Karena Melawan Anak dari Sahabatnya, Buffon Sempat Ingin Pensiun Cepat

Karena Melawan Anak dari Sahabatnya, Buffon Sempat Ingin Pensiun Cepat
Gianluigi Buffon (c) AFP

Bola.net - - Gianluigi Buffon mungkin adalah kiper paling ikonik dalam sejarah sepak bola. Juara dunia 2006 tersebut telah menghabiskan 17 tahun karirnya di Juventus sebelum gabung PSG musim panas lalu.

Meskipun tahun ini akan berusia 41 tahun, Buffon masih belum berpikir untuk pensiun. Namun ternyata, dalam pengakuannya baru-baru ini ia sempat memiliki pikiran untuk pensiun lebih cepat.

Nah, momen apa ya yang membuat Buffon sempat berpikir bahwa inilah waktunya untuk mengakhiri karir panjang sepak bolanya? Simak komentar lengkap Buffon di bawah ini ya Bolaneters!

1 dari 2 halaman

Melawan Anak Dari Temannya

Dalam sebuah wawancara dengan Eurosport baru-baru ini, Buffon mengungkapkanya bahwa ia sempat berpikir untuk pensiun ketika menghadapi Fiorentina pada 2017 silam.

Saat itu, Fiorentina diperkuat oleh penyerang muda Italia, Federico Chiesa yang tak lain adalah anak dari Enrico Chiesa, sahabatnya.

Menghadapi anak dari sahabatnya ini ternyata membuat Buffon sempat bimbang akan kelanjutan karirnya dan mulai berpikir segera pensiun.

"Ketika saya bermain melawan Federico Chiesa, anak dari Enrico Chiesa, saya bingung. Ini adalah pertama kalinya saya bermain melawan anak dari salah satu mantan rekan setim saya," ungkapnya.

"Dan ketika itulah saya berpikir bahwa mungkin ini waktunya bagi saya untuk menyerah dengan sepak bola (pensiun)," tambahnya.

2 dari 2 halaman

Di PSG Bertemu Anak Dari Sahabatnya Juga

Namun Federico Chiesa bukan satu-satunya anak dari sahabatnya yang pernah ia hadapi. Setelah mengakhiri karir di Italia dengan meninggalkan Juventus musim panas lalu, Buffon bergabung dengan PSG.

Nah, di PSG Buffon juga memiliki pengalaman bermain melawan anak dari sahabatnya. Yakni saat PSG bertemu dengan AS Monaco, di mana ia melawan anak dari mantan rekan setimnya Lilian Thuran, Kephren Thuram.

"Saya melihat Kephren di bangku cadangan ketika kami bermain melawan Monaco," sambungnya.

"Ini hal bagus untuk menghadapi anak dari mantan rekan setim saya. Saya memiliki begitu banyak keterikatan dengan mereka semua, hingga saat ini. Bermain melawan mereka adalah sebuah kenikmatan," tandasnya.