10 Ultras 'Tergila' di Eropa

10 Ultras 'Tergila' di Eropa
Inilah 10 ultras dengan reputasi tenar seantero Eropa. (c) AFP
Bola.net - Fans selalu menjadi bagian menarik di dalam sepakbola. Meski tak langsung memainkan peran di atas lapangan, mereka juga memiliki andil penting dalam menentukan hasil akhir laga.

Oleh karena itu tak jarang suporter yang hadir memadati stadion juga disebut sebagai pemain ke-12, lantaran dukungan penuh mereka selalu mampu membuat pemain tuan rumah tampil dengan penuh percaya diri.

Namun jangan salah, tak jarang pula ada banyak kelompok suporter yang merasa tak cukup mendukung tim kesayangan mereka hanya di dalam stadion. Beberapa bahkan sering terlibat perkelahian dan tindakan kriminal, hanya atas nama klub atau tim sepakbola yang didukung. Selain itu, mereka acapkali menampilkan koreografi masif, menggunakan kembang api, chant ofensif, dan masih banyak hal luar biasa lain di tribun stadion, untuk mengintimidasi kubu lawan.

Kelompok semacam ini sering dikenal dengan sebutan Ultras dan jumlahnya kini sudah tak terhitung, terutama di kompetisi sepakbola Eropa. Julukan Ultras sendiri berawal dari Italia, namun kini juga banyak digunakan sebagai istilah umum untuk menyebut suporter militan di dalam dunia sepakbola.

Berikut kali ini Bolanet sajikan 10 kelompok Ultras yang memiliki reputasi 'menakutkan' di daratan Eropa. Beberapa di antaranya pernah kedapatan tindakan kriminal, yang tentunya tak sepantasnya ditiru atau dijadikan inspirasi suporter Indonesia. (bola/rer)
1 dari 10 halaman

St. Pauli

St. Pauli

Mungkin banyak dari Bolanetters sudah mendengar nama St. Pauli sebelumnya. Memang klub Pauli sendiri tidak memiliki prestasi yang mentereng di kancah persepakbolaan Jerman, namun mereka menjadi terkenal karena kelompok suporternya yang dianggap atraktif dan memiliki pandangan politik yang menarik untuk diikuti.

St Pauli mungkin merupakan satu-satunya Ultras di Eropa yang menyatakan secara tegas penolakan terhadap paham rasisem, fasisme, dan homofobia.

Mereka juga dikenal sebagai salah satu kelompok suporter yang memiliki pengikut wanita lebih banyak daripada kelompok fans lain yang ada di Jerman. Beberapa anggota mereka bahkan datang dari kalangan artis, di antaranya Sigur Ros, The Gaslight Anthem, dan Asian Dub Foundation.
2 dari 10 halaman

Saint Etienne

Saint Etienne

Jika anda pergi ke Prancis dan membicarakan tentang Ultras, maka akan ada dua nama yang bakal diajukan oleh penduduk setempat. Pertama, Olympique Marseille dan kedua, Saint Etienne.

Ya, meski secara prestasi klub Saint Etienne masih jauh dari Marseille, namun mereka-lah yang memegang predikat sebagai Ultras tergila di Prancis. Setiap ada tim yang berkunjung ke kandang Etienne pasti pernah merasakan 'keramahan' dari suporter lokal.

Koreografi dan teknik penggunaan flare serta pernik lainnya, tak diragukan lagi merupakan yang terbaik di tanah Prancis.

Mereka pernah dilarang oleh federasi sepakbola setempat untuk menggunakan flare dan kembang api di tahun 2012 dan menghadiri laga di stadion. Namun dalam waktu kurang dari 24 jam, petisi berisi 4.000 tandatangan diajukan pada pihak yang berwenang dan akhirnya hukuman pun ditunda.
3 dari 10 halaman

APOEL

APOEL

Mungkin hanya sedikit dari anda yang pernah mendengar nama APOEL. Tentu saja, kami yakin anda tahu bahwa mereka adalah salah satu kontestan dari liga Yunani. Namun fakta sebenarnya adalah, APOEL merupakan tim yang berasal dari Siprus.

Ultras APOEL kemudian menjadi terkenal di seluruh daratan Eropa karena pandangan politik mereka. Para fans percaya bahwa negara Siprus harusnya berada di bawah pemerintah Yunani. Tak heran jika di setiap koreografi dan atraksi lain yang ditampilkan oleh ultras APOEL akan selalu nampak sedikit elemen dari bendera Yunani.
4 dari 10 halaman

Legia Warsawa

Legia Warsawa

Ultras dari negara Eropa Timur dikenal sebagai ultras terganas di antara ultras lain yang tersebar di seluruh Eropa.

