
Bola.net - Kesehatan telinga tidak bisa disepelekan. Hampir semua bagian tubuh membutuhkan caranya masing-masing agar selalu terjaga kesehatannya. Begitu juga dengan telinga atau indra pendengaran.
Tak bisa dianggap sepele, menjaga kesehatan telinga perlu perlakukan khusus. Terdapat beberapa kebiasaan yang perlu Anda perhatikan agar kualitas kesehatan pendengaran tidak semakin menurun.
Kebiasaan buruk yang tanpa sadar sering dilakukan ternyata dapat menurunkan kualitas pendengaran. Untuk itu, penting mengetahui kebiasaan buruk apa saja yang dapat menurunkan kesehatan telinga.
Advertisement
Setelah tahu macam-macam kebiasaan buruk itu, jangan disepelekan. Sebisa mungkin berbagai kebiasaan buruk itu dihindari. Berikut ini kebiasaan buruk yang bisa mengganggu kesehatan telinga yang telah dirangkum dari berbagai sumber.
Memasukkan Jari ke Telinga
Kebiasaan buruk yang bisa ganggu kesehatan telinga pertama adalah memasukkan jari ke telinga. Brett Comer, MD, selaku asisten profesor THT di Universitas Kentucky, mengatakan membersihkan telinga dengan jari merupakan salah satu kesalahan besar.
Hal ini dikarenakan kuku cenderung menyembunyikan banyak bakteri mikroskopis yang dapat menyebabkan infeksi. Terutama jika Anda diabetes atau pradiabetes, akan berisiko lebih besar untuk mengalami infeksi.
Sering Menggunakan Earphone
Kebiasaan buruk berikutnya adalah sering menggunakan earphone. Berdasarkan data National Institute on Deafness, sekitar 15% orang Amerika Serikat antara usia 20 sampai 69 tahun memiliki gangguan pendengaran akibat paparan suara keras.
Penelitian menunjukkan musik keras yang didengar melalui earphone bisa menjadi penyebab utama. Richard Rosenfeld, MD, ketua THT di SUNY Downstate Medical Center, New York mengatakan alat pendengar itu bisa menyebabkan kerusakan pada telinga.
Oleh karena itu, jika ingin menggunakan earphone, jangan lupa perhatikan volumenya. Apabila orang-orang di sekitar kamu dapat mendengar musik yang kamu dengarkan lewat earphone, itu berarti Anda memutarnya terlalu keras.
Menempel, Memasukkan, atau Menjepit Telinga
Kebiasaan buruk yang sering dilakukan pada telinga berikutnya dengan menempel, memasukkan, atau menjepit telinga dengan benda tertentu. Penjepit kertas, penjepit jemuran, dan tutup pulpen merupakan alat yang paling umum digunakan orang untuk mengorek-ngorek telinga. Semua cara tersebut dapat menyebabkan luka sayatan yang bisa menyebabkan infeksi.
Cara Membersihkan Telinga yang Salah
Terdapat berbagai upaya menjaga kebersihan tubuh yang terkadang dilakukan dengan cara kurang tepat, salah satunya kebiasaan membersihkan telinga. Beberapa orang merasa perlu membersihkan telinga menggunakan cotton bud.
Faktanya, kebiasaan tersebut malah sering kali mendorong kotoran telinga makin ke dalam, sehingga dapat menimbulkan sumbatan. Selain itu, kebiasaan ini kerap dilakukan setiap hari, yang kemudian berisiko menyebabkan gangguan pendengaran.
Kotoran telinga dan bakteri dalam telinga merupakan komponen penting yang berpengaruh terhadap kesehatan telinga. Keduanya berperan melindungi telinga dari infeksi yang merugikan.
Sedangkan kotoran telinga tersebut secara alami terdorong keluar telinga akibat pertumbuhan kulit telinga ke arah luar, serta pergerakan rahang sehari-hari. Sehingga, kebiasaan membersihkan telinga sebenarnya tidak diperlukan.
Makan Berlebihan
Berat badan yang berlebihan atau obesitas akibat nafsu makan yang tidak terkontrol dapat menimbulkan gangguan pendengaran. Sebuah studi pada 2013 menemukan bahwa wanita dengan indeks masa tubuh (IMT) yang tinggi memiliki resiko lebih tinggi mengalami gangguan pendengaran.
Selain itu, obesitas ternyata memengaruhi timbulnya diabetes yang juga dapat menimbulkan kerusakan pembuluh darah kecil, seperti yang ditemukan pada telinga dalam.
Tidak Menjaga Kesehatan Gigi
Kebiasaan buruk berikutnya yang dapat mengganggu kesehatan telinga adalah tidak menjaga kesehatan gigi. Hal ini dikarenakan bakteri pada mulut ternyata dapat menyebabkan infeksi dan pembengkakan pada area mulut. Kondisi ini dapat menimbulkan nyeri pada telinga.
Selain itu, bakteri ini dapat memasuki aliran darah dan menyebabkan peradangan serta penyempitan pada pembuluh darah, termasuk yang berkaitan dengan otak. Akibatnya, bagian otak yang memproses suara dapat terganggu.
Disadur dari: Liputan 6/Penulis: Nisa Mutia Sari/Editor: Septika Sydqiyya/Dipublikasi: 9 Maret 2020
Advertisement
Berita Terkait
-
Editorial 9 Maret 2020 16:49
3 Duet Penyerang Paling Mematikan dalam Sejarah Manchester United
-
Lain Lain 6 Maret 2020 15:50
Waspadai Penyebab Jerawat di Kepala, Pahami Cara Mengatasinya
-
Liga Italia 6 Maret 2020 15:26
-
Liga Spanyol 6 Maret 2020 15:14
Klasemen La Liga: Real Madrid Unggul Tipis Atas Barcelona di Puncak
LATEST UPDATE
-
Tim Nasional 22 Maret 2025 16:43
-
Tim Nasional 22 Maret 2025 16:05
-
Tim Nasional 22 Maret 2025 15:24
-
Piala Dunia 22 Maret 2025 15:10
-
Otomotif 22 Maret 2025 15:08
-
Tim Nasional 22 Maret 2025 15:05
HIGHLIGHT
- 5 Pemain Gratisan yang Bisa Direkrut Manchester Un...
- Di Mana Mereka Sekarang? 4 Pemain 17 Tahun yang Pe...
- 7 Eks Pemain Real Madrid yang Bersinar di Tempat L...
- 10 Opsi Striker untuk Man United: Solusi Ruben Amo...
- 5 Pemain yang Pernah Membela PSG dan Liverpool
- 7 Mantan Rekan Setim Cristiano Ronaldo yang Pernah...
- Di Mana Mereka Sekarang? 5 Pemain yang Diminta Pau...