Tak Perlu Biaya Mahal, Inilah 5 Obat Batu Ginjal Alami

Tak Perlu Biaya Mahal, Inilah 5 Obat Batu Ginjal Alami
Es teh bisa menyebabkan batu ginjal (c) Bola.com

Bola.net - Batu ginjal atau kencing batu adalah penyakit yang disebabkan endapan keras yang terbentuk dari zat yang ada di air kencing. Proses endapan itu disebut nephrolithiasis. Endapan ini biasanya berukuran sangat kecil atau bisa mencapai sekitar beberapa inci, hingga mengakibatkan nyeri saat buang air kecil.

Batu ginjal biasanya menyerang orang berusia di atas 40 tahun. Panyakit ini bisa disebabkan terlalu sering menahan buang air kecil dan kekurangan air putih. Penyakit tersebut juga bisa menimbulkan masalah seperti infeksi dan penyumbatan aliran kencing.

Gejala umumnya adalah sakit luar biasa saat buang air kecil dan bisa juga mengalami nyeri pada bagian bawah perut dan di bagian belakang tubuh, khususnya pinggul. Ciri-ciri batu ginjal juga bisa dilihat apabila Anda mengalami sakit pada paha, selangkangan, darah dalam urine, mual dan muntah-muntah.

Jika mengalami gejala yang lebih serius, Anda perlu memeriksakan ke dokter guna mendapatkan penanganan dengan baik. Namun apabila belum terlalu parah, Anda bisa mengonsumsi buah-buahan atau sayuran untuk membantu mengatasi batu ginjal. Berikut obat batu ginjal alami tanpa mengeluarkan biaya mahal.

1 dari 5 halaman

Jeruk Nipis atau Lemon

Batu ginjal merupakan kristal mineral yang mengendap, sehingga akan menyakitkan ketika hendak buang air kecil. Namun tak perlu cemas, karena Anda bisa mencegahnya dengan perasan air jeruk nipis atau lemon. Kedua buah-buahan ini memiliki kandungan asam sitrat yang dapat menjaga kesehatan ginjal.

Segelas jus jeruk nipis atau lemon mampu mencegah pembentukan batu ginjal, berkat senyawa asam sitrat yang akan meningkatkan volume buang air kecil dan meningkatkan pH urine. Sehingga akan membantu memudahkan buang air kecil.

2 dari 5 halaman

Buah Tin

Buah tin sudah banyak digunakan sebagai obat-obatan herbal. Tak hanya buahnya, bahkan batang atau daunnya juga memiliki khasiat penting. Buah yang satu ini menjadi sumber vitamin A, vitamin B Kompleks, vitamin C, vitamin K, magnesium, seng, mangan, tembaga, dan zat besi baik bagi tubuh.

Buah tin maupun daunnya dipercaya mampu mengobati batu ginjal. Buah ini mengandung senyawa saponin dan alkaloid yang bermanfaat sebagai diuretic dan bisa mengatasi masalah ginjal, serta dapat menghancurkan batu ginjal yang telah mengendap di saluran kemih dan ginjal.

3 dari 5 halaman

Sayur Asparagus

Sayur jenis asparagus dipercaya mampu mencegah penyakit batu ginjal karena mengandung diuretik alami. Diuretik dapat membantu mengeluarkan cairan garam berlebih dalam ginjal, sehingga akan lebih baik dikonsumsi penderita edema dan orang yang memiliki tekanan darah tinggi.

Diuretik dalam sayuran ini juga dapat membantu mengeluarkan toksin di ginjal dan mencegah mengatasi pengendapan toksin yang dapat berakibat penyakit ginjal.

4 dari 5 halaman

Daun Seledri

Seledri adalah salah satu jenis sayuran yang dipercaya mampu mengatasi batu ginjal. Anda bisa mengolahnya menjadi jus seledri. Meski banyak orang yang menilai daun seledri memiliki bau atau aroma khas, tetapi seledri bermanfaat bagi kesehatan tubuh, termasuk ginjal.

Jus seledri dapat membersihkan racun, termasuk membersihkan tumpukan mineral yang mengeras dalam ginjal. Ramuan ini memiliki kandungan antioksidan dan senyawa yang dikenal dapat meningkatkan produksi urin, sehingga akan mengurangi risiko batu ginjal.

5 dari 5 halaman

Air Putih

Salah satu penyebab terbesar batu ginjal adalah kurangnya minum air putih. Pada dasarnya, air putih merupakan sumber kehidupan guna menjaga kesehatan tubuh maupun kecantikan.

Setiap orang harus meminum air putih minimal 8 gelas per hari. Namun menurut para ahli kesehatan, sebaiknya manusia meminum air minimal 12 gelas per hari. Air putih dapat membantu memperlambat tumpukan mineral dalam ginjal.

Apabila urine berwarna kekuningan, itu pertanda Anda kurang minum air putih. Jadi sebaiknya Anda minum air putih minimal 8-12 gelas per hari.

Disadur dari: Bolacom/Penulis: Novie Rachmayanti/Editor: Yus Mei Sawitri/Dipublikasi: 2 November 2019