Ia gabung raksasa Denmark itu pada 2 September 2019.

Ia merapat saat bursa transfer akan ditutup dalam hitungan menit. Namun bukan itu yang membuat kisahnya menarik.

Ternyata pihak Copenhagen menyertakan sebuah klausul unik. Bendtner sendiri menyebut klausul itu sebagai klausul yang legendaris!

3 dari 5 halaman

Lord Bendtner Dilarang Mabuk

Jadi apa isi klausul legendaris itu? Menurut pengakuan agen Nicklas Bendtner pada tahun 2019 silam, via The Star, Copenhagen melarang sang striker untuk minum alkohol.

Mereka tak mau bendtner mabuk. Selain itu manajemen Copenhagen tak ingin sang pemain bermain ski.

“Anda harus menerima bahwa harus dinyatakan dalam kontrak bahwa mulai sekarang hingga Tahun Baru Anda tidak boleh minum alkohol dan tidak boleh bermain ski," ungkap sang agen.

Alasan Copenhagen memasukkan klausul itu sebenarnya sederhana. Mereka ingin Bendtner bisa mengeluarkan kemampuannya secara optimal di sepanjang durasi kontraknya.

4 dari 5 halaman

Reaksi Lord Bendtner

Nicklas Bendtner kemudian mengenang kembali adanya klausul tersebut dalam sebuah film serial dokumenter berjudul 'Nicklas Bendtner: The Portrait'. Film itu baru akan tayang pada bulan Februari 2024 ini.

"Saya rasa tidak semua orang memilikinya dalam kontraknya. Legendaris banget," ucapnya, via Sportbible.

Bendtner sendiri menghormati klausul tersebut. Ia kemudian mengirim pesan singkat pada pihak Copenhagen.

"Saya siap bermain untuk Anda dan memberikan segalanya."

5 dari 5 halaman

Populernya Bendtner

Lord Nicklas Bendtner memang sudah berada di penghujung kariernya ketika merapat ke Copenhagen. Meski demikian kedatangannya disambut sangat antusias oleh para pendukung klub tersebut.

Hal itu terlihat dari penjualan jersey Bendtner yang laris manis. Dalam sehari saja sejak perekrutannya, jersey nomor 32 miliknya terjual ludes!

“Ada minat yang besar untuk mendapatkan jersey kandang baru kami dengan tulisan 'Bendtner 32' di bagian belakang, yang berarti jersey tersebut terjual habis dalam semua ukuran,” ungkap manajer toko Copenhagen, Martin Nohr, pada BT.DK, via Sportbible.

“Kami berada pada tingkat yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam beberapa tahun terakhir dalam hal penjualan jersey, dan ada minat yang besar terhadap jersey kami saat ini. Kami belum pernah menjual begitu banyak jersey dalam satu hari!" serunya.

Bendtner sendiri akhirnya cuma sempat bermain sembilan kali di Copenhagen. Ia sempat menyumbangkan satu gol.

(The Star/SportBible)