Waspadai Bahaya Malas Berolahraga, Bisa Mudah Terserang Penyakit

Waspadai Bahaya Malas Berolahraga, Bisa Mudah Terserang Penyakit
Waspadai bahaya malas berolahraga. (c) Bola.com

Bola.net - Jika Anda mudah merasa lemas dan mengantuk, mungkin Anda kurang berolahraga. Maka dari itu, Anda harus rajin berolahraga guna menjaga tubuh tetap sehat dan bugar karena tubuh manusia perlu pengolahan atau pergerakan pada titik tertentu supaya tetap sehat dan fit.

Jika memiliki pekerjaan yang hanya duduk di balik meja kantor, sebaiknya Anda meluangkan waktu berolahraga, setidaknya 10-30 menit per hari. Sangat tak baik jika Anda langsung memanjakan tubuh dengan berbaring. Sayang, masih banyak orang memilih segera berbaring selepas bekerja seharian untuk meluruskan otot.

Kebiasaan tersebut bisa menyebabkan otot makin kendur dan tubuh mudah terserang penyakit. Bahkan ada pula yang beranggapan berolahraga bisa membuat tubuh semakin lelah. Padahal menurut sejumlah penelitian berolahraga tidak akan membuat lelah, justru dapat meningkatkan efektivitas kerja.

Dengan rajin berolahraga, daya tahan tubuh Anda bisa meningkat dan terhindar dari segala penyakit. Rajin berolahraga juga berguna untuk merawat kulit. Banyak orang yang terbiasa melakukan olahraga bisa memiliki kulit sehat dan terlihat kencang awet muda.

Lalu, bagaimana jika seseorang malas mengolah fisik? Berikut adalah bahaya malas berolahraga yang bisa menyebabkan berbagai penyakit kronis, seperti yang dirangkum dari berbagai sumber.

1 dari 7 halaman

Meningkatkan Risiko Penyakit Jantung

Jantung adalah salah satu organ tubuh terpenting yang berfungsi memompa darah ke seluruh tubuh. Alhasil, semua orang perlu memelihara kesehatan jantungnya.

Apabila jantung terserang penyakit, harus bergegas diobati di rumah sakit. Namun sebenarnya kesehatan jantung bisa dipelihara dengan menjalani hidup sehat seperti rajin berolahraga dan mengonsumsi buah maupun sayuran.

Jika malas berolahraga, jantung mudah terkena penyakit seperti jantung koroner, karena aliran darah terjepit oleh lemak yang semakin menimbun pembuluh darah atau terhalang zat kapur.

Olahraga juga sangat penting untuk terus memompa jantung tetap stabil. Jika terlalu sering bermalas-malasan, maka jantung mudah lemah. Ketika jantung lemah, maka seseorang akan mudah terkena serangan jantung jika menghadapi sesuatu yang menegangkan. Bahkan kedua penyakit tersebut bisa menyebabkan kematian.

2 dari 7 halaman

Mudah Terkena Tekanan Darah Tinggi dan Stroke

Selain mudah terkena penyakit jantung, malas berolahraga juga bisa menyebabkan tekanan darah tinggi hingga stroke. Lemak akan memperlambat aliran darah dengan semakin menumpuknya kolesterol.

Berolahraga akan membuat jantung lebih aktif dalam memompa darah dan membuat peredaran darah ke seluruh tubuh menjadi terkontrol dan lancar. Jika peredaran darah lancar, seseorang akan terhindar dari segala macam risiko seperti tekanan darah tinggi atau hipertensi, serta penyakit stroke.

Sebuah penelitian bahkan menemukan bahwa penyakit stroke yang disebabkan tekanan darah tinggi juga bisa mengancam nyawa seseorang.

3 dari 7 halaman

Berat Badan Tidak Terkontrol dan Obesitas

Olahraga secara rutin dapat membakar kalori dan lemak berlebih pada tubuh. Semakin rajin berolahraga, semakin banyak kalori atau lemak yang terbakar kemudian dikeluarkan melalui keringat.

Namun jika malas berolahraga, kalori dan lemak makanan yang dikonsumsi setiap hari akan tertimbun dan menyebabkan berat badan tidak terkontrol. Kondisi ini kemudian akan membuat seseorang menjadi gemuk dan berisiko mengalami obesitas.

4 dari 7 halaman

Mudah Terkena Diabetes

Malas berolahraga dapat menyebabkan seseorang mudah terkena diabetes. Pada dasarnya, olahraga berperan untuk mengendalikan gula darah menjadi stabil.

Stabilnya gula darah juga akan membuat seseorang terhindar dari penyakit diabetes. Selain berolahraga, Anda juga perlu menyeimbangkan dengan pola makan yang sehat.

Orang yang memiliki badan gemuk cenderung gemar mengonsumsi makanan manis. Padahal kebiasaan itu dapat memicu diabetes karena mengandung gula tinggi sehingga kadar gula dalam darah tidak terkontrol.

5 dari 7 halaman

Mudah Terkena Penyakit Kanker dan Osteoporosis

Berolahraga dipercaya dapat membuat semua orang terhindar dari penyakit. Salah satunya adalah kanker, mulai dari kanker kolon (usus besar), kanker payudara, kanker kulit, kanker otak, hingga kanker paru-paru.

Rajin melakukan latihan fisik juga akan membantu Anda mengurangi risiko kanker sumsum tulang belakang.

Setelah itu, olahraga otomatis akan mengurangi risiko osteoporosis atau pengeroposan tulang. Penyakit ini akan membuat seseorang membungkuk, sebab tulang punggungnya lemah. Namun jika jarang berolahraga, maka seseorang semakin meningkatkan risiko penyakit tersebut.

6 dari 7 halaman

Meningkatkan Penuaan Dini

Faktanya, mereka yang rajin berolahraga memiliki kulit sehat dan cantik. Olahraga akan membantu mengeluarkan racun dan senyawa kimia dari dalam tubuh melalui keringat.

Semakin banyak keringat yang dikeluarkan, maka semakin banyak pula racun yang terdetoks dari dalam tubuh. Pasalnya, racun dan senyawa kimia bisa menyebabkan kulit terlihat tua dan kusam.

Selain itu, olahraga juga dapat membantu menghilangkan berbagai penyakit kulit seperti jerawat, kulit berminyak, hingga bisul. Olahraga juga akan membuat kulit lebih kenyal dan kencang, sehingga Anda akan terlihat cantik dan awet muda.

7 dari 7 halaman

Jenis Olahraga Sehari-hari

Kapan terakhir kali Anda berolahraga? Anda perlu melakukan latihan fisik setiap hari guna menjaga kesehatan tubuh dan mengatasi stres serta mencegah berbagai penyakit kronis.

Berikut adalah jenis olahraga ringan yang bisa dilakukan sehari-hari:

  • Jogging atau lari pada pagi, siang, sore, dan malam hari
  • Berenang
  • Bersepeda
  • Berjalan Kaki
  • Senam (zumba, body language, atau aerobik)
  • Yoga
  • Naik turun tangga
  • Latihan peregangan
  • Push up, sit up, dan squat jump
  • Lompat tali
  • Bulu tangkis dan tennis
  • Sepak bola atau futsal
  • Bola basket dan voli
  • Fitness atau gym

Disadur dari: Bolacom/Penulis: Novie Rachmayanti/Editor: Yus Mei Sawitri/Dipublikasi: 25 Desember 2019