Selain terkenal karena kekompakannya, Ultras Legia Warsawa juga kondang karena reputasinya terlibat dalam banyak kasus kekerasan dan intimidasi dengan suporter tim lain. Selain itu, kegilaan mereka juga makin bertambah karena jelas-jelas menyatakan diri sebagai kelompok dengan haluan politik sayap kiri.

Kesimpulannya, jika anda berkunjung ke Polandia dan kebetulan mampir ke salah satu gang gelap di sudut Stadion miliki Legia Warsawa, anda tidak akan ingin bertemu salah satu anggota Ultras mereka.
5 dari 10 halaman

Ajax Amsterdam

Ajax Amsterdam

Selain terkenal akan filosofi total-football-nya di masa lalu, klub Ajax Amsterdam juga dikenal dengan kelompok suporternya yang terbilang cukup gila.

Kala klub bermain di Amsterdam arenA, sudah pasti anda akan bisa melihat bendera Israel dikibarkan di salah satu sudut stadion. Namun patut diingat bahwa ini sama sekali tak melambangkan pandangan politik fans Ajax.

Sebaliknya, fans garis keras Ajax ingin menyimbolkan bahwa mereka adalah bagian dari kaum Yahudi. Meskipun hal ini sering menimbulkan kritik dan cibiran dari kelompok suporter yang lainnya.
6 dari 10 halaman

Napoli

Napoli

Kota  Naples bisa dibilang menjadi kota lahirnya gerakan suporter garis keras atau dikenal dengan ultras. Jika berbicara tentang kegilaan, maka Ultras Napoli-lah rajanya. Catatan sejarah menunjukkan bahwa mereka-lah yang pertama kali menggunakan petasan dan kembang api di dalam stadion.

Hingga saat ini, reputasi fans Napoli masih tetap terjaga. Mereka tercatat menjadi kelompok pendukung terbesar keempat yang ada di Italia. Namun opini publik tentang mereka sedikit tercoreng dengan adanya laporan mengenai beberapa kasus penusukan kepada fans dari tim lawan yang menyambangi San Paolo.
7 dari 10 halaman

Red Star Belgrade

Red Star Belgrade

Kelompok Ultras mereka disebut dengan Delije. Jika diartikan dalam bahasa Indonesia, maka kurang lebih memiliki makna 'Pahlawan'. Kelompok suporter satu ini dikenal dengan paham politis mereka yang lebih condong membela pemerintahan Serbia.

Selain itu, Delije juga dikenal menjalin persaudaraan dengan suporter garis keras dari klub Olympiakos dan Spartak Moscow.

Ngerinya, dilaporkan bahwa beberapa anggota dari Delije juga merupakan bagian dari Arkan's Tiger, sebuah kelompok yang dituding bertanggung jawab atas pembantaian etnis Kroasia selama masa peperangan.
8 dari 10 halaman

Dinamo Zagreb

Dinamo Zagreb

Kelompok suporter klub ini dikenal dengan nama 'Bad Blue Boys'. Nama tersebut mungkin terkesan seperti nama sebuah grup vokal pria. Namun jangan salah, mereka memiliki reputasi sebagai salah satu kelompok suporter paling berbahaya di seluruh dataran Eropa.

Jika Delije dari Red Star Belgrade mengumbar pandangan fanatik pada pemerintahan Serbia, maka Bad Blue Boys juga memiliki pandangan yang sama terhadap pemerintahan Kroasia. Mereka ada di belakang Franjo Tudman, yang kemudian terpilih menjadi Presiden pertama di negara itu.
9 dari 10 halaman

Hajduk Split

Hajduk Split

Bisa dibilang bahwa kelompok Ultras Hajduk merupakan musuh bebuyutan dari Dinamo Zagreb. Penyebabnya? Sepele, sekedar masalah perbedaan teritorial. Dinamo bermarkas di utara Kroasia, sedangkan Split menempati sebelah selatan.

Ultras klub ini dikenal dengan nama Torcida. Mereka mengklaim diri sebagai kelompok suporter tertua yang ada di Eropa. Apabila anda kebetulan berkunjung ke markas Hajduk, maka anda tak bakal kesulitan menemukan grafiti yang menggambarkan identitas Torcida. Mengapa demikian? Gambar-gambar itu ada di hampir semua tempat!
10 dari 10 halaman

Olympique Marseille

Olympique Marseille

Rasa-rasanya jika berbicara soal kegilaan maka tak ada lagi Ultras yang lebih gila di Eropa ketimbang pendukung klub Prancis, Olympique Marseille.

Reputasi mereka kini sudah terkenal di seantero Eropa, mungkin bahkan dunia. Atmosfir laga kandang ketika tim bermain di Stade Velodrome benar-benar sulit untuk dilupakan oleh siapapun yang pernah menjejakkan kaki di sana.

Keriuhan penonton akan makin bertambah andai laga yang digelar merupakan pertandingan Liga Champions atau PSG. Suasana yang diciptakan benar-benar tak bisa disamai oleh suporter lain di seluruh Eropa.