Polisi Malaysia Serbu Sarang Pejudi Sepak Bola

Polisi Malaysia Serbu Sarang Pejudi Sepak Bola
Kepolisian Malaysia berhasil menahan 100 pejudi sepak bola © Malaysiakini
Bola.net - Pesta akbar sepak bola  Piala Eropa 2012 menjadi ladang bisnis perjudian.

Kepolisian Malaysia telah menahan 100 orang dalam penggerebekan sindikat kejahatan internasional yang mempertaruhkan jutaan dolar Amerika Serikat pada kejuaraan Euro kali ini.

Kepolisian melakukan hampir 150 penggerebekan di seluruh negeri pada Mei dan Juni bekerjasama dengan para pejabat dari China, Makau, Hong Kong, dan Singapura dan juga negara-negara lain, kata kepala penyelidik Bakri Zinin kepada media lokal.

Dia mengatakan tersangka dari lima sindikat yang terlibat mempertaruhkan uang senilai lebih dari 49 juta ringgit (sekitar Rp 150,32 miliar) pada pertandingan Kejuaraan Sepak Bola Eropa tersebut dan beberapa komputer serta ponsel disita dalam penggerebekan tersebut.

Di antara mereka yang ditahan adalah dua warga Singapura dan dua warga Indonesia, menurut laporan di New Straits Times dan The Star mengutip perkataan Bakri. Namun, dia tidak bisa dihubungi untuk memberikan komentar lebih lanjut.

Sepak Bola sangat populer di Malaysia, tetapi taruhan olahraga dianggap ilegal dan mereka yang terbukti bersalah dapat dipenjara.

Korupsi telah lama merusak sepak bola di Asia, khususnya di Malaysia, Vietnam, dan China. Konfederasi Sepak Bola Asia menggambarkan pengaturan pertandingan sebagai 'kanker' yang menghancurkan permainan.

"Berbagi informasi adalah kunci untuk menekan sindikat ini, dan FIFA adalah pemantau operasi kami melawan bandar judi," kata Bakri, sambil menambahkan bahwa badan sepak bola FIFA memutuskan untuk memantau operasi Malaysia terhadap para tersangka.

Perjudian dianggap ilegal selain resor kasino tunggal Malaysia, yang berada di Dataran Tinggi Genting, dekat Kuala Lumpur.

Pada Juli 2010, kepolisian Hong Kong dan China daratan menangkap sindikat judi sepak bola ilegal lintas benua, menyita slip taruhan senilai lebih dari 1 miliar dolar Amerika Serikat (sekitar Rp 9,4 triliun).

Seperti di Malaysia, pejudi di Hong Kong menghadapi pembatasan tempat di mana mereka dapat bertaruh dan, seperti di China daratan, tidak ada kasino di sana. (ant/opw)