Penting, Pahami Perbedaan Gejala Infeksi Virus Corona vs Flu Biasa

Penting, Pahami Perbedaan Gejala Infeksi Virus Corona vs Flu Biasa
Ilustrasi flu. (c) iStockPhoto

Bola.net - Data dari Public Health Emergency Operating Centre (PHEOC) RI, per Jumat (3/4/2020) pukul 09.00 WIB, menunjukkan bahwa telah terjadi 1.790 kasus positif infeksi virus corona (COVID-19) di Indonesia. Angka kematian mencapai 170 (9,5%).

Virus corona SARS-CoV-2 penyebab COVID-19 dianggap lebih berbahaya karena penyebaran dan penularannya relatif cepat karena melalui perantara percikan (droplet), yang mampu bertahan beberapa lama, tergantung jenis permukaan.

Di sisi lain, hingga kini tak semua orang memahami benar gejala-gejala terinfeksi virus corona. Bisa dimaklumi, karena gejala seseorang terpapar virus corona disebut hampir mirip dengan gejala flu biasa.

Lantaran gejalanya yang mirip dengan virus influenza pada umumnya, kemungkinan besar orang akan bertanya, lalu bagaimana cara membedakannya?

Dilansir dari Health, meski memiliki kemiripan, ada beberapa gejala virus corona dan flu yang bisa dibedakan seperti dijelaskan beberapa ahli kesehatan, salah satunya dari Centers for Disease Control and Prevention (CDC) Amerika Serikat.

Berikut perbedaan gejala flu biasa dan COVID-19 seperti disadur dari Fimela.com.

1 dari 3 halaman

Gejala Flu Biasa

Gejala flu atau pilek umumnya memuncak dalam 2-3 hari setelah infeksi virus, dan sering timbul gejala-gejala seperti:

  • Bersin
  • Hidung tersumbat atau berair
  • Sakit tenggorokan
  • Batuk
  • Cairan hidung mengental
  • Mata berair
  • Demam atau meriang (beberapa orang tak mengalaminya dan langsung flu)

Beberapa gejala flu terutama pilek, hidung tersumbat dan batuk tetap bertahan selama 10-14 hari, semua gejala tersebut akan berangsur membaik dalam jangka waktu tersebut.

2 dari 3 halaman

Gejala COVID-19

Gejala COVID-19 umumnya muncul 2-14 hari setelah terinfeksi dan muncul gejala-gejala seperti:

  • Demam
  • Batuk
  • Sesak napas

Gejala yang kurang umum yang disebutkan dalam jurnal penelitian The Lancet seperti sakit tenggorokan dan pilek, dilaporkan oleh lima persen pasien, sedangkan diare, mual, dan muntah, dilaporkan oleh 1 -2% pasien.

Berdasarkan yang dikutip dari The New York Times, pneumonia juga dilaporkan terjadi pasa pasien COVID-19, bahkan pada kasus gejala yang tidak parah.

Sumber: Fimelacom/Disadur dari: Bolacom/Penulis: Febi Anindya Kirana/Editor: Aning Jati/Dipublikasi: 3 April 2020