6 Pemain Versatile yang Bermain di Posisi Berbeda saat Membela Klub dan Timnas

6 Pemain Versatile yang Bermain di Posisi Berbeda saat Membela Klub dan Timnas
Gelandang Bayern Munchen, Alphonso Davies. (c) Bundesliga

Bola.net - Sepak bola modern selalu menuntut semua pemain buat main cantik. Hal ini penting mengingat pelatih hebat dunia juga semakin kreatif dan cerdas dalam menentukan strategi untuk memperkuat timnya.

Salah satu kebutuhan sepak bola modern juga menuntut seorang pemain dalam bermain di multiposisi. Biasanya, pemain versatile ini memiliki visi bermain serta fisik prima sebagai bekalnya.

Tak jarang, pemain versatile ini dimainkan pada posisi yang berbeda saat membela klub dan tim nasional. Siapa saja?

1 dari 6 halaman

Philipp Lahm

Philipp Lahm

Philipp Lahm (c) Ist

Philipp Lahm adalah salah satu pemain yang pantas dijadikan panutan untuk para wonderkid. Loyal, pekerja keras, fairplay, hingga mental juara dimiliki oleh oleh pemain yang sudah gantung sepatu ini. Maka tak heran jika mantan kapten Bayern Munich ini sudah pernah mengangkat piala Bundesliga, Champions League, hingga Piala Dunia.

Lahm sendiri secara natural bermain di posisi right fullback atau bek kanan. Posisi inilah yang ditempatinya ketika membela Bayern Munich. Namun ketika Pep Guardiola menangani Bayern Munich, dirinya secara nyaman mampu bertransformasi menjadi gelandang bertahan yang memapu menjadi metronom dalam menentukan arah bola.

Menariknya, Lahm malah justru sering ditempatkan sebagai left fullback ketika membela Timnas Jerman. Pelatihnya di Timnas Jerman Joachim Loew memang sempat berpendapat jika penempatan Lahm sebagai bek kiri membuatnya mampu tampil sebagai inverted fullback yang mampu menyuplai bola ke lini tengah Der Panzer.

2 dari 6 halaman

Javier Mascherano

Javier Mascherano

Javier Mascherano (c) AFP

Ketika masih membela West Ham United dan Liverpool, Javier Mascherano mengemban peran sebagai gelandang bertahan. Namun posisi ini berubah ketika dia bergabung dengan Barcelona. Solidnya lini tengah El Barca yang digawangi trio Xavi & Iniesta yang ditopang Sergio Busquets membuat Mascherano sulit mendapat tempat. Namun sisi defensif yang dimiliki Mascherano membuatnya mampu bertransformasi sebagai bek tengah kala Carles Puyol memutuskan pensiun.

Sementara itu, Mascherano di Timnas Argentina tetap tampil di posisi naturalnya yaitu gelandang bertahan. Puncaknya, dirinya menjadi penopang penyerangan dan pertahanan timnas Argentina hingga bisa melaju ke final Piala Dunia 2014 di bawah arahan pelatih Alejandro Sabella.

3 dari 6 halaman

David Alaba

David Alaba

Debut David Alaba dalam kostum Real Madrid (c) Real Madrid

David Alaba sejatinya sudah sering berpindah posisi sejak debut bersama Bayern Munich. Di awal karirnya, Alaba muda memiliki posisi sebagai gelandang bertahan. Namun kecepatan yang dimilikinya mampu dieksploitasi hingga sukses menjadi fullback kiri mematikan bagi Bayern Munich.

Namun di masa-masa terakhirnya membela Bayern Munich dan kini membela Real Madrid, David Alaba bertransformasi menjadi center back yang kokoh. Dirinya pun juga mengemban peran sebagai ball-playing defender berkat akurasi umpan serta visi bermain yang bagus.

Dengan kemampuan yang dimiliki, maka tak heran jika Alaba dimainkan sebagai gelandang tengah ketika membela timnas Austria. Visi bermain dan akurasi umpan di atas rata-rata membuat pelatih Timnas Austria tak ragu menempatkan Alaba sebagai jenderal lapangan tengah.

4 dari 6 halaman

Alphonso Davies

Alphonso Davies

Alphonso Davies (c) Bundesliga

Satu-satunya pemain yang mampu menggeser posisi David Alaba dari fullback ke centerback saat bermain di Bayern Munich adalah Alphonso Davies. Pemain muda berpaspor Kanada ini memiliki kecepatan lari yang jauh lebih tinggi serta akselerasi prima untuk menusuk ke sisi pertahanan lawan.

Lewat akselerasinya inilah yang membuat Davies dimainkan sebagai winger ketika membela Timnas Kanada. Saat ini, Davies tengah berada dalam generasi emas timnas Kanada dan siap bertarung di Piala Dunia 2022 November mendatang.

5 dari 6 halaman

Christopher Nkunku

Christopher Nkunku

Christopher Nkunku (c) AP Photo

Secara mengejutkan, performa eksplosif yang dibawakan Christopher Nkunku menyita perhatian banyak pihak. Mantan pemain PSG ini pun menjelma sebagai bintang RB Leipzig serta dikaitkan kepindahannya di klub besar lain.

Nkunku pun sangat nyetel dengan para pelatih yang menangani RB Leipzig mulai dari Julian Nagelsman, Jesse Marsch, hingga kini ditangani Domenico Tedesco. Nkunku sangat fasih bermain di segala opsi penyerangan mulai dari playmaker, second striker, winger, hingga penyerang utama.

Lewat performa impresifnya, pemain 24 tahun ini pun mendapatkan debutnya untuk bermain di Timnas Perancis pada bulan maret 2022 lalu. Bukan tak mungkin, sisi versatile dari Nkunku bisa memudahkan Didier Deschamps dalam meramu tim di Piala Dunia 2022 nanti.

6 dari 6 halaman

Joao Cancelo

Joao Cancelo

Bek Manchester City, Joao Cancelo (c) AP Photo

Jika diminta menyebutkan beberapa fullback terbaik di tahun ini, maka nama Joao Cancelo bisa masuk dalam list. Di bawah Pep Guardiola, Cancelo menjelma menjadi inverted fullback yang tak cuma piawai bertahan, namun juga menusuk ke pertahanan lawan hingga melepaskan umpan atau tendangan ke gawang.

Jika Guardiola suka menempatkan Cancelo di posisi fullback kiri agar mampu menusuk ke pertahanan lawan, lain halnya ketika dirinya membela Timnas Portugal. Pelatih Timnas Portugal yaitu Fernando Santos secara sempurna mampu membuat keseimbangan di kanan dan kiri pertahanan berkat kombinasi Joao Cancelo serta Raphael Guerrero sebagai fullback.

Piala Dunia 2022 yang akan berlangsung bulan November mendatang diperkirakan akan menjadi panggung termegah bagi para pemain versatile. Jangan sampai kamu ketinggalan keseruannya ya. Pastikan untuk memiliki koneksi 5G yang super lancar untuk menyaksikan aksi pemain dan timnas terbaik di mana saja melalui gadget kesayanganmu.